Harga Minyak Diramal Lampaui USD100 per Barel Jika Iran Diserang

Sabtu, 05 Oktober 2024 - 07:24 WIB
loading...
Harga Minyak Diramal...
Serangan Israel-AS ke fasilitas produksi minyak Iran dinilai akan jadi bumerang bagi pasar energi global. FOTO/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Serangan Israel terhadap industri minyak Iran disebut bakal menjadi bumerang yang akan menyebabkan tekanan pada pasar energi global. Serangan tersebut diperkirakan bisa mendorong harga minyak meroket menembus angka USD100 per barel.

"Kerusakan fasilitas minyak mentah Iran tentu akan berdampak buruk dan menyebabkan tekanan pada pasar energi dunia," kata peneliti kebijakan energi Lebanon dan peneliti nonresiden di Tahir Institute for Middle East Policy, Marc Ayoub, seperti dilansir Sputnik, Sabtu (5/10/2024).



Ayoub mencatat, dalam beberapa hari terakhir, harga minyak telah naik dan dapat mencapai USD80 per barel bahkan sebelum serangan Israel. Komentar tersebut menanggapi kemungkinan serangan Israel yang sedang mempertimbangkan tanggapan terhadap serangan rudal balasan Iran.

Salah satu opsi yang disebutkan rezim zionis itu adalah menyerang infrastruktur minyak Iran. Hal itu diperkuat oleh pernyataan Presiden AS Joe Biden yang mengaku bahwa opsi tersebut sedang dibahas oleh Washington dan Tel Aviv.

"Ini bisa jadi mirip dengan apa yang terjadi ketika Irak menginvasi Kuwait pada tahun 1990, tergantung pada besarnya serangan, yang mungkin akan membawa kita ke harga di atas USD100," kata Ayoub. "Sekitar 1,5 juta barel per hari (produksi minyak) diperkirakan akan hilang."

Dia menambahkan, Iran juga dapat menggunakan senjata untuk memblokir Selat Hormuz, di mana sekitar 20 juta barel minyak dan produk minyak bumi melewati selat tersebut setiap hari.



"Pemanfaatan selat Hormuz akan menjadi eskalasi lain, dan khususnya bagi beberapa negara Teluk, karena sekitar 27% aliran minyak dunia melewatinya, termasuk pengiriman Iran ke China," kata Ayoub. "Dan ini akan memberi tekanan lebih lanjut pada pasokan dan pasar."

Sementara itu, tekanan pada Biden untuk memperketat sanksi minyak terhadap Teheran dari politisi AS meningkat setelah serangan rudal Iran. Sebelumnya, pada bulan September, sekelompok anggota parlemen bipartisan mendesak Biden untuk melarang penjualan minyak Iran ke China.

AS tampaknya tidak bersedia meningkatkan taruhan di kawasan tersebut sebelum pemilihan November, menurut pakar tersebut. "Risikonya saat ini ada, tetapi tampaknya tidak ada keinginan untuk melakukan eskalasi lebih lanjut," pungkas Ayoub.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS, Ada Indonesia hingga Israel
Harga Minyak Ikut Lunglai...
Harga Minyak Ikut Lunglai Terpukul Tarif Resiprokal Trump
Minyak Mentah Rusia...
Minyak Mentah Rusia Mengalir Deras ke Negara BRICS
Bank Sentral Rusia Memperingatkan...
Bank Sentral Rusia Memperingatkan Kejatuhan Harga Minyak era 80-an Bisa Terulang
Ketakutan Resesi AS...
Ketakutan Resesi AS dan Perang Timur Tengah Mengangkat Harga Emas ke Rekor Sepanjang Masa
Jaga Ketahanan Energi,...
Jaga Ketahanan Energi, PHE Produksi Minyak 553.670 Bph per Januari
Pertamina Targetkan...
Pertamina Targetkan Produksi Minyak Capai 416.000 Barel per Hari di 2025
Genjot Produksi, PHE...
Genjot Produksi, PHE Pacu Reaktivasi Sumur Minyak Tak Aktif
Respons Perintah Prabowo...
Respons Perintah Prabowo ke Bahlil, Kadin Ikut Kejar Produksi Minyak 1 Juta Barel/Hari
Rekomendasi
Soal Pajak BBM 10% di...
Soal Pajak BBM 10% di Jakarta, Pramono: Masih Pembahasan, Belum Berlaku
Kisah Ken Arok, Remaja...
Kisah Ken Arok, Remaja Gemar Berjudi yang Miliki Keistimewaan dan Bisa Pancarkan Cahaya
5 Jenis Gembok Terbaik...
5 Jenis Gembok Terbaik untuk Keamanan Rumah
Berita Terkini
Jepang Buka Lowongan...
Jepang Buka Lowongan Kerja 150.000 Orang, dari Indonesia Paling Dicari
12 menit yang lalu
Harga Emas Antam Anjlok...
Harga Emas Antam Anjlok Rp48.000, Balik Lagi ke Bawah Rp2 Juta per Gram
38 menit yang lalu
Pengusaha Protes Soal...
Pengusaha Protes Soal Larangan Ritel Jualan Rokok di Dekat Sekolah
58 menit yang lalu
Batasi Impor Baja Murah...
Batasi Impor Baja Murah dari China, India Kenakan Tarif 12%
1 jam yang lalu
Dorong Transformasi,...
Dorong Transformasi, Nilai Ekspor Mebel dan Kerajinan Jepara Tembus Rp5 Triliun
1 jam yang lalu
Dolar AS Ambruk ke Level...
Dolar AS Ambruk ke Level Terendah 3 Tahun Gegara Tarif Trump
1 jam yang lalu
Infografis
Harga Emas Diramal akan...
Harga Emas Diramal akan Tembus Rp2,1 Juta per Gram
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved