Smelter Freeport dan Amman Beroperasi Pekan Depan, Total Investasi Rp60 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Jokowi mengungkapkan smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur (Jatim) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal beroperasi pada minggu depan.
"Minggu depan akan ada dua smelter besar yang investasinya kurang lebih Rp50 sampai Rp60 triliun sudah beroperasi yaitu di Amman di Sumbawa dan Freeport di Gresik," ujar Jokowi saat menghadiri Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia XXII & Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Kamis (19/9/2024).
Baca Juga: Cerita Jokowi Akan Digulingkan saat Ambil Alih Freeport
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan bahwa Freeport bukan milik Amerika. Dia menegaskan Freeport adalah milik Indonesia dimana sahamnya kini telah dimiliki MIND ID 51%. Bahkan, katanya saham Freeport juga akan terus bertambah, sebentar lagi akan 61% yang menjadi milik Indonesia.
"Hati-hati kalau kita bicara Freeport sekarang bukan milik Amerika, karena orang masih Freeport itu sudah milik Indonesia, itu sudah dimiliki Mind id 51%, dulu kita hanya punya 9% sekarang sudah kita miliki 51% dan sebentar lagi akan menjadi 61%, pokoknya kita akan terus ambil," kata Jokowi.
Jokowi juga menegaskan bahwa hilirisasi akan terus menjadi prioritas pemerintah. "Dari tembaga yang saya lihat di lapangan menjadi barang-barang sudah jadi ke copper foil, kabel, rangka mobil."
Tak hanya itu, Jokowi juga mengatakan akan meresmikan smelter bauksit di Bintan, Kepulauan Riau dan di Mempawah, Kalimantan Barat dalam rangka meningkatkan nilai tambah bauksit.
"Hilirisasi di bauksit, sudah jadi yang satu di Bintan kemudian minggu depan saya juga akan resmikan di Mempawah, di Kalbar. Jadi lagi satu jadi ada dua. Dari sini nanti akan jadi yang Mempawah ini miliknya BUMN, akan jadi alumunium, velg mobil, body pesawat semuanya,” papar Jokowi.
Jokowi juga mengatakan bahwa di dalam posisi dunia yang normal, tidak mungkin Indonesia melakukan hilirisasi pasti akan dicegat oleh negara-negara maju. "Bapak ibu, pada posisi normal. Pada posisi dunia normal kita tidak mungkin melakukan ini pasti akan dicegat oleh negara-negara maju. Pasti itu."
Baca Juga: Perdana, Freeport Kirim Konsentrat Tembaga ke Smelter Baru di Gresik
Bahkan, cerita Jokowi, ketika dia akan mengambil saham Freeport saja banyak yang membisikinya ancaman-ancaman yang dia dapat. Seperti, Papua akan lepas dari pangkuan Indonesia. Hingga, dia akan digulingkan karena mengambil alih Freeport.
"Bahkan waktu akan ambil Freeport saja, banyak yang membisiki kepada saya, ‘Pak hati-hati, Papua bisa lepas. Pak, hati-hati bapak bisa digulingkan. Pak hati-hati."
"Jadi hilirisasi ini bukan barang yang gampang, karena Freeport sendiri sudah beroperasi 55 tahun ndak pernah mau membangun yang namanya smelter karena di sana bukan hanya tembaga, ada barang lain yang harganya lebih tinggi, yaitu emas," kata dia.
Lebih lanjut, dengan adanya smelter Freeport di Gresik maka akan tahu berapa jumlah emas yang hilang setiap tahunnya dari Indonesia. "Nah, nanti kita punya smelter sendiri di Gresik, tahu kita berapa ton emas setiap tahun yang hilang dari Tanah Air Indonesia selama 50-an tahun.”
"Perkiraan saya pertahun mungkin 40 - 50 ton itu baru perkiraan nebak-nebak, tapi nanti kalau sudah berproduksi baru kita tahu betul, oh ada emasnya sekian tol per tahun. Jadi, kalau tadi ada bisikan ke saya, tadi ya karena barang tadi saya sampaikan," pungkasnya.
