Alasan Vietnam Ingin Gabung BRICS, Sudah Kantongi Dukungan Rusia

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:30 WIB
loading...
Alasan Vietnam Ingin...
Alasan Vietnam terus mendekat ke BRICS, meski dibayangi bisa kehilangan dukungan dari Amerika Serikat atau AS. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Vietnam terus mendekat ke BRICS , meski dibayangi bisa kehilangan dukungan dari Amerika Serikat atau AS. Diketahui Vietnam membutuhkan dukungan dari AS untuk memajukan ambisi ekonominya dan mendiversifikasi hubungan pertahanan.

Meski begitu Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Pham Thu Hang sempat menyatakan, Vietnam tetap tertarik dan terus memantau proses ekspansi BRICS . Hal ini disampaikan pada Mei tahun lalu, seperti dilansir Hanoitimes.

Vietnam terus memantau terkait kemungkinan bergabung dengan BRICS, yakni kelompok ekonomi negara-negara berkembang terdepan.

Menurut Hang, sebagai anggota komunitas internasional yang aktif dan bertanggung jawab, Vietnam berkomitmen untuk terlibat dan berkontribusi positif pada mekanisme, organisasi, dan forum multilateral global dan regional, sambil menerapkan kebijakan multilateralisme, diversifikasi, dan kemandirian dalam urusan luar negeri.

"Seperti banyak negara di dunia, kami memantau dengan cermat proses perluasan keanggotaan BRICS," kata Hang.

Sejak 1 Januari 2024, BRICS telah mencapai tonggak sejarah dengan menyambut lima anggota baru: Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA). Ekspansi BRICS berlanjut di awal tahun 2025, dengan menerima negara tetangga Vietnam di Asia Tenggara, yakni Indonesia sebagai anggota penuh BRICS.

Sehingga pada bulan ini, jumlah total negara di blok BRICS menjadi 10. Tahun 2025 menandai ekspansi kedua BRICS sejak 2010. Vietnam sendiri telah mendapatkan lampu hijau, usai Rusia menekankan bakal memberikan dukungan penuh untuk bergabung ke dalam BRICS.

Rusia akan memfasilitasi keinginan Vietnam untuk bergabung ke dalam BRICS , sebagai negara mitra bersama kelompok negara-negara berkembang utama. Hal ini disampaikan dalam pernyataan bersama kedua negara, setelah kunjungan dua hari Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin ke Hanoi.

"Pihak Rusia menyambut baik partisipasi aktif Vietnam dalam acara BRICS pada tahun 2024 dan menyatakan kesiapannya untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan jika Vietnam bergabung dengan BRICS sebagai negara mitra," bunyi pernyataan itu seperti dilansir AP.

Merespons dukungan Rusia, Phạm Thu Hang memberikan catatan, sebagai anggota komunitas internasional yang aktif dan bertanggung jawab, Vietnam telah dan akan terus berkontribusi secara aktif dan bertanggung jawab pada mekanisme, organisasi, dan forum multilateral.

"Vietnam juga akan berkontribusi pada perdamaian, stabilitas dan pembangunan kawasan dan dunia sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan Vietnam," jelasnya.

"Vietnam secara konsisten mengejar kebijakan luar negerinya untuk kemerdekaan, kemandirian dan multilateralisasi dan diversifikasi hubungan internasional, dan menjadi teman tepercaya dan anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab," ucap Hang.

Pada 7 Januari 2025, Indonesia resmi bergabung dengan BRICS, untuk menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang melakukannya. Di kawasan Asia Tenggara ada juga Thailand dan Malaysia yang menjadi mitra resmi BRICS.



Dengan 10 anggota (Brasil, Rusia, India, dan China, sebagai anggota pendiri, dan kemudian bergabung dengan Afrika Selatan, Iran, UEA, Mesir, Ethiopia, dan Indonesia) dan delapan negara mitra resmi (Belarusia, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Thailand, Uganda, dan Uzbekistan), anggota BRICS saat ini menyumbang lebih dari setengah populasi dunia dan lebih dari 41% PDB global berdasarkan paritas daya beli (PPP).

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
21 Ribu Karyawan Intel...
21 Ribu Karyawan Intel Bakal Kena PHK, Apa Masalahnya?
IHSG Hari Ini Berakhir...
IHSG Hari Ini Berakhir Perkasa di Level 6.678, Nilai Transaksi Tembus Rp10,05 T
Tarik Ulur Kenaikan...
Tarik Ulur Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Begini Kabar Terbarunya
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
Suku Bunga Acuan Ditahan...
Suku Bunga Acuan Ditahan 5,75 Persen, Begini Penjelasan Lengkap BI
Batasi Impor Baja Murah...
Batasi Impor Baja Murah dari China, India Kenakan Tarif 12%
Cara Daftar Koperasi...
Cara Daftar Koperasi Merah Putih, Simak Panduan Lengkapnya
Dukung Swasembada Pangan,...
Dukung Swasembada Pangan, Pengolahan Gabah Modern Garapan Waskita Hasilkan Beras Berkualitas
Indonesia Bukan Lagi...
Indonesia Bukan Lagi Tempat Parkir Kereta Bekas, Begini Kata Bos KCI
Rekomendasi
Dihadiahi Sekolah Perwira...
Dihadiahi Sekolah Perwira oleh Kapolri, Pemilik Ponpes Gratis Aiptu Jimmi: Saya Ingin Mereka Punya Masa Depan
3 Dendam Israel ke Paus...
3 Dendam Israel ke Paus Fransiskus, hingga Enggan Mengirim Pejabat Senior ke Pemakaman
8 Beasiswa SMA Luar...
8 Beasiswa SMA Luar Negeri Terbaik 2025, Mana Negara Favoritmu?
Berita Terkini
Daftar Lengkap 10 Saham...
Daftar Lengkap 10 Saham Paling Cuan Pekan Ini: Ada Emiten Melesat 115 Persen
11 menit yang lalu
Menyambut Pulihnya Pasar...
Menyambut Pulihnya Pasar Kripto dengan Trading Competition dan Fitur Share
45 menit yang lalu
Pajak Beli BBM di Jakarta...
Pajak Beli BBM di Jakarta Jadi 5%, Awas! Polusi Udara Meningkat
1 jam yang lalu
Pemprov DKI Potong Pajak...
Pemprov DKI Potong Pajak Pembelian BBM 5%, Harga Bensin Bisa Turun?
1 jam yang lalu
ISEI Dorong Hilirisasi...
ISEI Dorong Hilirisasi Perikanan Lewat Investasi dan Penguatan Rantai Pasok
2 jam yang lalu
Bos Perusahaan AS Ramai-ramai...
Bos Perusahaan AS Ramai-ramai Teriak Soal Dampak Tarif Trump
3 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Rusia Bisa...
3 Alasan Rusia Bisa Ubah Prancis Menjadi Chernobyl Raksasa
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved