Kepmen ESDM Bikin Harga BBM RI Jauh Lebih Mahal Ketimbang Malaysia

Sabtu, 02 Mei 2020 - 07:37 WIB
loading...
Kepmen ESDM Bikin Harga...
Harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia jauh lebih mahal dibandingkan dengan di Malaysia
A A A
JAKARTA - Pakar peminyakan sekaligus mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini membeberkan mengapa harga bahan bakar minyak (BBM) di Malaysia jauh lebih murah dibandingkan di Indonesia.

Menurut doktor lulusan Technische Universitat Claustal, Jerman itu harga BBM di Indonesia lebih mahal karena disebabkan oleh regulasi parameter perhitungan formula harga BBM.

“Kalau di Malaysia itu menggunakan parameter setiap satu mingggu sehingga fluktuasinya benar-benar terasa ketika harga minyak turun drastis. Sedangkan di Indonesia tidak karena menghitungnya menggunakan parameter dua bulan sebelumnya. Itu yang jadi masalah,” kata dia, di Jakarta, Jumat (1/5/2020).

Menurut dia, parameter perhitungan harga BBM saat ini didasarkan pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) No. 62K/MEM/2020 yakni penetapan harga BBM dihitung berdasarkan formula harga dua bulan sebelumnya.

Mengacu pada regulasi itu maka harga BBM sepanjang April sebesar Rp9.000 per liter. Adapun besaran harga tersebut diperoleh dari perhitungan formula harga dihitung berdasarkan dua bulan sebelumnya yakni mulai 25 Januari hingga 24 Februari.

Pada medio itu rata-rata kurs dihitung sebesar Rp13.900, MOPS USD73 per barel dan ICP sebesar USD55,6 per barel maka ditemukan harga jual BBM rata-rara Rp9.000 per liter.

Pada akhirnya kondisi tersebut membuat harga BBM di RI jauh lebih mahal ketimbang Malaysia. Rata-rata harga jual eceran BBM di Malaysia berada di kisaran Rp4.500 per liter di bawah harga keekonomian rata-rata sebesar Rp5.500 per liter.

Murahnya harga jual produk BBM di Malaysia karena disamping parameter formula harga ditentukan setiap minggu, tapi juga karena diberikan subsidi.

“Subsidinya kecil yaitu sekitar Rp1 triliun, tapi manfaatnya cukup besar bisa menekan harga keekonomian dari Rp5.500 per liter turun menjadi sekitar Rp4.500-an per liter,” jelasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1658 seconds (0.1#10.140)