PT Beurer Bangun Pabrik Baru, Dukung Kemandirian Kesehatan Indonesia

Senin, 21 Oktober 2024 - 21:17 WIB
loading...
PT Beurer Bangun Pabrik...
Foto: Doc. Istimewa
A A A
PT Beurer berkomitmen membantu pemerintah untuk memberikan pengecekan kesehatan, kepada masyarakat dengan biaya murah dengan cara membangun pabrik alat kesehatan di Indonesia.

Kesiapan ini dinyatakan oleh Marco Buhler, Managing Director & CEO at Beurer GmbH. PT beurer Indonesia sendiri merupakan perusahaan produsen alat Kesehatan terkemuka asal Jerman yang telah berdiri sejak tahun 1919.

“Bagi kami ini peluang sangat besar membantu sukseskan program pemerintah memberikan pengecekan kesehatan gratis dengan harga affordable prinsip kami siap sukseskan 280 juta pengecekan kesehatan diabetes kolesterol dimana iklim investasi yang bagus di Indonesia jadi pilihan kami tepat bangun pabrik di sini,”ungkapnya.

PT Beurer Indonesia Technology, berdiri di atas lahan seluas lebih dari 8000 meter persegi, Beurer akan memproduksi alat Kesehatan yang terbagi dalam empat kategori, yakni Health Care berupa thermometer, alat tensi dan oximeter kemudian well being berupa lampu terapi, humidifier.

Ada lebih dari 500 produk yang diproduksi, serta sangat beragam, mulai dari medical equipment, beautycare, sampai dengan babycare. Produk lain adalah Fitness berupa Aat Timbangan, alat pijat dan fitness trackers serta Personal Care berupa alat cukur, sikat gigi elektrik dan alat facial care. Beurer sendiri berkomitmen menanamkan modal sebesar US$4,9 juta.

Menariknya, pabrik Beurer Indonesia Technology akan menjadi pabrik pertama milik Beurer di Kawasan Asia Tenggara, yang diperkirakan akan menyerap tenaga kerja lebih dari 500 orang. Tak hanya fokus pada pengembangan industri alat kesehatan, di seluruh dunia Beurer dikenal dengan komitmen pada produk yang ramah lingkungan.

Sebelumnya, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berencana akan melakukan program cek kesehatan gratis yang menyasar 52 juta penduduk Indonesia di tahun 2025. Program ini ditujukan sebagai bentuk pencegahan kesehatan bagi masyarakat. Salah satunya rencana cek kesehatan secara keseluruhan bagi masyarakat akan dilakukan secara rutin sekali setahun atau dua kali setahun.

Adapun, pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi cek tensi, gula darah, asam urat, ataupun potensi-potensi penyakit katastropik lain. Merespons hal ini, PT beurer Indonesia selaku perusahaan produsen alat Kesehatan terkemuka asal Jerman yang telah berdiri sejak tahun 1919 menghadirkan pabrik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal.

Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lucia Rizka Andalusia menekankan pentingnya penyediaan alat-alat diagnostik yang bermutu untuk intervensi penyakit lebih tepat demi meningkatkan kesehatan masyarakat dan mensukseskan program kesehatan yang dicanangkan pemerintah Indonesia.

“Tugas pemerintah memastikan masyarakat untuk sehat sehingga kami berharap setiap rumah ada satu orang yang peduli kesehatan untuk merawat keluarganya dan berbagai program kesehatan ini penting didukung oleh penyediaan alat-alat untuk diagnostik yang baik dan bermutu dengan harga terjangkau, sehingga intervensi yang dilakukan juga lebih cepat dan tepat,"ujar Lucia Rizka Andalusia saat pembukaan pabrik alat kesehatan PT beurer Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, kemarin.

Menurut alumnus Farmasi dan Magister Administrasi Rumah Sakit dari Universitas Indonesia ini, penyediaan alat diagnostik yang bermutu perlu mengutamakan ketersediaan, keterjangkauan, dan aksesibilitas. "Diagnosis yang tepat sasaran dan akurat dapat membantu, sehingga kita bisa mengurangi pengobatan yang tidak perlu jika diagnosisnya tepat," ucapnya.

Untuk melakukan program pemerintah dalam bidang kesehatan ini kementerian kesehatan melaksanakan transformasi kesehatan yakni kesehatan primer ditingkatkan.

Dengan demikian tidak menuju pengobatan, mengingat biaya tinggi. Untuk itu, upaya ini membutuhkan kegiatan skreening termasuk dengan alat alat kesehatan yang bisa digunakan di rumah tangga agar mencegah penyakit yang lebih kronis.

“Pemerintah terus mendorong supaya produksi alat skreening ini lebih banyak sehingga bisa menjadi alat deteksi dini alhasil dengan tingkatkan cakupan skrining dan diagnosis kita bisa intervensi penyakit lebih cepat dan menyediakan alat-alat diagnostik yang lebih terjangkau,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Lucia memaparkan bahwa saat ini pembiayaan kesehatan di Indonesia banyak dipenuhi penyakit-penyakit tidak menular, misalnya penyakit-penyakit degeneratif, kardiovaskuler, diabetes, atau kanker, yang sebetulnya dapat dideteksi lebih awal.

Dia mengemukakan Indonesia saat ini masih bergantung pada produk impor untuk diagnostik, sehingga saat ini Kemenkes fokus membangun kapasitas dalam negeri untuk penyediaan alat-alat diagnostik yang mandiri.

"Kita juga berharap tidak hanya tergantung pada produk impor, karena waktu pandemi COVID-19 kemarin, kita mengalami permasalahan kesulitan mendapatkan reagen (bahan-bahan reaksi) dan obat-obatan karena kita tergantung pada produk impor, sehingga kita perlu membangun kapasitas dalam negeri," paparnya.

Ke depan tidak perlu impor alat kesehatan dan bisa mencukup kebutuhan di dalam negeri. “Produksi alat kesehatan dalam negeri saat ini baru 20 persen dan masih menggantungkan kepada impor. Dengan produksi alat kesehatan dan screening PT Beurer Indonesia di KEK ini bisa membantu penyediaan untuk kebutuhan Indonesia,”tuturnya.

Sementara itu Sekda Propinsi Jawa Tengah, Sumarno mewakili Pemprov Jateng berterima kasih PT Beurer yang sudah berinvestasi di KEK. Harapannya kesehatan menjadi perhatian pemerintah dan upaya pencegahan dimaksimalkan.

“Pemprov hanya berpesan dengan kehadiran investasi di Kendal bisa membawa tenaga kerja warga Kendal sehingga bisa mengurangi angka pengangguran dan ikut berdampak di kawasan ekonomi khusus Kendal termasuk masyarakat sekitar dan ada kewajiban CSR bisa berkontribusi kepada masyarakat,” terangnya.
(tar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1497 seconds (0.1#10.140)