Reduksi CO2, Kilang Balongan Sulap 19,3 Ha Lahan Jadi Taman dan Kebun Mangga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Untukmembantu mengurangi dampak negatif perubahan iklim, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balongan meluncurkan program Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) dan Mangoes Center.Luas Ruang Terbuka Hijau Taman Kehati Bumi Patra ini sekitar 19,30 hektare (ha) dari total lahan kosong perumahan Pertamina Bumi Patra sekitar 26,56 ha.
Taman Kehati dan Mangoes Center sudah ditetapkan sebagai Taman Keanekaragaman Hayati berdasarkan SK Bupati Indramayu No 660.1/Kep.64.A.21-BLH/2016. Tercatat, sebanyak 1.072 pohon atau 55 pohon per hektare ditanam di lahan tersebut. Jenis pohon yang ditanam antara lain mangga (Mangifera indica L.),sebanyak 894 pohon, bintaro (Cerbera manghas L.) sebanyak 48 pohon, kepuh (Sterculia foetida L.) sebanyak 35 pohon dan angsana (Pterocarpus indicus Willd) sebanyak 26 pohon.
"Upaya ini dilakukan dengan menanam pohon untuk mereduksi karbon dioksida, gas yang berkontribusi terhadap efek rumah kaca. Pohon yang ditanam akan membantu menurunkan kadar CO2 yang ada di atmosfer,"ungkap Area Manager Communication, Relation, and CSR KPI Unit Balongan Mohamad Zulkifli melalui keterangan tertulis, Rabu (9/10/2024).
Zulkifli mengatakan, total kandungan karbon di lokasi taman ini sebesar 61.689,03 kg C. Rata-rata potensi biomassa dan karbon per hektare adalah 6.382,65 kg/ha atau 3.196,32 kg C/ha. "Potensi ini masih akan meningkat karena pada umumnya jenis pohon yang ada di RTH tersebut masih dalam pertumbuhan rata-rata umur 5 tahun dan banyak pohon yang baru ditanam umur kurang dari 1 tahun," imbuhnya.
Zulkifli menambahkan, Taman Kehati dan Mangoes Center juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat dengan empat kegiatan unggulan yakni budidaya tanaman mangga Agrimania, budidaya tanaman langka, Arboretum Mangga, dan penangkaran rusa. Penangkaran rusa endemik jawa (Rusa Timorensis) dan pemeliharaan jenis tanaman langka nusantara dilakukan untuk mendukung konservasi flora dan fauna langka. Sedangkan Arboretum Mangga dijalankan untuk melengkapi kebun mangga Agrimania tidak hanya berperan dalam penghijauan dan perekonomian.
"Kilang Balikpapan sudah merancangnya sebagai sarana edukasi pengenalan sekitar 18 varietas mangga unggulan yang ada di Indramayu yang terkenal sebagai Kota Mangga," tuturnya.
Penerima manfaat dari program ini adalah masyarakat di wilayah Kabupaten Indramayu, khususnya daerah Kelurahan Karanganyar dan Desa Rawadalem. Sebagian besar penerima manfaat berprofesi sebagai buruh tani atau pekerja serabutan. Hal ini yang kemudian dikembangkan oleh perusahaan untuk mengkolaborasikan antara kemampuan tani mereka, dengan pemberian pelatihan terkait budidaya mangga dan tanaman langka.
"Kilang Balikpapan berharap pengembangan Taman Kehati dan Mangoes Center memberikan empat keuntungan yakni mendukung program Sobat Bumi dengan kegiatan menabung pohon, memberikan manfaat ekonomi terkait dengan produksi buah, mengenalkan kembali berbagai varietas mangga kepada masyarakat, dan mampu berkontribusi meningkatkan kualitas udara dan lingkungan yang semakin memburuk," tandasnya.
Taman Kehati dan Mangoes Center sudah ditetapkan sebagai Taman Keanekaragaman Hayati berdasarkan SK Bupati Indramayu No 660.1/Kep.64.A.21-BLH/2016. Tercatat, sebanyak 1.072 pohon atau 55 pohon per hektare ditanam di lahan tersebut. Jenis pohon yang ditanam antara lain mangga (Mangifera indica L.),sebanyak 894 pohon, bintaro (Cerbera manghas L.) sebanyak 48 pohon, kepuh (Sterculia foetida L.) sebanyak 35 pohon dan angsana (Pterocarpus indicus Willd) sebanyak 26 pohon.
"Upaya ini dilakukan dengan menanam pohon untuk mereduksi karbon dioksida, gas yang berkontribusi terhadap efek rumah kaca. Pohon yang ditanam akan membantu menurunkan kadar CO2 yang ada di atmosfer,"ungkap Area Manager Communication, Relation, and CSR KPI Unit Balongan Mohamad Zulkifli melalui keterangan tertulis, Rabu (9/10/2024).
Zulkifli mengatakan, total kandungan karbon di lokasi taman ini sebesar 61.689,03 kg C. Rata-rata potensi biomassa dan karbon per hektare adalah 6.382,65 kg/ha atau 3.196,32 kg C/ha. "Potensi ini masih akan meningkat karena pada umumnya jenis pohon yang ada di RTH tersebut masih dalam pertumbuhan rata-rata umur 5 tahun dan banyak pohon yang baru ditanam umur kurang dari 1 tahun," imbuhnya.
Zulkifli menambahkan, Taman Kehati dan Mangoes Center juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat dengan empat kegiatan unggulan yakni budidaya tanaman mangga Agrimania, budidaya tanaman langka, Arboretum Mangga, dan penangkaran rusa. Penangkaran rusa endemik jawa (Rusa Timorensis) dan pemeliharaan jenis tanaman langka nusantara dilakukan untuk mendukung konservasi flora dan fauna langka. Sedangkan Arboretum Mangga dijalankan untuk melengkapi kebun mangga Agrimania tidak hanya berperan dalam penghijauan dan perekonomian.
"Kilang Balikpapan sudah merancangnya sebagai sarana edukasi pengenalan sekitar 18 varietas mangga unggulan yang ada di Indramayu yang terkenal sebagai Kota Mangga," tuturnya.
Penerima manfaat dari program ini adalah masyarakat di wilayah Kabupaten Indramayu, khususnya daerah Kelurahan Karanganyar dan Desa Rawadalem. Sebagian besar penerima manfaat berprofesi sebagai buruh tani atau pekerja serabutan. Hal ini yang kemudian dikembangkan oleh perusahaan untuk mengkolaborasikan antara kemampuan tani mereka, dengan pemberian pelatihan terkait budidaya mangga dan tanaman langka.
"Kilang Balikpapan berharap pengembangan Taman Kehati dan Mangoes Center memberikan empat keuntungan yakni mendukung program Sobat Bumi dengan kegiatan menabung pohon, memberikan manfaat ekonomi terkait dengan produksi buah, mengenalkan kembali berbagai varietas mangga kepada masyarakat, dan mampu berkontribusi meningkatkan kualitas udara dan lingkungan yang semakin memburuk," tandasnya.