E-commerce Lakukan Efisiensi Jadi Sinyal Ekonomi RI Kurang Baik

Selasa, 10 September 2019 - 19:20 WIB
E-commerce Lakukan Efisiensi Jadi Sinyal Ekonomi RI Kurang Baik
E-commerce Lakukan Efisiensi Jadi Sinyal Ekonomi RI Kurang Baik
A A A
JAKARTA - Efisiensi yang dilakukan salah satu perusahaan raksasa E-commerce di Indonesia yakni Bukalapak, menurut ekonom menjadi sinyal ekonomi nasional sedang berada dalam kondisi kurang baik. Sambung Ekonom Indef Bhima Yudisthira menerangkan, hal ini juga tidak lain dampak dari perlambatan kondisi ekonomi global.

"PHK Bukalapak mematahkan teori bahwa ada shifting besar-besaran dari konsumsi ritel konvensional ke ritel online. Faktanya kondisi ekonomi saat ini, keduanya sama-sama berat baik bagi pemain konvensional maupun online termasuk startup marketplace," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Selasa (10/9/2019).
(Baca Juga: Bukalapak PHK Karyawan, Ini Penjelasan ResmiLebih lanjut Ia menerangkan, konsumsi rumah tangga saat ini tumbuh rendah pada kisaran 5%. Hal ini ketika kelas menengah dan atas yang tadinya di andalkan untuk mendorong konsumsi akhirnya terpaksa menahan belanja. "Konsumen sedang khawatir dengan isu resesi ekonomi global, perang dagang, rendahnya harga komoditas," jelasnya

Di sisi yang lain, ekspansi bisnis digital tidak selamanya bisa berjalan mulus ketika justru ekonomi secara keseluruhan sedang dalam kondisi tertekan. Bhina juga menjelaskan, modal ventura asing yang terus menerus menyuntik E-commerce juga memiliki batas.

"Jadi ada limitnya juga. Misalnya Jepang masuk resesi, Eropa resesi, China slowdown pasti suntikan modal ventura ke Indonesia terpengaruh. Ini mungkin yang kurang diperhatikan, hanya melihat dari sisi valuasi tapi profit belum tentu besar," katanya
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8847 seconds (0.1#10.140)