Frisian Flag Indonesia Jaga Kepercayaan dengan Produk Bergizi dan Layanan Terbaik

Selasa, 01 September 2020 - 16:22 WIB
loading...
Frisian Flag Indonesia Jaga Kepercayaan dengan Produk Bergizi dan Layanan Terbaik
Menyambut Hari Pelanggan Nasional 2020 yang diperingati setiap 4 September, Frisian Flag senantiasa berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk kemudahan pelanggan
A A A
JAKARTA - Menyambut Hari Pelanggan Nasional 2020 yang diperingati setiap 4 September, Frisian Flag senantiasa berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk kemudahan pelanggan mendapatkan produk-produknya yang bergizi serta informasi seputar gizi dan kebaikan susu.

Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro mengatakan bahwa Hari Pelanggan Nasional adalah momen penting bagi Frisian Flag Indonesia (FFI) untuk terus menjaga kepercayaan dengan menyediakan produk dan layanan terbaik kepada pelanggan, “FFI terus berinovasi untuk memproduksi minuman susu berkualitas untuk menjadi favorit keluarga serta meningkatkan layanan agar pelanggan mudah mendapatkan produk kami, terutama di masa ini. Meskipun masyarakat dihadapkan pada keterbatasan mobilitas dengan adanya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), produk-produk Frisian Flag tetap mudah diperoleh agar pelanggan dapat terus menyediakan minuman bergizi untuk diri dan keluarganya. Kami juga terus berupaya untuk menjadi mitra keluarga Indonesia dengan terus memberikan informasi tentang pentingnya edukasi gizi dan menjaga kesehatan.”

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada dunia usaha, tapi juga mengubah perilaku pelanggan di seluruh dunia. Menurut laporan ‘Tinjauan Big Data 2020 terhadap Dampak COVID-19’ oleh Badan Pusat Statistik (BPS), penjualan online di Indonesia pada Februari-Juli 2020 meningkat tajam dibanding penjualan di bulan Januari 2020.

Penjualan online di Indonesia melonjak 320 persen di Maret 2020 dan 480 persen di April 2020, keduanya dibandingkan penjualan online di awal tahun. Menurut lembaga survei konsumen Nielsen, 30 persen konsumen merencanakan untuk lebih sering berbelanja secara online sejak pandemi COVID-19 merebak.

Hal ini sejalan dengan riset Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, IPB pada 1126 keluarga di 27 propinsi di Indonesia pada bulan Mei 2020, yang mengindikasikan peningkatan frekuensi pembelian online meningkat pada 35.3 persen keluarga Indonesia.

Selain itu, alokasi pengeluaran keluarga juga meningkat pada pangan pokok sebesar 61.1 persen, perlengkapan kesehatan dan sanitasi/kebersihan sebesar 76 persen serta vitamin/suplemen sebesar 55 persen. Selanjutnya, dalam sebuah jurnal yang diterbitkan oleh sebuah konsultan manajemen multinasional McKinsey , diisyaratkan kecenderungan konsumen yang menomorduakan harga dan lebih mementingkan nilai produk di masa pandemi. Hal ini menunjukkan sikap konsumen yang mengutamakan manfaat khususnya yang menyangkut aspek kesehatan. Produk makanan dan minuman sehat kaya gizi seperti susu, suplemen, menjadi hal yang paling dicari oleh konsumen selain produk-produk kebutuhan sanitasi, seperti sabun, tisu, atau pembersih.

Melihat tren ini Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, IPB, Dr. Megawati Simanjuntak mengatakan, senada dengan survei konsumen di atas, produk kesehatan seperti makanan sehat, suplemen, minuman kaya gizi seperti susu dan yoghurt menjadi barang yang paling dicari, karena saat ini konsumen lebih fokus pada produk-produk yang memiliki nilai bagi kesehatannya.

Megawati menyarankan agar konsumen lebih cerdas ketika memutuskan berbelanja produk-produk ini secara online, dan jeli memperhatikan dan memahami produk yang ditawarkan penjual. “Apabila ada masalah dalam transaksi barang dan/jasa, konsumen dapat membuat pengaduan langsung ke pelaku usaha. Namun jika tidak mendapat tanggapan, konsumen dapat mengadu kepada lembaga-lembaga perlindungan konsumen yang ada,” ujarnya.

Lembaga perlindungan konsumen yang dimaksud di antaranya Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), dan Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM).

Psikolog Keluarga, Ajeng Raviando juga mengatakan bahwa saat ini terjadi perubahan perilaku konsumen yang tercermin dari keputusannya membeli kebutuhan sehari-hari. “Konsumen sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan dan menjadikan risiko kesehatan sebagai pertimbangan utama. Perubahan perilaku konsumen ini dilihat dalam tiga perspektif pengambilan keputusan, yaitu Rasional (konsumen dalam mengambil keputusan pembelian secara rasional dengan menekankan aspek fungsional dan ekonomis), Eksperiensial (konsumen dipengaruhi perasaan terkait dengan konsumsi produk dan demi mendapat pengalaman yang unik), dan Behavioral (konsumen mendapatkan pengaruh lingkungan misalnya karena suasana tempat yang tenang dan nyaman).”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1801 seconds (0.1#10.140)