Kementan Mulai Sediakan Alsintan Super Canggih

Kamis, 10 Oktober 2019 - 23:46 WIB
Kementan Mulai Sediakan Alsintan Super Canggih
Kementan Mulai Sediakan Alsintan Super Canggih
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya pengelolaan sektor pertanian secara modern. Terkait hal ini, Amran menilai peranan generasi muda sangat dibutuhkan karena pemerintah sudah menyediakan alat mesin pertanian (alsintan) dengan fungsi teknologi yang super canggih.

“Penguasaan teknologi sangat penting dalam mewujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045, serta tantangan Revolusi Industri 4.0 di segala bidang,” ujar Amran dalam acara Demontrasi Teknologi Mekanisasi 4.0 di Desa Jabon, Kecamatan Banyakan, Kediri, Jawa Timur.

Menurut Amran, Indonesia harus berani mengalihkan pola tradisional menuju pola modern. Pengalihan ini wajib dilakukan untuk mengimbangi pesatnya kemajuan dunia. Meski demikian, kemajuan tersebut harus diimbangi dengan kemampuan sumber daya manusia yang menguasai mekanisasi.

“Dalam menjawab tantangan global dan nasional ini, Kementan melalui Balitbangtan telah menghasilkan produk teknologi inovatif mekanisasi 4.0. Kami berhasil mengembangkan drone penebar benih padi yang mampu menebar hingga satu hektar lahan dalam waktu 1 jam dengan kapasitas 50-60 kilogram per hektar,” kata Mentan Amran dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Amran menjelaskan, drone penebar ini mampu bekerja mandiri sesuai pola dan alur yang dibuat pada perangkat android dengan panduan GPS. Drone ini mampu melakukan resume operation untuk melanjutkan operation yang tertunda, sehingga tidak terjadi overlap karena dilakukan secara otomatis.

“Sepuluh tahun kedepan teknologi ini akan memudahkan petani. Mereka bisa nanam padi sambil duduk dibawah pohon," tambah Amran.

Lima tahun periode pertama pemerintahan Jokowi-JK, menurut Amran telah menorehkan sejarah swasembada beras di 2019. Bila dibandingkan tahun 1984, swasembada kali ini ditandai dengan produksi beras nasional yang jauh lebih dari cukup untuk 267 juta jiwa penduduk Indonesia.

Konsumsi beras nasional 32,4 juta ton per tahun terpenuhi, tidak ada impor dan gudang Bulog masih menyimpan 2,5 juta ton di gudang, dan metode KSA BPS memperkirakan surplus dapat mencapai 5 juta ton di akhir 2019.

“Kami prediksikan bila kita terus seperti ini, saya optimis produksi kita mampu mencukupi 1 miliar penduduk dalam dua puluh tahun kedepan," terang Amran.

Direktur Alat dan Mesin Pertanian Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Andi Nur Alam, menjelaskan secara spesifik ketahanan baterai drone yang diciptakan mampu beroperasi selama 20 menit dengan kapasitas angkut 6 kilogram hingga 15 kilogram benih padi.

"Drone sebar benih memberikan efisiensi biaya sekitar 75% dan efisiensi waktu 75% dibanding alsintan tanam benih langsung," kata Andi Nur Alamsyah.

Selain itu, pemerintah juga berhasil mengembangkan drone penebar pupuk prill dan drone sprayer untuk aplikasi pestisida. Kedua alat ini memiliki fungsi yang tidak kalah penting karena memberikan efisiensi 75% dibanding alat biasa.

“Kami juga bisa menciptakan robot tanam padi yang bisa difungsikan untuk menanam dengan komunikasi Internet of Things (IoT) melalui sarana GPS. Disamping itu, kami memiliki autonomous tractor roda 4 tanpa awak yang juga dikendalikan oleh sistem navigasi berbasis IoT. Ada juga traktor perahu sebagai alat pengolah tanah dengan konsep traktor roda dua,” ungkap Andi Nur Alamsyah.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7665 seconds (0.1#10.140)