Mau Investasi Emas Tapi Harga Sudah Tinggi? Simak Dulu Ulasan Ini

Senin, 31 Agustus 2020 - 17:51 WIB
loading...
Mau Investasi Emas Tapi Harga Sudah Tinggi? Simak Dulu Ulasan Ini
Tingginya harga emas saat ini menimbulkan pertanyaan bagi sebagian orang, apakah logam mulia ini masih layak dibeli untuk investasi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Harga emas telah mengalami kenaikan dari level ratusan ribu rupiah sebelum masa pandemi Covid-19 hingga mencapai Rp1 juta per gram selama beberapa pekan terakhir. Hal ini lantas memunculkan pertanyaan, apakah dengan harga saat ini, emas masih layak beli atau justru sebaliknya?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Lifepal.co.id melakukan riset terkait investasi logam mulia tersebut. Secara umum, riset tersebut menilai membeli emas saat ini maupun menunggu saat harganya turun sejatinya tidak masalah. Mengapa demikian? Berikut ulasannya.

Sebagai instrumen investasi berbentuk aset riil, emas memang menjadi instrumen investasi yang terkenal bisa mengalahkan inflasi. Meskipun harganya mengalami fluktuasi secara harian, akan tetapi dalam jangka panjang harga emas terus mengalami kenaikan.

(Baca Juga: Buruan! Harga Emas Antam Naik Rp1.030.000 per Gram)

Berdasarkan data dari Bullion Rates dan situs Logam Mulia, kenaikan harga emas per tahun secara rata-rata dari Agustus 2010 hingga Agustus 2020 adalah 11,8%. Selain di tahun 2019 dan 2020, terjadi pula lonjakan emas yang cukup signifikan di tahun 2010 menuju 2011.

Memasuki Agustus 2013 hingga 2018, pergerakan emas justru kurang menarik meski tidak terlihat lesu. Dalam rentang waktu tersebut, rata-rata pergerakan harga emas dalam setahun justru cuma tumbuh 2% saja.

Seperti apakah keuntungan dari investasi emas secara jangka pendek? Sebagai gambaran, jika seseorang membeli emas pada bulan Agustus 2019, sebut saja dengan harga Rp720 ribu per gram, dengan harga buyback di tanggal 25 Agustus 2020, yang sebesar Rp971 ribu per gram, maka dia sudah untung 34,9% setahun.

Namun menurut data historis di tahun 2018, jika saja seseorang membeli emas di akhir Agustus 2017 dan menjualnya di akhir Agustus 2018, kemungkinan besar keuntungan yang diperolehnya hanya 2% saja. Tapi jika seseorang membeli emas di 25 Agustus 2010 dan menyimpannya hingga Agustus 2020, maka nilai emasnya sudah naik 156,7%.

Fenomena ini menunjukkan bahwa emas juga bukanlah investasi dengan tingkat pengembalian yang pasti. Ada kalanya di jangka pendek, kenaikan harga emas terlihat signifikan, begitu pun sebaliknya.

(Baca Juga: Investasi Emas di Tengah Pandemi Corona Dinilai Perlu)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0846 seconds (0.1#10.140)