Bangkitkan Optimisme di Saat Pandemi, Indodax Kembali Gelar Festival Film Pendek
loading...
A
A
A
JAKARTA - INDODAX, Indonesia bitcoin and crypto exchangers, kembali menggelar festival film pendek Indodax Short Film Festival (ISFF) 2020. INDODAX telah menunjuk dua orang sutradara ternama di Indonesia, yaitu Fajar Nugros dan Anjas Maradita.
Tahun ini, INDODAX mengangkat tema “optimis” yang bertujuan untuk mengajak anak bangsa bangkit lewat karya. Dua juri tersebut menilai tema tersebut sangat cocok untuk momen saat ini guna membangkitkan semangat anak muda di tengah pandemi .
Fajar dan Anjas masih menunggu film pendek karya anak bangsa untuk ikut ISFF sampai 10 Oktober 2020. Momen festival ini juga bertepatan dengan beberapa judul film ternama karya anak dalam negeri yang akan diluncurkan secara daring. ( Baca juga:Anggota DPR ini Ngadu Ke Menhub Soal Batik Air, Ada Apa Ya? )
Fajar mengatakan, ‘optimis’ merupakan tema yang tepat untuk saat ini, di tengah wabah yang melanda dunia. Dia berharap peserta dapat mengirimkan pesan yang baik untuk membangkitkan semangat masyarakat.
“Saya berharap peserta ISFF 2020 bisa merekam situasi dan kegelisahaan, serta semangat optimisme di tengah cobaan berat ini dalam karya-karya mereka,” kata Fajar di Jakarta, Senin (31/8/2020).
Fajar juga membocorkan beberapa kriterianya dalam penilaian. Ada beberapa hal yang menurutnya menjadi catatan penting agar film yang dihasilkan peserta memiliki kualitas yang baik sehingga bisa menginspirasi masyarakat.
“Kesesuaian tema yang terasa jelas dari konten cerita buat saya adalah yang utama. Berikutnya adalah bagaimana peserta mempresentasikan karyanya, di tengah keterbatasan, dan era teknologi ini. Presentasi sudah menjadi penilaian yang tidak sepele lagi,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anjas mengatakan, ada dua aspek yang menjadi penilaiannya. Pertama, aspek pencitraan. Aspek ini menitikberatkan bagaimana cerita dibangun, seberapa baik cerita disajikan sesuai dengan tema serta bagaimana alur film dibuat agar membuat penonton nyaman.
“Kedua, ada aspek teknis. Yaitu meliputi kualitas gambar, pencahayaan, suara serta bagaimana peserta men-deliver filmnya agar nyaman ditonton secara aspek audio-visual,” katanya.
Sementara itu, CEO INDODAX Oscar Darmawan mengatakan, tema “optimis” diharapkan dapat meningkatkan semangat anak bangsa bangkit dari wabah Covid-19. Menurutnya, semangat anak bangsa harus digerakkan demi pemulihan kesejahteraan hidup dan ekonomi masyarakat lewat film.
“ISFF 2020 mengangkat tema ”optimis”. Banyak orang-orang yang merasakan dampak karena wabah Covid-19. Maka, anak-anak bangsa bisa menginspirasi orang-orang lewat festival film pendek yang kita gelar,” katanya.
Oscar yang juga menjadi juri di festival tersebut menilai, perfilman di seluruh dunia, termasuk di Indonesia juga terganggu oleh Covid-19. ISFF 2020 juga digelar untuk mengajak pegiat film menghidupkan kembali perfilman Indonesia di masa New Normal ini.
“Sekarang sudah memasuki fase New Normal. Industri perfilman Indonesia tentunya diharapkan kembali bangkit. Kita semua tahu, perfilman Indonesia memiliki kualitas yang baik, tidak kalah dengan film dari luar negeri,” katanya.
Sebagai informasi, ISFF 2020 merupakan festival film pendek kedua yang diselenggarakan oleh INDODAX. Festival ini kembali digelar untuk mengulangi kesuksesan mereka pada ISFF 2019. Pendaftaran masih dibuka dengan total hadiah ratusan juta rupiah. ( Baca juga:Mi Daging Sapi, Hidangan Nasional Taiwan yang Rasanya Juara )
Panitia ISFF 2020 masih menunggu para anak bangsa yang ingin berkarya melalui film pendek. Jadwal submisi dimulai dari 15 Juni 2020- 10 Oktober 2020. Bagi peserta yang ingin mendaftar bisa melihat di situs beserta syarat-syaratnya: https://www.event.indodax.com/.
Setelah itu,11-30 Oktober 2020 merupakan waktu bagi dewan juri untuk menyeleksi 15 finalis. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada 5 November 2020, dan malam penganugerahan (awarding night) pada 26 November 2020.
