5 Negara dengan Tarif Listrik Termurah di Dunia, Tak Capai Rp100 per kWh

Kamis, 16 Januari 2025 - 17:22 WIB
loading...
5 Negara dengan Tarif...
Terdapat lima negara dengan tarif listrik termurah di dunia, dimana harga listrik untuk kelima negara ini bahkan tidak mencapai 1 dolar AS. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Terdapat lima negara dengan tarif listrik termurah di dunia menurut rekap data dari situs Statista. Dimana harga listrik untuk kelima negara ini bahkan tidak mencapai USD1.

Harga listrik di setiap negara tentu akan berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sumber daya domestik, kebijakan pemerintah hingga stabilitas ekonomi masyarakat.



Tentunya ada tujuan tertentu mengapa biaya listrik di beberapa negara ini cenderung lebih murah, seperti menjadi pendorong perekonomian, penggerak industri hingga mengurangi dampak keuangan bagi masyarakat.

5 Negara dengan Listrik Termurah di Dunia

5. Sudan

Menurut data Statista yang dirilis tahun 2024, Sudan diketahui memiliki harga listrik sebesar USD0,006 per kWh atau tidak mencapai Rp100 (kurs Rp 16.385). Hal ini disebabkan karena Sudan memang memiliki banyak sumber daya, seperti minyak dan gas alam.

Meski begitu, negara ini tengah menghadapi tantangan berat karena ketidakstabilan politik dan infrastruktur yang tidak memadai. Jutaan orang di Sudan berada di bawah garis kemiskinan karena krisis ekonomi di negara itu dan banyak orang tidak dapat mengakses listrik sama sekali, meskipun harga rendah.

4. Kuba

Selanjutnya ada Kuba yang juga memiliki kisaran harga listrik USD0,006 per kWh. Negara ini diketahui memiliki sumber daya domestik, sehingga tidak perlu mengimpor bahan bakar apa pun untuk menghasilkan listrik.

Pemerintah juga telah menerapkan skema untuk mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan di negara ini, yang membantu menjaga permintaan dan harga tetap rendah. Warga di Kuba telah didorong untuk menukar peralatan yang tidak efisien untuk yang hemat energi, dan pendidikan tentang praktik penghematan energi telah dipromosikan.

3. Suriah

Sama dengan dua negara sebelumnya, Suriah juga memiliki harga listrik USD 0,006 per kWh pada tahun 2023. Murahnya harga listrik di Suriah ini disebabkan karena tingginya sumber daya domestik, termasuk minyak dan gas alam, yang digunakan untuk produksi listriknya sendiri.

Pemerintah Suriah telah mensubsidi harga listrik untuk membantu membuat listrik lebih mudah diakses. Namun ini telah membebani anggaran nasional, dan baru-baru ini pemerintah mulai secara bertahap mengurangi subsidi ini untuk membantu meningkatkan keuangan publik.

2. Ethiopia

Ethiopia memiliki rentang harga listrik sekitar USD0,006 per kWh. Seperti negara-negara lain dalam daftar ini, pemerintah Ethiopia memberikan subsidi tarif listrik, dalam upaya untuk membuat listrik lebih mudah diakses oleh populasi yang lebih luas.

Cadangan minyak dan gas alam milik Ethiopia memang tidak terlalu besar, tetapi mereka memiliki banyak sumber energi terbarukan, dimana pemerintah telah menempatkan investasi cukup besar ke dalamnya. Saat ini, 90% listrik Ethiopia berasal dari tenaga air, dengan 8% dari angin dan 2% dari sumber termal.

1. Iran

Iran jadi negara dengan dengan listrik termurah di dunia dengan harga sekitar USD0,002 per kWh atau hanya sekitar Rp 32,7. Faktor yang membuat rendahnya harga listrik ini adalah karena tingginya cadangan minyak dan gas alam yang dimiliki negara ini yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memproduksi listrik.



Energi di Iran sebagian besar dikendalikan oleh negara, yang berarti pemerintah dapat menetapkan harga listrik tanpa pengaruh pasar, sehingga mereka dapat mempertahankan suku bunga rendah. Tujuan di balik ini adalah untuk memastikan energi terjangkau bagi seluruh penduduk dan juga untuk membantu mendukung industri lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
Suku Bunga Acuan Ditahan...
Suku Bunga Acuan Ditahan 5,75 Persen, Begini Penjelasan Lengkap BI
Cara Daftar Koperasi...
Cara Daftar Koperasi Merah Putih, Simak Panduan Lengkapnya
Dukung Swasembada Pangan,...
Dukung Swasembada Pangan, Pengolahan Gabah Modern Garapan Waskita Hasilkan Beras Berkualitas
Indonesia Bukan Lagi...
Indonesia Bukan Lagi Tempat Parkir Kereta Bekas, Begini Kata Bos KCI
Wisatawan Asing Mulai...
Wisatawan Asing Mulai Berkurang, Ekonomi AS Diprediksi Rugi Rp1.511 Triliun
Freeport Setor Rp7,73...
Freeport Setor Rp7,73 Triliun ke Pusat dan Daerah atas Keuntungan Bersih 2024
Industri Bahan Bangunan...
Industri Bahan Bangunan Menuju Konstruksi Hijau
ICP Maret 2025 Melorot,...
ICP Maret 2025 Melorot, Harga BBM Subsidi Berpeluang Turun?
Rekomendasi
Diselimuti Jutaan Telur...
Diselimuti Jutaan Telur Raksasa, Gunung Berapi Bawah Laut Purba Ditemukan
Pegawai Rumah Sakit...
Pegawai Rumah Sakit Jiwa di Kalbar Disiram Air Keras Orang Tak Dikenal
Petani Huma di Sukabumi...
Petani Huma di Sukabumi Tewas Tertembak Peluru Nyasar Pemburu Babi Hutan
Berita Terkini
Prudential Dukung Keberlanjutan...
Prudential Dukung Keberlanjutan Lingkungan di Kepulauan Seribu
3 jam yang lalu
Deretan Gedung Pendidikan...
Deretan Gedung Pendidikan Garapan Waskita, Lengkap dengan Nilai Proyeknya
3 jam yang lalu
Genjot Transformasi...
Genjot Transformasi Digital, Anak Usaha Raksasa Telekomunikasi Jerman Perluas Pasar di RI
3 jam yang lalu
LG Batal Bangun Pabrik...
LG Batal Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di RI, Menteri Rosan Ungkap Penggantinya
4 jam yang lalu
Deposito Emas Pegadaian...
Deposito Emas Pegadaian Capai 1 Ton, Direktur Utama Dorong Masyarakat untuk Investasi Aktif
4 jam yang lalu
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
4 jam yang lalu
Infografis
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved