Tulisan Terakhir Faisal Basri: Rumah Indonesia, Rumah Kita
loading...
A
A
A
JAKARTA - Faisal Basri merupakan seorang akademisi yang lebih dikenal sebagai ekonom dan politikus nasional. Dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) ini juga peneliti pada Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEUI, dan pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).
Lahir di Bandung pada 6 November 1959, Faisal Basri yang berdarah Batak Mandailing ini meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Lalu dilanjutkan meraih gelar Master of Arts bidang Ekonomi dari Vanderbilt University, Amerika Serikat.
Selain sebagai dosen FEUI, Faisal pernah menduduki sejumlah posisi penting di kampus, di antaranya sebagai Ketua Jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan FEUI (1995-1998), peneliti dan Direktur LPEM FEUI (1993–1995), dan Sekretaris Program Pusat Universitas bidang Ekonomi, UI (1991-1998).
Di luar kampus, keponakan dari Wakil Presiden RI Adam Malik ini juga mengajar di sejumlah perguruan tinggi, dan banyak beraktivitas terkait bidang ekonomi, yakni sebagai Ketua STIE Perbanas (1999-2003), salah satu pendiri INDEF (1995-2000), Anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI tahun 2000.
Faisal Basri mengajar sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) hingga kini. Mata kuliah yang diajarnya, yaitu bidang Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi.
Selain itu, Faisal juga mengajar di Program Magister Akuntansi (MAKSI), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (PNPM), dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1988-sekarang).
Tak hanya itu, Faisal juga sebagai pengajar pada Program Extention FEUI untuk mata kuliah Perekonomian Indonesia, Metode Penelitian, Teori Makroekonomi, Ekonomi Internasional, dan Organisasi Industri.
Selain mengajar, Faisal Basri aktif menulis melalui webnya https://faisalbasri.com. Tulisan terakhir pria berusia 65 tahun yang meninggal dunia hari ini, Kamis (5/9/2024) yakni berjudul 'Rumah Indonesia, Rumah Kita'.
Rumah Indonesia, Rumah Kita
Indonesia adalah Rumah Kita
Tempat bermukim buat semua
Tak membedakan suku, warna kulit, agama, dan asal muasal
Untuk merajut asa wujudkan Indonesia yang berkeadilan dan sejahtera
*
Kita berbagi cerita dan cara
Bukan memonopoli mau sendiri dan mimpi kosong
Bukan dengan memaksakan kehendak dengan bedil
Bukan dengan menindas kelompok yang tidak disuka.
Bukan dengan membungkam barisan seberang
*
Anasir-anasir negara dan korporasi berkelindan
Mewujudkan mimpi mereka sendiri
Merampas tanah rakyat
Membungkam suara Nurani
Mengeruk kekayaan negeri untuk membangun kerajaan lewat politik dinasti
Mereka membentuk kawanan rayap dan kecoak bertaring tajam
Mengusik rumah kita, Rumah Indonesia
*
Mereka kian menggerogoti segala penjuru rumah kita
Menyerang fondasi
Mengacak-acak pilar-pilar bangunan
Membombardir atap
Tak pelak, Rumah Indonesia mulai oleng
*
Dentuman drum
Lengkingan gitar
Alunan dan pekik penyanyi
Entakan kaki-kaki penonton
Membuat kawanan rayap dan kecoak
Pekak dan tuli
Pandangan matanya merabun
Sekujur tubuhnya kuyu
Dengan lemah lunglai, mereka mengambil Langkah seribu terbirit-birit
Meninggalkan arena
*
Kini saatnya
Kita kembali menata Rumah Indonesia
Memperkuat fondasi
Mereparasi pilar-pilar
Dan menambal kebocoran
Untuk mewujudkan Indonesia baru
Mewariskan kejayaan bagi generasi mendatang
*
Saatnya
Kejujuran
Yang memimpin
Bangsa ini
***
Jakarta, 9 Desember 2023, diperbarui pada 18 Agustus 2024.
