Juru Ramal Pasar Modal Ini Sebut Semakin Tinggi Covid, IHSG Kian Naik
loading...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Founder Astronacci, Gema Goeyardy, menyebut indeks harga saham gabungan (IHSG) akan berada di dalam kondisi bullish. Adapun, bullish adalah suatu kondisi di mana pasar saham sedang mengalami tren naik atau menguat.
Gema menyebut, kondisi IHSG ini akan terjadi setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid kedua per 14 September 2020. ( Baca juga:Pagi Ini Indeks Terjungkal dan Berada di Bawah Level Goceng )
"IHSG masih bergerak di dalam kondisi bullish, major trendnya bullish. IHSG kalau pun turun, turunnya maksimal sampai tanggal 11 atau 14. Jadi, kalau kita lihat indeks turun mendekati tanggal 11 dan hari ini Dow Jones sudah naik, harusnya support baru baik time support ataupun prime support akan terbentuk," ujar Gema dalam acara Market Opening IDX Channel, Kamis (10/9/2020).
Dia juga menyarankan kepada investor untuk melakukan strategi buy weakness. Dia beralasan, ada situasi yang unik dalam perdagangan saham di Tanah Air ketika dia membandingkan antara grafik kenaikan Covid-19 yang meningkat di Indonesia dengan Dow Jones, IHSG, dan rupiah.
"Yang saya temukan adalah semakin tinggi Covid, indeks semakin naik. Tetapi semakin kuat rupiah, indeks semakin turun. Semakin lemah rupiah, indeks akan semakin kuat. Jadi, memang terjadi anomali di luar akal sehat kali ini, namun itu faktanya," kata dia. ( Baca juga:Jakarta PSBB Lagi, Fadli Zon: Akibat Kampanye New Normal Terlalu Dini )
"Ketika ada PSBB mungkin akan ada shock sedikit untuk IHSG tetapi pada akhirnya tetap indeks mungkin sudah mempelajari dari PSBB pertama dan PSBB kedua saya rasa tidak terlalu berdampak," sambungnya.
Gema menyebut, kondisi IHSG ini akan terjadi setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid kedua per 14 September 2020. ( Baca juga:Pagi Ini Indeks Terjungkal dan Berada di Bawah Level Goceng )
"IHSG masih bergerak di dalam kondisi bullish, major trendnya bullish. IHSG kalau pun turun, turunnya maksimal sampai tanggal 11 atau 14. Jadi, kalau kita lihat indeks turun mendekati tanggal 11 dan hari ini Dow Jones sudah naik, harusnya support baru baik time support ataupun prime support akan terbentuk," ujar Gema dalam acara Market Opening IDX Channel, Kamis (10/9/2020).
Dia juga menyarankan kepada investor untuk melakukan strategi buy weakness. Dia beralasan, ada situasi yang unik dalam perdagangan saham di Tanah Air ketika dia membandingkan antara grafik kenaikan Covid-19 yang meningkat di Indonesia dengan Dow Jones, IHSG, dan rupiah.
"Yang saya temukan adalah semakin tinggi Covid, indeks semakin naik. Tetapi semakin kuat rupiah, indeks semakin turun. Semakin lemah rupiah, indeks akan semakin kuat. Jadi, memang terjadi anomali di luar akal sehat kali ini, namun itu faktanya," kata dia. ( Baca juga:Jakarta PSBB Lagi, Fadli Zon: Akibat Kampanye New Normal Terlalu Dini )
"Ketika ada PSBB mungkin akan ada shock sedikit untuk IHSG tetapi pada akhirnya tetap indeks mungkin sudah mempelajari dari PSBB pertama dan PSBB kedua saya rasa tidak terlalu berdampak," sambungnya.
(uka)
Explore More