Swasta Ikut Jual Avtur, Menteri Erick Thohir Ajukan Syarat

Rabu, 04 Desember 2019 - 17:26 WIB
Swasta Ikut Jual Avtur, Menteri Erick Thohir Ajukan Syarat
Swasta Ikut Jual Avtur, Menteri Erick Thohir Ajukan Syarat
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sinyal, untuk mempersilahkan pihak swasta ikut menjual avtur dan bersaing dengan PT Pertamina. Namun, Erick mempunyai beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak swasta yakni di antaranya mengolah sumber daya yang ada di dalam negeri untuk dijadikan avtur sehingga tidak impor.

"Kalau swasta yang produksi avtur welcome saja. Yang tidak boleh cuma minta lisensi impor akhirnya nanti. Kami-kami yang di BUMN atau di kementerian banyak ditugaskan menekan impor migas tapi di pihak lainnya malah impor terus, akhirnya kami yang disalahkan lagi," ujar Menteri BUMN Erick Thohir saat ditemui di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Keberadaan swasta untuk memproduksi avtur ditekankan olehnya karena ditugaskan oleh Presiden untuk menekan impor minyak dan gas (migas). Karenanya Ia tidak ingin pihak swasta hanya masuk untuk ikut menjual avtur saja, tetapi melainkan harus bisa berperan membantu mengurangi impor. “Jangan hanya shortcut, sekedar cari keuntungan, tapi akhirnya kembali merugikan secara keseluruhan konsep," ungkapnya.

Sementara itu, soal perhitungan harga jual avtur, ia menyerahkan kepada direksi Pertamina. "Saya tentu nanti direksi Pertamina, maskapai yang lebih tahu ya. Tapi ini catatannya untuk produksi ya, kalau sekedar (swasta) impor (avtur) saya enggak setuju," tegas Erick Thohir.

Seperti diketahui wacana swasta ikut menjual avtur di Indonesia dilontarkan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang menyalahkan harga avtur mempengaruhi pada mahalnya tiket pesawat. Adapun selama ini, PT Pertamina (Persero) merupakan satu-satunya pemasok avtur untuk maskapai nasional. Depo pengisian avtur Pertamina untuk pesawat udara baik domestik maupun internasional terdapat di 65 bandara.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4216 seconds (0.1#10.140)