Perusahaan Amerika Ini Lirik Potensi Migas Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Salah satu perusahaan minyak dan gas bumi (migas) nonkonvensional dunia, EOG Resources yang berasal dari Houston Amerika Serikat (AS), pada 12 Agustus 2020 lalu secara resmi telah mengajukan keanggotaan data migas Indonesia.
"Keberhasilan menggaet investor baru ke Tanah Air menunjukkan bahwa potensi migas Indonesia dinilai masih sangat menarik," kata Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jaffee Arizon Suardin di Jakarta, Selasa (8/9/2020).
(Baca Juga: Ambyar, Akibat Pandemi Kinerja Industri Nonmigas Minus 5,74%)
Dia mengatakan, upaya SKK Migas dalam menggaet calon investor kelas dunia dimulai sejak tahun 2019 dimana SKK Migas melaksanakan roadshow ke beberapa negara, salah satunya AS, untuk mempromosikan data potensi migas Indonesia.
"Hasil roadshow SKK Migas itu ditanggapi positif oleh EOG Resources, perusahaan yang tercatat berada di peringkat ke 186 dari Fortune 500 tahun 2020, dengan total produksi minyak 456 ribu BOPD, 134 ribu BPD LNG, dan gas 1.366 MMSCFPD," terang Jaffee.
Pada Juli 2019, perwakilan tim EOG Resources melakukan kujungan ke SKK Migas selama dua minggu untuk membahas lebih detil langkah-langkah yang akan dilakukan dalam rangka memutuskan investasi di Indonesia.
"Sejak tahun lalu hingga Desember nanti, EOG Resources bersama SKK Migas, Ditjen Migas, dan Pusdatin (Pusat Data dan Informasi) Kementerian ESDM telah melakukan quick look regional studies unconventional. Kami menemukan indikasi awal yang baik terkait potensi migas nonkonvensional di Indonesia," ucap Jaffee.
(Baca Juga: Survei Seismik 2D Terpanjang di Asia Pasifik Tuntas, SKK Migas Bangga)
Jaffee menambahkan bahwa keikutsertaan EOG Resources dalam keanggotaan data migas Indonesia menjadi langkah selanjutnya dalam rangka memutuskan investasi di Indonesia. "Tentunya kami berharap awal yang baik ini akan berkembang menjadi keputusan investasi kedepannya. Dengan banyaknya investor masuk ke hulu migas, maka peluang giant discoveries dan development dalam rangka meningkatkan produksi akan semakin besar juga," pungkasnya.
"Keberhasilan menggaet investor baru ke Tanah Air menunjukkan bahwa potensi migas Indonesia dinilai masih sangat menarik," kata Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jaffee Arizon Suardin di Jakarta, Selasa (8/9/2020).
(Baca Juga: Ambyar, Akibat Pandemi Kinerja Industri Nonmigas Minus 5,74%)
Dia mengatakan, upaya SKK Migas dalam menggaet calon investor kelas dunia dimulai sejak tahun 2019 dimana SKK Migas melaksanakan roadshow ke beberapa negara, salah satunya AS, untuk mempromosikan data potensi migas Indonesia.
"Hasil roadshow SKK Migas itu ditanggapi positif oleh EOG Resources, perusahaan yang tercatat berada di peringkat ke 186 dari Fortune 500 tahun 2020, dengan total produksi minyak 456 ribu BOPD, 134 ribu BPD LNG, dan gas 1.366 MMSCFPD," terang Jaffee.
Pada Juli 2019, perwakilan tim EOG Resources melakukan kujungan ke SKK Migas selama dua minggu untuk membahas lebih detil langkah-langkah yang akan dilakukan dalam rangka memutuskan investasi di Indonesia.
"Sejak tahun lalu hingga Desember nanti, EOG Resources bersama SKK Migas, Ditjen Migas, dan Pusdatin (Pusat Data dan Informasi) Kementerian ESDM telah melakukan quick look regional studies unconventional. Kami menemukan indikasi awal yang baik terkait potensi migas nonkonvensional di Indonesia," ucap Jaffee.
(Baca Juga: Survei Seismik 2D Terpanjang di Asia Pasifik Tuntas, SKK Migas Bangga)
Jaffee menambahkan bahwa keikutsertaan EOG Resources dalam keanggotaan data migas Indonesia menjadi langkah selanjutnya dalam rangka memutuskan investasi di Indonesia. "Tentunya kami berharap awal yang baik ini akan berkembang menjadi keputusan investasi kedepannya. Dengan banyaknya investor masuk ke hulu migas, maka peluang giant discoveries dan development dalam rangka meningkatkan produksi akan semakin besar juga," pungkasnya.
(fai)