KTT BRICS Terancam! Saat Pejabat Tinggi Ekonomi Dunia Menjauh dari Moskow

Senin, 14 Oktober 2024 - 16:06 WIB
loading...
KTT BRICS Terancam!...
Mayoritas menteri keuangan dan kepala bank sentral dari kelompok negara-negara BRICS tidak menghadiri pertemuan tingkat tinggi di Moskow pada hari Jumat (11/10), kemarin menjelang KTT BRICS akhir bulan ini. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Mayoritas menteri keuangan dan kepala bank sentral dari kelompok negara-negara BRICS tidak menghadiri pertemuan tingkat tinggi di Moskow pada hari Jumat (11/10), kemarin menjelang KTT BRICS akhir bulan ini. Sebagai gantinya para petinggi ekonomi BRICS mengirimkan lebih banyak pejabat junior sebagai gantinya, berdasar dokumen resmi.

Menteri keuangan dari Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA) serta kepala bank sentral Iran terpantau tetap hadir ketika Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov mengajak membuat alternatif sistem keuangan global yang didominasi Barat.



Akan tetapi menteri keuangan dan kepala bank dari China, India dan Afrika Selatan menjauh dari pertemuan Moskow, sebaliknya mereka mengirim deputi atau pejabat yang lebih junior sebagai gantinya. Situasi tersebut sehari setelah ajudan Kremlin, Yuri Ushakov menuduh Barat menekan negara-negara untuk tidak menghadiri KTT BRICS.

Sebagai informasi BRICS pada awal berdirinya hanya berisikan Brasil, Rusia, India, dan China. Namun kini BRICS sudah jauh berkembang, mencakup di dalamnya ada Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, UEA, dan Arab Saudi.

Pertemuan para pejabat keuangan di Moskow merupakan jadwal rutin menjelang pertemuan G20, dimana KTT didahului oleh pertemuan pejabat tinggi ekonomi. Ajang tersebut dipakai untuk menguraikan proposal yang akan ditinjau oleh para pemimpin di KTT, mendatang.

Rusia, yang dijatuhi sanksi keras oleh Barat atas perangnya di Ukraina dan terputus dari pasar modal internasional, mencoba merayu mitra BRICS dengan inisiatif seperti penciptaan sistem pembayaran internasional BRICS Bridge.

"Menciptakan inisiatif pembayaran lintas batas adalah tugas utama kami," kata Siluanov kepada para pejabat.

Rusia juga mendorong pembentukan pusat kliring BRICS, lembaga pemeringkat, perusahaan reasuransi, dan bursa komoditas. Tak berhenti sampai disitu, Siluanov juga mengusulkan dibentuknya platform investasi bersama berdasarkan Bank Pembangunan Baru grup, satu-satunya lembaga keuangan yang berfungsi.

Platform ini akan menggunakan bentuk transaksi digital baru, katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Transaksi Rusia Tersendat

Rusia baru-baru ini mengalami penundaan transaksi internasional dengan mitra dagangnya, termasuk negara-negara anggota BRICS, karena bank-bank di negara-negara ini takut terkena sanksi dari regulator Barat.

Masalah pembayaran telah memaksa perusahaan Rusia untuk menggunakan kesepakatan barter dan cryptocurrency untuk memfasilitasi pembayaran.

Saat pertemuan di Moskow, China diwakili oleh Wakil Menteri Keuangan Liao Min dan Wakil Gubernur Bank Sentral Changneng Xuan, sedangkan India oleh Sekretaris Kementerian Keuangan, Ajay Seth.

KTT BRICS dijadwalkan bakal berlangsung pada 22-24 Oktober di Kazan, ibu kota wilayah Tatarstan Rusia. Baca Juga: Walau Masuk BRICS, Ini Alasan India Enggan Campakkan Dolar AS

Pembantu kebijakan luar negeri Presiden Vladimir Putin, Yuri Ushakov mengatakan, sembilan dari 10 negara BRICS akan mengirim pemimpin mereka, meskipun Arab Saudi akan mengirim menteri luar negerinya, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. Delegasi Saudi tidak hadir dalam pertemuan hari Jumat.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1461 seconds (0.1#10.140)