Harga Minyak Dunia Melonjak Saat Dua Basis Produksi di Libya Berhenti

Senin, 20 Januari 2020 - 11:20 WIB
Harga Minyak Dunia Melonjak Saat Dua Basis Produksi di Libya Berhenti
Harga Minyak Dunia Melonjak Saat Dua Basis Produksi di Libya Berhenti
A A A
TOKYO - Harga minyak mentah dunia mengalami lonjakan pada perdagangan hari Senin (20/1/2020), setelah dua basis produksi di Libya mulai dihentikan ketika terjadi blokade militer. Sementara itu Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) tetap berkomitmen mengurangi produksi untuk mendukung pergerakan harga internasional.

Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah berjangka Brent menanjak naik mencapai 75 sen atau 1,2% menjadi USD65,60 per barel setelah sebelumnya mencapai posisi USD66,00/barel atau tertinggi sejak 9 Januari. Sementara itu minyak mentah berjangka AS yakni West Texas intermediate (WTI) meningkat hingga 60 sen atau setara 1% ke level USD59,14 per barel usai sempat bertengger di USD59,73/barel atau yang tertinggi sejak Januari 10.

Dalam perkembangan terakhir dalam konflik yang berjalan lama di Libya, di mana dua faksi saingan telah mengklaim hak untuk memerintah negara selama lebih dari lima tahun. National Oil Corporation (NOC) pada hari Minggu mengatakan dua ladang minyak besar di barat daya telah mulai mematikan, setelah pasukan yang setia kepada tentara Nasional Libya menutup pipa tersebut.

Jika ekspor dihentikan untuk setiap periode berkelanjutan, tank untuk penyimpanan akan mengisi dalam beberapa hari dan produksi akan melambat menjadi 72.000 barel per hari (BPD), kata juru bicara NOC. Libya sendiri tercatat telah memproduksi sekitar 1.200.000 BPD baru-baru ini.

Sementara pada akhir pekan kemarin, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan di KTT Berlin, yang dihadiri oleh pendukung utama faksi-fraksi Libya, telah sepakat bahwa sebuah gencatan senjata tentatif di Tripoli selama seminggu terakhir harus berubah menjadi gencatan senjata permanen. Hal ini untuk memungkinkan proses politik agar terus berlangsung.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8599 seconds (0.1#10.140)