Likuiditas Pasar Membaik, BTN Optimistis Capai Target
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) optimistis dapat mencapai target perseroan pada akhir 2020. Hal ini ditopang strategi percepatan bisnis proses, peningkatan kredit, serta likuiditas pasar yang membaik.
Direktur Finance, Planning, and Treasury Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, pandemi Covid-19 telah membuat perseroan melakukan berbagai penyesuaian, mulai strategi bisnis, proses bisnis, hingga target bisnis perseroan. Menurut Nixon, dengan penyesuaian tersebut, Bank BTN membidik laba bersih pada kisaran Rp1,1 triliun–1,2 triliun pada akhir 2020.
“Pada Juni 2020, laba bersih kami on-track di level Rp768 miliar. Kami optimistis dapat mencapai target laba bersih pada akhir 2020 didukung strategi, peningkatan permintaan kredit, dan likuiditas pasar yang membaik,” ujar Nixon dalam Konferensi Pers Public Expose Live 2020 di Jakarta kemarin. (Baca: Yeay, Sekarang Ngambil Rumah Lewat BTN Bebas Cicilan Selama Dua Tahun)
Nixon menambahkan, perseroan membidik total aset akan tumbuh di level 4%–5%. Kemudian, kredit dan pembiayaan ditargetkan naik di level 5%–6%. Lalu, Bank BTN juga menargetkan dana pihak ketiga (DPK) akan tumbuh pada kisaran 8%–9%. “Tentunya kami tetap berfokus perbaikan kualitas aset dan peningkatan dana murah untuk dapat menekan cost of fund,” kata Nixon.
Di tengah pandemi Covid-19, angka penyaluran kredit perseroan mulai menunjukkan peningkatan. Hal tersebut terlihat dari beberapa lini bisnis Bank BTN yang menunjukkan pergerakan positif hingga Juni 2020.
Berdasarkan catatan kinerja semester I/2020, di segmen kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi misalnya, masih mencatatkan kenaikan sekitar 5,84% secara tahunan (year on year/yoy). KPR subsidi bank BTN tercatat naik dari sekitar Rp107,34 triliun pada Juni 2019 menjadi sekitar Rp113,61 triliun pada bulan yang sama tahun ini. (Baca juga: Amien Rais Kritik Nadiem: Dunia Pendidikan Beda dengan Pergojekan)
Lalu, lini kredit korporasi pun naik 13,47% yoy menjadi sekitar Rp6,3 triliun pada akhir bulan keenam tahun ini. Pembiayaan yang disalurkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN juga menunjukkan peningkatan sebesar 3,07% yoy menjadi sekitar Rp23,88 triliun pada Juni 2020.
Hingga akhir tahun nanti, Nixon memproyeksikan permintaan kredit masih akan menunjukkan perbaikan. Apalagi, dari pameran perumahan Indonesia Property Expo (IPEX) Virtual yang digelar perseroan menunjukkan animo masyarakat yang cukup tinggi.
Optimisme tersebut juga didukung penawaran awal Obligasi Berkelanjutan Bank BTN IV Tahap I Tahun 2020 yang mencatatkan kelebihan permintaan sebanyak 1,8 kali. “Dengan pergerakan positif ini, kami optimistis target laba akan tercapai. Apalagi kondisi likuiditas di pasar pun mulai membaik,” terang Nixon. (Lihat videonya: Antrean Mengular, Pegadilan Agama Soreang Dibanjiri Pasutri Sidang cerai)
Membaiknya kinerja BTN , direspons investor dengan kenaikan harga saham bank yang fokus pada sektor perumahan tersebut. Pada penutupan perdagangan bursa kemarin, saham berkode BBTN tersebut ditutup naik 2,95%. Jika dihitung dalam sebulan mulai 3 Agustus 2020 hingga 25 Agustus 2020, saham BBTN telah naik 30% dari level Rp1.210 menjadi Rp1.570. (Rakhmat Baihaqi)
Direktur Finance, Planning, and Treasury Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, pandemi Covid-19 telah membuat perseroan melakukan berbagai penyesuaian, mulai strategi bisnis, proses bisnis, hingga target bisnis perseroan. Menurut Nixon, dengan penyesuaian tersebut, Bank BTN membidik laba bersih pada kisaran Rp1,1 triliun–1,2 triliun pada akhir 2020.
“Pada Juni 2020, laba bersih kami on-track di level Rp768 miliar. Kami optimistis dapat mencapai target laba bersih pada akhir 2020 didukung strategi, peningkatan permintaan kredit, dan likuiditas pasar yang membaik,” ujar Nixon dalam Konferensi Pers Public Expose Live 2020 di Jakarta kemarin. (Baca: Yeay, Sekarang Ngambil Rumah Lewat BTN Bebas Cicilan Selama Dua Tahun)
Nixon menambahkan, perseroan membidik total aset akan tumbuh di level 4%–5%. Kemudian, kredit dan pembiayaan ditargetkan naik di level 5%–6%. Lalu, Bank BTN juga menargetkan dana pihak ketiga (DPK) akan tumbuh pada kisaran 8%–9%. “Tentunya kami tetap berfokus perbaikan kualitas aset dan peningkatan dana murah untuk dapat menekan cost of fund,” kata Nixon.
Di tengah pandemi Covid-19, angka penyaluran kredit perseroan mulai menunjukkan peningkatan. Hal tersebut terlihat dari beberapa lini bisnis Bank BTN yang menunjukkan pergerakan positif hingga Juni 2020.
Berdasarkan catatan kinerja semester I/2020, di segmen kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi misalnya, masih mencatatkan kenaikan sekitar 5,84% secara tahunan (year on year/yoy). KPR subsidi bank BTN tercatat naik dari sekitar Rp107,34 triliun pada Juni 2019 menjadi sekitar Rp113,61 triliun pada bulan yang sama tahun ini. (Baca juga: Amien Rais Kritik Nadiem: Dunia Pendidikan Beda dengan Pergojekan)
Lalu, lini kredit korporasi pun naik 13,47% yoy menjadi sekitar Rp6,3 triliun pada akhir bulan keenam tahun ini. Pembiayaan yang disalurkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN juga menunjukkan peningkatan sebesar 3,07% yoy menjadi sekitar Rp23,88 triliun pada Juni 2020.
Hingga akhir tahun nanti, Nixon memproyeksikan permintaan kredit masih akan menunjukkan perbaikan. Apalagi, dari pameran perumahan Indonesia Property Expo (IPEX) Virtual yang digelar perseroan menunjukkan animo masyarakat yang cukup tinggi.
Optimisme tersebut juga didukung penawaran awal Obligasi Berkelanjutan Bank BTN IV Tahap I Tahun 2020 yang mencatatkan kelebihan permintaan sebanyak 1,8 kali. “Dengan pergerakan positif ini, kami optimistis target laba akan tercapai. Apalagi kondisi likuiditas di pasar pun mulai membaik,” terang Nixon. (Lihat videonya: Antrean Mengular, Pegadilan Agama Soreang Dibanjiri Pasutri Sidang cerai)
Membaiknya kinerja BTN , direspons investor dengan kenaikan harga saham bank yang fokus pada sektor perumahan tersebut. Pada penutupan perdagangan bursa kemarin, saham berkode BBTN tersebut ditutup naik 2,95%. Jika dihitung dalam sebulan mulai 3 Agustus 2020 hingga 25 Agustus 2020, saham BBTN telah naik 30% dari level Rp1.210 menjadi Rp1.570. (Rakhmat Baihaqi)
(ysw)