Cegah Rupiah Anjlok ke Rp15.000/USD Butuh Suntikan Devisa Lebih Banyak

Selasa, 10 Maret 2020 - 15:58 WIB
Cegah Rupiah Anjlok ke Rp15.000/USD Butuh Suntikan Devisa Lebih Banyak
Cegah Rupiah Anjlok ke Rp15.000/USD Butuh Suntikan Devisa Lebih Banyak
A A A
JAKARTA - Menghadang pelemahan kurs rupiah agar tidak semakin terperosok ke zona merah, ekonom Indef Bhima Yudisthira menilai Bank Indonesia (BI) seharusnya menyuntikan devisa lebih besar. Seperti diketahui pada sesi penutupan kemarin, kurs rupiah terkapar hingga menyentuh level Rp14.385/USD.

"Belum cukup melihat market panic berimbas signifikan terhadap keluarnya dana asing dari bursa saham. BI perlu menyuntik devisa lebih besar sehingga rupiah tidak menembus angka psikologis Rp15.000 per USD," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Selasa (10/3/2020).

(Baca Juga: Rupiah Jatuh Terkapar ke Rp14.385/USD di Akhir Sesi, Yen Melompat Tinggi)

Lebih lanjut terang dia, stabilitas di pasar surat utang sangat penting mengingat 38% surat utang pemerintah dipegang investor asing. "Jika terjadi shock rupiah bisa makin terdepresiasi," jelasnya.

Sebelumnya pada pembukaan pagi tadi, menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI terpantau rupiah ambruk ke posisi Rp14.411 per USD untuk mengakhiri perdagangan dengan lanjutan tren negatif. Posisi ini memperlihatkan rupiah terus merosot usai awal kemarin berada di Rp14.342/USD.

(Baca Juga: Cadangan Devisa Sedikit Lebih Rendah di Februari 2020)

Posisi cadangan devisa Indonesia sendiri pada akhir Februari 2020 tercatat sebesar USD130,4 miliar atau sedikit lebih rendah dibandingkan awal tahun. Seperti diketahui sebelumnya posisi akhir Januari 2020 sebesar USD131,7 miliar berdasarkan data Bank Indonesia (BI).
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6213 seconds (0.1#10.140)