Adapun, rincian hadiahnya sebagai berikut:
• Best Short Film -> Rp35.000.000
• Best Director -> Rp20.000.000
• Best Cinematography -> Rp15.000.000
• Most Advertising / Best Commercial -> Rp10.000.000
• Best Actor -> Rp5.000.000
• Best Actress -> Rp. 5.000.000
• Most Views -> Rp10.000.000
Tahun ini, INDODAX mengangkat tema “optimis” yang bertujuan untuk mengajak anak bangsa bangkit lewat karya. Dua juri tersebut menilai tema tersebut sangat cocok untuk momen saat ini guna membangkitkan semangat anak muda di tengah pandemi .
Fajar dan Anjas masih menunggu film pendek karya anak bangsa untuk ikut ISFF sampai 10 Oktober 2020. Momen festival ini juga bertepatan dengan beberapa judul film ternama karya anak dalam negeri yang akan diluncurkan secara daring. ( Baca juga:Anggota DPR ini Ngadu Ke Menhub Soal Batik Air, Ada Apa Ya? )
Fajar mengatakan, ‘optimis’ merupakan tema yang tepat untuk saat ini, di tengah wabah yang melanda dunia. Dia berharap peserta dapat mengirimkan pesan yang baik untuk membangkitkan semangat masyarakat.
“Saya berharap peserta ISFF 2020 bisa merekam situasi dan kegelisahaan, serta semangat optimisme di tengah cobaan berat ini dalam karya-karya mereka,” kata Fajar di Jakarta, Senin (31/8/2020).
Fajar juga membocorkan beberapa kriterianya dalam penilaian. Ada beberapa hal yang menurutnya menjadi catatan penting agar film yang dihasilkan peserta memiliki kualitas yang baik sehingga bisa menginspirasi masyarakat.
“Kesesuaian tema yang terasa jelas dari konten cerita buat saya adalah yang utama. Berikutnya adalah bagaimana peserta mempresentasikan karyanya, di tengah keterbatasan, dan era teknologi ini. Presentasi sudah menjadi penilaian yang tidak sepele lagi,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anjas mengatakan, ada dua aspek yang menjadi penilaiannya. Pertama, aspek pencitraan. Aspek ini menitikberatkan bagaimana cerita dibangun, seberapa baik cerita disajikan sesuai dengan tema serta bagaimana alur film dibuat agar membuat penonton nyaman.
“Kedua, ada aspek teknis. Yaitu meliputi kualitas gambar, pencahayaan, suara serta bagaimana peserta men-deliver filmnya agar nyaman ditonton secara aspek audio-visual,” katanya.
Sementara itu, CEO INDODAX Oscar Darmawan mengatakan, tema “optimis” diharapkan dapat meningkatkan semangat anak bangsa bangkit dari wabah Covid-19. Menurutnya, semangat anak bangsa harus digerakkan demi pemulihan kesejahteraan hidup dan ekonomi masyarakat lewat film.
“ISFF 2020 mengangkat tema ”optimis”. Banyak orang-orang yang merasakan dampak karena wabah Covid-19. Maka, anak-anak bangsa bisa menginspirasi orang-orang lewat festival film pendek yang kita gelar,” katanya.
Oscar yang juga menjadi juri di festival tersebut menilai, perfilman di seluruh dunia, termasuk di Indonesia juga terganggu oleh Covid-19. ISFF 2020 juga digelar untuk mengajak pegiat film menghidupkan kembali perfilman Indonesia di masa New Normal ini.
“Sekarang sudah memasuki fase New Normal. Industri perfilman Indonesia tentunya diharapkan kembali bangkit. Kita semua tahu, perfilman Indonesia memiliki kualitas yang baik, tidak kalah dengan film dari luar negeri,” katanya.
Sebagai informasi, ISFF 2020 merupakan festival film pendek kedua yang diselenggarakan oleh INDODAX. Festival ini kembali digelar untuk mengulangi kesuksesan mereka pada ISFF 2019. Pendaftaran masih dibuka dengan total hadiah ratusan juta rupiah. ( Baca juga:Mi Daging Sapi, Hidangan Nasional Taiwan yang Rasanya Juara )
Panitia ISFF 2020 masih menunggu para anak bangsa yang ingin berkarya melalui film pendek. Jadwal submisi dimulai dari 15 Juni 2020- 10 Oktober 2020. Bagi peserta yang ingin mendaftar bisa melihat di situs beserta syarat-syaratnya: https://www.event.indodax.com/.
Setelah itu,11-30 Oktober 2020 merupakan waktu bagi dewan juri untuk menyeleksi 15 finalis. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada 5 November 2020, dan malam penganugerahan (awarding night) pada 26 November 2020.
Adapun, rincian hadiahnya sebagai berikut:
• Best Short Film -> Rp35.000.000
• Best Director -> Rp20.000.000
• Best Cinematography -> Rp15.000.000
• Most Advertising / Best Commercial -> Rp10.000.000
• Best Actor -> Rp5.000.000
• Best Actress -> Rp. 5.000.000
• Most Views -> Rp10.000.000
(uka)