Lahir di Bandung pada 6 November 1959, Faisal Basri yang berdarah Batak Mandailing ini meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Lalu dilanjutkan meraih gelar Master of Arts bidang Ekonomi dari Vanderbilt University, Amerika Serikat.
Selain sebagai dosen FEUI, Faisal pernah menduduki sejumlah posisi penting di kampus, di antaranya sebagai Ketua Jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan FEUI (1995-1998), peneliti dan Direktur LPEM FEUI (1993–1995), dan Sekretaris Program Pusat Universitas bidang Ekonomi, UI (1991-1998).
Di luar kampus, keponakan dari Wakil Presiden RI Adam Malik ini juga mengajar di sejumlah perguruan tinggi, dan banyak beraktivitas terkait bidang ekonomi, yakni sebagai Ketua STIE Perbanas (1999-2003), salah satu pendiri INDEF (1995-2000), Anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI tahun 2000.
Faisal Basri mengajar sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI) hingga kini. Mata kuliah yang diajarnya, yaitu bidang Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi.
Selain itu, Faisal juga mengajar di Program Magister Akuntansi (MAKSI), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (PNPM), dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1988-sekarang).
Tak hanya itu, Faisal juga sebagai pengajar pada Program Extention FEUI untuk mata kuliah Perekonomian Indonesia, Metode Penelitian, Teori Makroekonomi, Ekonomi Internasional, dan Organisasi Industri.
Selain mengajar, Faisal Basri aktif menulis melalui webnya https://faisalbasri.com. Tulisan terakhir pria berusia 65 tahun yang meninggal dunia hari ini, Kamis (5/9/2024) yakni berjudul 'Rumah Indonesia, Rumah Kita'.
Berikut isi lengkap tulisan yang dipublih di faisalbasri.com pada 18 Agustus 2024, lalu.
Rumah Indonesia, Rumah Kita
Indonesia adalah Rumah Kita
Tempat bermukim buat semua
Tak membedakan suku, warna kulit, agama, dan asal muasal
Untuk merajut asa wujudkan Indonesia yang berkeadilan dan sejahtera
*
Kita berbagi cerita dan cara
Bukan memonopoli mau sendiri dan mimpi kosong
Bukan dengan memaksakan kehendak dengan bedil
Bukan dengan menindas kelompok yang tidak disuka.
Bukan dengan membungkam barisan seberang
*
Anasir-anasir negara dan korporasi berkelindan
Mewujudkan mimpi mereka sendiri
Merampas tanah rakyat
Membungkam suara Nurani
Mengeruk kekayaan negeri untuk membangun kerajaan lewat politik dinasti
Mereka membentuk kawanan rayap dan kecoak bertaring tajam
Mengusik rumah kita, Rumah Indonesia
*
Mereka kian menggerogoti segala penjuru rumah kita
Menyerang fondasi
Mengacak-acak pilar-pilar bangunan
Membombardir atap
Tak pelak, Rumah Indonesia mulai oleng
*
Dentuman drum
Lengkingan gitar
Alunan dan pekik penyanyi
Entakan kaki-kaki penonton
Membuat kawanan rayap dan kecoak
Pekak dan tuli
Pandangan matanya merabun
Sekujur tubuhnya kuyu
Dengan lemah lunglai, mereka mengambil Langkah seribu terbirit-birit
Meninggalkan arena
*
Kini saatnya
Kita kembali menata Rumah Indonesia
Memperkuat fondasi
Mereparasi pilar-pilar
Dan menambal kebocoran
Untuk mewujudkan Indonesia baru
Mewariskan kejayaan bagi generasi mendatang
*
Saatnya
Kejujuran
Yang memimpin
Bangsa ini
***
Jakarta, 9 Desember 2023, diperbarui pada 18 Agustus 2024.
(akr)