Harga Minyak Mentah Dunia Terkerek Lebih dari 1%

Rabu, 04 Maret 2020 - 10:48 WIB
Harga Minyak Mentah Dunia Terkerek Lebih dari 1%
Harga Minyak Mentah Dunia Terkerek Lebih dari 1%
A A A
JAKARTA - Harga minyak mentah dunia terkerek naik lebih dari 1% pada perdagangan, Rabu (4/3/2020) seiring harapan bahwa produsen minyak utama telah bergerak lebih dekat menuju kesepakatan untuk memberlakukan pemotongan produksi lebih dalam. Kebijakan ini diambil OPEC bersama sekutunya untuk mengimbangi kemerosotan permintaan yang disebabkan wabah virus corona.

Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah berjangka Brent menguat sebesar 58 sen atau 1,12% untuk bertengger di level USD52,44 per barel pada pukul 02.12 GMT, setelah menetap 4 sen di sesi sebelumnya. Sementara harga minyak AS yakni West Texas Intermediate (WTI) juga meningkat 53 sen yang setara 1,12% menjadi USD47,71/barel untuk mencetak hasil positif dalam sesi ketiga.

Brent dan WTI sendiri tercatat telah mengalami pelemahan sekitar 27% sepanjang tahun ini, dimana sempat mencapai puncaknya pada bulan Januari karena dampak dari penurunan permintaan yang tergerus wabah virus corona. Sementara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya atau yang dikenal sebagai OPEC + direkomendasikan memangkas tambahan minyak 1.000.000 barel per hari (Bpd) pada hari Selasa

Rekomendasi itu bisa memberikan sinyal bahwa Rusia dan Arab Saudi, dua produsen terbesar di OPEC + yang semakin dekat dengan kesepakatan mendukung harga minyak global. Hal itu bisa membuat pemangkasan bisa menyentuh angka 2.100.000 Bpd setelah saat ini mencakup 1.700.000 Bps oleh OPEC + dan pengurangan sukarela lainnya oleh Arab Saudi, sebagai eksportir terbesar di dunia.

OPEC + awalnya telah mempertimbangkan pemotongan tambahan 600.000 BPD untuk mengimbangi kemerosotan yang berhubungan dengan virus corona terhadap permintaan minyak dunia. OPEC sendiri dijadwalkan bakal menggelar pertemuan di Wina pada 5-6 Maret 2020, mendatang meskipun konferensi internasional lainnya dibatalkan karena virus, namun pembicaraan dapat tetap berlangsung melalui video press conference.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4241 seconds (0.1#10.140)