5 Negara Afrika Jadi Importir Terbesar Gandum Rusia, Ini Daftarnya

Jum'at, 13 September 2024 - 08:02 WIB
loading...
5 Negara Afrika Jadi...
Ekspor gandum dari Wilayah Krasnodar Rusia ke 25 negara Afrika meningkat sebesar 14,4% antara periode Januari dan September 2024. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Ekspor gandum dari Wilayah Krasnodar Rusia ke 25 negara Afrika meningkat sebesar 14,4% antara periode Januari dan September 2024. Center of Grain Quality Assurance mencatat, total volume gandum Rusia yang berasal dari Krasnodar mencapai 14,8 juta ton.

Badan penilai kualitas biji-bijian tersebut membeberkan, siapa saja lima besar importir gandum Rusia terbesar dari Afrika berdasarkan volume. Pada posisi pertama ada Mesir dengan 6,8 juta ton, Aljazair (1,3 juta ton), Kenya (1,2 juta ton), Libya (1,0 juta ton), dan Sudan (0,6 juta ton).



Selama 25 hingga 31 Agustus, pengiriman pertama gandum Rusia dari panen tahun ini dikirim dari pelabuhan Wilayah Krasnodar ke Republik Demokratik Kongo dan Eritrea. Kongo terpantau menerima 17,2 ribu ton, sedangkan Eritrea mendapat kiriman hingga 31,5 ribu ton.

"Tahun ini, pengiriman gandum dilanjutkan ke Gambia, Djibouti, dan Ethiopia," ungkap pernyataan resmi pemerintah.



Menurut pernyataan tersebut, gandum Rusia lebih dulu menjalani penilaian kualitas dan keamanan yang ketat di laboratorium sebelum diekspor. Tes yang harus dilalui mencakup pengecekan apakah terdapat unsur-unsur beracun seperti timbal, kadmium, arsenik, merkuri, mikotoksin, dan kontaminasi dari kotoran.

Pusat Jaminan Kualitas Biji-bijian (Center of Grain Quality Assurance) mengoperasikan 16 cabang dan 18 laboratorium pengujian di daerah penghasil biji-bijian utama Rusia. Penilaian produk sesuai dengan protokol pengujian terperinci, mengeluarkan sertifikat keselamatan, kualitas, dan bebas GMO kepada eksportir, dan memastikan bahwa semua pengiriman memenuhi persyaratan ketat dari negara pengimpor.

Pada bulan Mei, Menteri Pertanian Rusia, Oksana Lut mengatakan, pada sesi pleno tentang ketahanan pangan di pameran internasional 'Rusia', bahwa ekspor biji-bijian diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari USD55 miliar pada tahun 2030.

Ia juga menambahkan, bahwa kementerian juga memperkirakan petani Rusia dapat meningkatkan produksi sebesar 25% dalam waktu enam tahun untuk memenuhi target presiden. Menteri Oksana Lut kemudian mengumumkan bahwa eksportir biji-bijian domestik akan mengalihkan fokus mereka ke pasar utama di Afrika Utara seiring sanksi Barat.

Sebagai informasi, Rusia menjadi pemasok utama gandum untuk Maroko pada bulan yang sama, melampaui Prancis, yang memegang posisi tersebut sejak 2019. Menurut kantor berita lokal, Maroko mengimpor lebih dari 61.800 ton gandum dari Rusia pada bulan Mei, mewakili sekitar 26% dari semua impor gandum. Polandia muncul sebagai pemasok terbesar kedua, sementara Prancis jatuh ke tempat ketiga.

Pada bulan April, Presiden Rusia, Vladimir Putin meminta sektor pertanian Rusia untuk meningkatkan ekspor sebesar 50% pada tahun 2030 dibandingkan dengan angka yang tercatat pada tahun 2021. Ekspor produk pertanian Rusia pada tahun itu berjumlah USD37 miliar.

Pada pertemuan dengan presiden pada bulan Februari, Menteri Pertanian saat itu Dmitry Patrushev melaporkan bahwa Moskow berhasil mengirimkan 200.000 ton gandum ke enam negara Afrika berpenghasilan rendah secara gratis, menjadikannya inisiatif kemanusiaan terbesar yang pernah dilakukan oleh Rusia.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1074 seconds (0.1#10.140)