"Minggu depan akan ada dua smelter besar yang investasinya kurang lebih Rp50 sampai Rp60 triliun sudah beroperasi yaitu di Amman di Sumbawa dan Freeport di Gresik," ujar Jokowi saat menghadiri Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia XXII & Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Kamis (19/9/2024).
Baca Juga: Cerita Jokowi Akan Digulingkan saat Ambil Alih Freeport
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan bahwa Freeport bukan milik Amerika. Dia menegaskan Freeport adalah milik Indonesia dimana sahamnya kini telah dimiliki MIND ID 51%. Bahkan, katanya saham Freeport juga akan terus bertambah, sebentar lagi akan 61% yang menjadi milik Indonesia.
"Hati-hati kalau kita bicara Freeport sekarang bukan milik Amerika, karena orang masih Freeport itu sudah milik Indonesia, itu sudah dimiliki Mind id 51%, dulu kita hanya punya 9% sekarang sudah kita miliki 51% dan sebentar lagi akan menjadi 61%, pokoknya kita akan terus ambil," kata Jokowi.
Jokowi juga menegaskan bahwa hilirisasi akan terus menjadi prioritas pemerintah. "Dari tembaga yang saya lihat di lapangan menjadi barang-barang sudah jadi ke copper foil, kabel, rangka mobil."
Tak hanya itu, Jokowi juga mengatakan akan meresmikan smelter bauksit di Bintan, Kepulauan Riau dan di Mempawah, Kalimantan Barat dalam rangka meningkatkan nilai tambah bauksit.
"Hilirisasi di bauksit, sudah jadi yang satu di Bintan kemudian minggu depan saya juga akan resmikan di Mempawah, di Kalbar. Jadi lagi satu jadi ada dua. Dari sini nanti akan jadi yang Mempawah ini miliknya BUMN, akan jadi alumunium, velg mobil, body pesawat semuanya,” papar Jokowi.
Jokowi juga mengatakan bahwa di dalam posisi dunia yang normal, tidak mungkin Indonesia melakukan hilirisasi pasti akan dicegat oleh negara-negara maju. "Bapak ibu, pada posisi normal. Pada posisi dunia normal kita tidak mungkin melakukan ini pasti akan dicegat oleh negara-negara maju. Pasti itu."
Baca Juga: Perdana, Freeport Kirim Konsentrat Tembaga ke Smelter Baru di Gresik
Bahkan, cerita Jokowi, ketika dia akan mengambil saham Freeport saja banyak yang membisikinya ancaman-ancaman yang dia dapat. Seperti, Papua akan lepas dari pangkuan Indonesia. Hingga, dia akan digulingkan karena mengambil alih Freeport.
"Bahkan waktu akan ambil Freeport saja, banyak yang membisiki kepada saya, ‘Pak hati-hati, Papua bisa lepas. Pak, hati-hati bapak bisa digulingkan. Pak hati-hati."
"Jadi hilirisasi ini bukan barang yang gampang, karena Freeport sendiri sudah beroperasi 55 tahun ndak pernah mau membangun yang namanya smelter karena di sana bukan hanya tembaga, ada barang lain yang harganya lebih tinggi, yaitu emas," kata dia.
Lebih lanjut, dengan adanya smelter Freeport di Gresik maka akan tahu berapa jumlah emas yang hilang setiap tahunnya dari Indonesia. "Nah, nanti kita punya smelter sendiri di Gresik, tahu kita berapa ton emas setiap tahun yang hilang dari Tanah Air Indonesia selama 50-an tahun.”
"Perkiraan saya pertahun mungkin 40 - 50 ton itu baru perkiraan nebak-nebak, tapi nanti kalau sudah berproduksi baru kita tahu betul, oh ada emasnya sekian tol per tahun. Jadi, kalau tadi ada bisikan ke saya, tadi ya karena barang tadi saya sampaikan," pungkasnya.
(nng)