Rupiah Menguat, Begini Ramalan Bank Dunia Soal Ekonomi RI ke Depan

Senin, 14 Oktober 2024 - 16:21 WIB
loading...
Rupiah Menguat, Begini...
Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini kembali ditutup menguat tipis pada perdagangan, Senin (14/10/2024). FOTO/Shutterstock
A A A
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini kembali ditutup menguat tipis 12 poin atau 0,08 persen ke level Rp15.565 setelah sebelumnya pada pekan lalu di level Rp15.586 per USD. Mengutip data Bloomberg, rupiah sempat dibuka melemah ke Rp15.593 per USD.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, para pelaku pasar menunggu lebih banyak isyarat tentang suku bunga AS dari serangkaian pembicara Federal Reserve minggu ini untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang suku bunga, sementara taruhan pada penurunan suku bunga pada bulan November terus berlanjut.

"Fokus minggu ini adalah pada pidato beberapa pejabat Fed, dimulai dengan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari dan Gubernur Christopher Waller pada hari Senin nanti. Fed secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga lebih kecil, 25 basis poin pada bulan November, terutama setelah inflasi baru-baru ini dan pembacaan pasar tenaga kerja terbaca di atas ekspektasi," kata Ibrahim dalam risetnya, Senin (14/10/2024).



Sentimen terhadap China juga terpukul oleh isyarat beragam tentang stimulus fiskal. Kementerian Keuangan mengatakan dalam pengarahan akhir pekan bahwa pihaknya memang berencana untuk memberikan dukungan fiskal, termasuk lebih banyak penerbitan utang dan bantuan untuk pemerintah provinsi.

Namun pengarahan tersebut tidak menyebutkan rincian utama tentang langkah-langkah yang direncanakan, khususnya ruang lingkup dan waktunya, yang memicu optimisme terbatas atas lebih banyak stimulus. Beijing pada akhir September mengumumkan serangkaian langkah stimulus moneter utama untuk membantu menopang pertumbuhan yang lamban.

Meskipun awalnya semangat tinggi atas langkah-langkah baru tersebut, kurangnya rincian yang jelas tentang implementasinya meredam optimisme secara keseluruhan.

Dari sentimen internal, Bank Dunia atau World Bank dan sederet lembaga internasional lainnya kompak meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 dan 2025 akan cenderung stabil di atas 5 persen.

Dalam dua kuartal terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) merekam ekonomi Tanah Air berhasil tumbuh di atas 5 persen meski terdapat indikasi perlambatan. Di mana pada kuartal I 2024 tumbuh sebesar 5,11 persen year on year (YoY), dan pada kuartal II 2024 tumbuh sebesar 5,05 persen.



Proyeksi paling terbaru keluar dari laporan Bank Dunia berjudul East Asia and Pacific Economic Updateedisi Oktober 2024. Lembaga tersebut mengerek naik proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2024 dan 2025, yang masing-masing menjadi sebesar 5 persen dan 5,1 persen.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri Indonesia per Agustus 2024 mencapai USD425,1 miliar, tumbuh 7,3 persen secara tahunan (year on year/yoy). Posisi ULN Agustus 2024 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah.

Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.510 - Rp15.580 per USD.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1788 seconds (0.1#10.140)