BI Tahan Suku Bunga Acuan 6%, Rupiah Ditutup Semringah ke Rp15.510
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini kembali ditutup menguat 78,5 poin atau 0,50% ke level Rp15.510 setelah sebelumnya di level Rp15.588 per USD. Mengutip data Bloomberg, rupiah sempat dibuka melemah ke Rp15.543 per USD.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, data AS menunjukkan ekonomi yang tangguh, sementara inflasi pada bulan September naik sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan, yang menyebabkan para pedagang memangkas taruhan pada pemangkasan suku bunga besar lebih lanjut dari Fed.
"Para pedagang telah menetapkan peluang hampir 100% untuk pemangkasan 25 bp pada bulan November, dengan hanya 0,2% kemungkinan jeda oleh Fed, mempertahankan suku bunga dana federal pada kisaran target 4,75%-5,0%, menurut perhitungan LSEG," tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (16/10/2024).
Selain itu, laporan media mengatakan Israel tidak akan menyerang situs nuklir dan minyak Iran, meredakan kekhawatiran akan gangguan pasokan. Namun, kekhawatiran tentang eskalasi konflik antara Israel dan kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran tetap ada, dengan AS pada hari Selasa mengatakan pihaknya menentang cakupan serangan udara Israel di Beirut selama beberapa minggu terakhir.
Tiongkok mungkin akan mengumpulkan tambahan 6 triliun yuan (USD850 miliar) dari obligasi khusus selama tiga tahun untuk merangsang ekonomi yang sedang lesu, media lokal melaporkan, meskipun hal itu gagal untuk menghidupkan kembali sentimen di pasar saham negara tersebut.
Setelah laporan ekonomi yang lemah dari Tiongkok juga semakin memperkuat kasus untuk lebih banyak dukungan pemerintah, karena pertumbuhan ekspor utama negara itu turun tajam, sementara disinflasi berlanjut pada bulan September.
Dari sentimen internal, sesuai ekspektasi pasar Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya (BI rate) pada level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Oktober 2024. Sejalan dengan itu, suku bunga deposit facility juga dipertahankan di level 5,25%, dan suku bunga lending facility dipertahankan di level 6,75%.
Keputusan mempertahankan BI rate 6% ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendali inflasi dalam sasaran 2,5% plus minus 1% pada 2024 dan 2025. Serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Saat ini BI juga juga terus fokus pada stabilitas nilai tukar rupiah, sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Ke depan, BI terus mencermati ruang penurunan suku bunga kebijakan dengan tetap memperhatikan prospek inflasi, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi.
RDG kali ini merupakan yang terakhir kalinya di masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pekan ini, pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, akan dilantik pada 20 Oktober 2024.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.410 - Rp15.530 per USD.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, data AS menunjukkan ekonomi yang tangguh, sementara inflasi pada bulan September naik sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan, yang menyebabkan para pedagang memangkas taruhan pada pemangkasan suku bunga besar lebih lanjut dari Fed.
"Para pedagang telah menetapkan peluang hampir 100% untuk pemangkasan 25 bp pada bulan November, dengan hanya 0,2% kemungkinan jeda oleh Fed, mempertahankan suku bunga dana federal pada kisaran target 4,75%-5,0%, menurut perhitungan LSEG," tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (16/10/2024).
Selain itu, laporan media mengatakan Israel tidak akan menyerang situs nuklir dan minyak Iran, meredakan kekhawatiran akan gangguan pasokan. Namun, kekhawatiran tentang eskalasi konflik antara Israel dan kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran tetap ada, dengan AS pada hari Selasa mengatakan pihaknya menentang cakupan serangan udara Israel di Beirut selama beberapa minggu terakhir.
Tiongkok mungkin akan mengumpulkan tambahan 6 triliun yuan (USD850 miliar) dari obligasi khusus selama tiga tahun untuk merangsang ekonomi yang sedang lesu, media lokal melaporkan, meskipun hal itu gagal untuk menghidupkan kembali sentimen di pasar saham negara tersebut.
Setelah laporan ekonomi yang lemah dari Tiongkok juga semakin memperkuat kasus untuk lebih banyak dukungan pemerintah, karena pertumbuhan ekspor utama negara itu turun tajam, sementara disinflasi berlanjut pada bulan September.
Dari sentimen internal, sesuai ekspektasi pasar Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya (BI rate) pada level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Oktober 2024. Sejalan dengan itu, suku bunga deposit facility juga dipertahankan di level 5,25%, dan suku bunga lending facility dipertahankan di level 6,75%.
Keputusan mempertahankan BI rate 6% ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendali inflasi dalam sasaran 2,5% plus minus 1% pada 2024 dan 2025. Serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Saat ini BI juga juga terus fokus pada stabilitas nilai tukar rupiah, sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Ke depan, BI terus mencermati ruang penurunan suku bunga kebijakan dengan tetap memperhatikan prospek inflasi, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi.
RDG kali ini merupakan yang terakhir kalinya di masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pekan ini, pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, akan dilantik pada 20 Oktober 2024.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.410 - Rp15.530 per USD.
(nng)