Kolaborasi Nabung Saham Bermodal Sampah

Kamis, 12 September 2019 - 23:20 WIB
Kolaborasi Nabung Saham Bermodal Sampah
Kolaborasi Nabung Saham Bermodal Sampah
A A A
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berkolaborasi dengan PT Indopremier Sekuritas (IPOT), dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) melalui Galeri Investasi Syariah BEI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (GIS BEI FEBI) UINSA, meluncurkan kampanye investasi saham "Nabung Saham Modal Sampah" atau disingkat dengan AsSALAM di Kampus UINSA, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/9/2019).

Sebanyak 5.000 investor baru berhasil dijaring melalui gerakan "Nabung Saham Modal Sampah" ini dengan menggandeng Laboratorium Bank Sampah Syariah (BSS) FEBI UINSA, yang bergerak dalam kegiatan mengubah sampah menjadi uang dan barang yang bernilai ekonomi.

Kegiatan ini mencetak rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai kegiatan "Menabung Saham dari Penjualan Sampah oleh Mahasiswa Terbanyak".

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, berharap AsSALAM memberi manfaat yang besar bagi civitas academica dan ke depan pada lingkungan sekitar. "Program ini juga akan menjadi percontohan bagi kampus-kampus lain, agar pengelolaan lingkungan memberikan nilai ekonomi lebih melalui pasar modal," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Bukan rahasia lagi, tidak sedikit mahasiswa yang masih bergantung dari uang bulanan yang diberikan orang tua, sehingga uang yang mereka miliki terbatas untuk keperluan kuliah saja. Gerakan ini berhasil menjembatani keterbatasan dana dan keinginan mahasiwa untuk berinvestasi di pasar modal.

Laboratorium Bank Sampah Syariah (BSS) bergerak sebagai perantara investor untuk memperoleh uang yang akan diinvestasikan, dengan cara mengubah sampah yang dikumpulkan (didepositkan) mahasiswa setiap harinya menjadi sejumlah uang yang akan disalurkan oleh BSS ke GIS BEI FEBI UINSA untuk diinvestasikan dalam bentuk saham bagi mahasiswa.

Dengan modal sampah yang dikumpulkan para mahasiswa dapat memperoleh uang yang digunakan untuk menabung saham dengan cara membuka rekening efek di IPOT.

President Director PT Indo Premier Sekuritas, Moleonoto The, mengapresiasi gerakan ini. Ia menegaskan gerakan ini menjadikan sampah sebagai berkah. "Sampah yang kerap dipandang sebelah mata, ternyata memiliki nilai ekonomi jika dikelola dengan benar. Apalagi jika nilai ekonomi hasil penanganan sampah secara benar itu tidak diendapkan begitu saja, tetapi ditumbuhkan di pasar modal melalui saham," ujarnya.

Sebagai perusahaan sekuritas anak bangsa, IPOT sangat mendukung program ini terus berlanjut dan menjadi contoh bagi kampus atau institusi lain.

"Infrastruktur IPOT dengan pembukaan rekening secara full digital mendukung kemudahan akses masyarakat, khususnya civitas akademika UINSA, ke pasar modal. Hal ini tentunya mendukung program pembukaan rekening saham sebanyak 5.000 oleh GIS BEI FEBI UINSA yang hari ini dicatatkan pada rekor MURI," tuturnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Jawa Timur, Diah Susilowati, menegaskan program ini sangat mendukung untuk mengelola sampah menjadi nilai ekonomi dan diharapkan menjadi ikon Jawa Timur dalam inovasi lingkungan hidup secara nasional.

Apalagi, Jawa Timur memproduksi sampah sebesar 17 ton per hari. Lingkungan bersih tanggung jawab semua.Gerakan ini pun menjadi langkah nyata mendukung kampanye Go Green untuk menyelamatkan bumi dari global warming yang disebabkan penumpukan sampah.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4904 seconds (0.1#10.140)