Pertumbuhan Ekonomi Cuma 5,02%, Ekonom: PR Masih banyak

Rabu, 05 Februari 2020 - 16:16 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Cuma 5,02%, Ekonom: PR Masih banyak
Pertumbuhan Ekonomi Cuma 5,02%, Ekonom: PR Masih banyak
A A A
JAKARTA - Eknonom BNI Ryan Kiryanyo mengatakan bahwa capaian pertumbuhan ekonomi yang hanya 5,02% di 2019 ini tidak terlalu mengejutkan. Namun, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi lebih dari 5% di 2020 menurutnya dibutuhkan kerja keras.

"Outlook PDB Indonesia 2020 masih mungkin dijaga di kisaran 5,1-5,2% dengan mempertimbangkan berbagai risiko eksternal dan internal," ujar Ryan di Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Namun, dia mengakui bahwa untuk mencapai hal itu pekerjaan rumah pemerintah, Bank Indonesia (BI), Kemenko Perekonomian dan Kementerian Keuangan tidak mudah. Pasalnya, persoalan eksternal semakin menantang, khususnya dengan meluasnya wabah virus corona yang diprediksi menurunkan ekonomi dunia, terutama China, sementara persoalan yang lama belum tuntas sepenuhnya.

"Pertumbuhan ekonomi Maluku dan Papua juga masih negatif sehingga perlu mendapat perhatian ekstra pemerintah," tambahnya.

Dia melanjutkan, langkah BI yang taktis terus mengambil kebijakan moneter dan makroprudensial serta bauran kebijakannya mampu efektif menahan perlambatan ekonomi sehingga PDB tetap bisa bertengger di atas level 5%.

"Dengan inflasi 2019 yang rendah hanya 2,72% memberikan makna pengelolaan makroekonomi domestik secara umum sudah baik. Jadi apresiasi untuk BI yang tampak nyata menjaga momentum pertumbuhan di tengah gejolak eksternal yang bertubi-tubi," ujarnya.

Hanya saja, kata Ryan, tetap perlu dicermati detail dari PDB 2019 lalu. Pertama, dari 2016 hingga 2019 secara konsisten pertumbuhan ekonomi melambat, bahkan dari 2018 yang 5,17% turun drastis ke 2019 sebesar 5,02%. Kedua, secara kuartalan, pertumbuhan PDB kuartal IV/2019 sebesar 4,97% dari sektor industri menurun dari 4,25% menjadi 3,66%.

"Juga dengan sektor perdagangan yang turun dari 4,41% ke 4,24%. Pun sektor pertambangan yang turun dari 2,25% ke 0,94%. Untungnya sektor konstruksi naik dari 5,58% ke 5,79%. Juga dengan sektor pertanian yang naik dari 3,84% ke 4,26%," jelasnya.

Sedangkan yang ketiga, PDB tahunan sebesar 5,02% dari sisi lapangan usaha kompak melemah, yaitu industri turun dari 4,37% ke 3,80%; perdagangan turun dari 4,97% ke 4,62%; pertanian dari 3,89% ke 3,64%; konstruksi turun dari 6,09% ke 5,76%; dan pertambangan dari 2,16% ke 1,22%.

Keempat, struktur PDB 2019 sebesar 5,02% dari sisi pengeluaran masih mengandalkan konsumsi rumah tangga yg berkontribusi stabil sebesar 56,62%; disusul PMTB sebesar 32,3:%; konsumsi pemerintah sebesar 8,75%; konsumsi LNPRT sebesar 1,3%; lalu net ekspor-impor hanya sebesar 0,01% (ekspor 18,41% dikurangi impor 18,40%).
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9054 seconds (0.1#10.140)