Pola Usaha Kemitraan, 'Jurus Sakti' Peternak Unggas Eksis di saat Pandemi

Sabtu, 05 September 2020 - 16:35 WIB
loading...
Pola Usaha Kemitraan, Jurus Sakti Peternak Unggas Eksis di saat Pandemi
Pola Usaha Kemitraan, 'Jurus Sakti' Peternak Unggas Eksis di saat Pandemi
A A A
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus berupaya meminimalisasi dampak pandemi covid-19 terhadap peternak unggas. Hasilnya cukup positif, lesunya kondisi perekonomian selama pandemi covid-19 tidak terlalu berdampak kepada peternak unggas yang melakukan pola usaha kemitraan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah mengatakan selama ini Ditjen PKH telah bekerjasama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan optimalisasi pengawasan terhadap pelaksanaan kemitraan usaha peternakan.

Kerja sama ini merupakan amanat dari UU Nomor 20 tahun 2018 tentang UMKM, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 13 tentang Kemitraan Usaha Peternakan.

“Hal ini adalah usaha pemerintah untuk melindungi semua pihak, Pada dasarnya pemerintah ini adalah penengah, kami berusaha mencari solusi terhadap segala macam permasalahan yang ada," kata Nasrullah.

Nasrullah menambahkan, dalam Permentan Nomor 13 tahun 2017 disebutkan, kemitraan usaha peternakan adalah kerja sama antar usaha peternakan atas dasar prinsip saling memerlukan, memperkuat, menguntungkan, menghargai, bertanggung jawab dan ketergantungan.

Pola kemitraan usaha peternakan sendiri meliputi, inti plasma, bagi hasil, sewa, perdagangan umum dan sub kontrak. Dalam perjanjian kemitraan usaha ayam ras pedaging, peternak sebagai plasma mendapatkan jaminan supply DOC, pakan ternak, obat vaksin disenfektan (OVD) dan jaminan pemasaran dengan harga kontrak sesuai perjanjian tertulis.

"Peternak sebagai plasma mendapatkan jaminan pemasaran dan harga panen livebird berdasarkan perjanjian tertulis antara pihak perusahaan sebagai inti dan peternak sebagai plasma. Jadi seimbang," jelas Nasrullah.

Adapun beberapa peternak yang merasakan langsung manfaat dari program usaha kemitraan ini. H. Oman misalnya, peternak asal Serang yang sudah 14 tahun melakukan kemitraan dengan PT CPI ini mengaku omset penjualannya tidak berkurang meski pandemi sudah berlangsung beberapa bulan.

Selain di masa pandemi, stabilitas omset dari hasil penjualan yang dirasakan H. Oman ini juga dirasakan ketika harga ayam sedang turun, atau harga pakan sedang naik. “Kami tidak terlalu memikirkan hal itu, tugas kami adalah memastikan ayam ayam kami sehat dan dapat dipanen sesuai target," ucap H. Oman.

Senada, M Wiyogo, juga mengaku merasakan stabilitas omset penghasilan dari pola kemitraan ini. Peternak asal Jatibarang, Indramayu ini mengaku meskipun harga ayam naik dan turun, namun lewat kontrak kemitraan harga yang didapat tetap karena sudah ditentukan pada kontrak.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0932 seconds (0.1#10.140)