Simak 8 Saham Ini di Tengah Tren Pelemahan IHSG
loading...
A
A
A
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari keempat pekan ini berpotensi melanjutkan tren pelemahan sejak beberapa hari terakhir. Sebelumnya di akhir sesi kemarin, IHSG turun 42,38 poin atau 0,83% ke level 5.058,48 atau 5.058.
(Baca Juga: Investasi di Indonesia Berjoget Lebih Baik dari Negara Shahrukh Khan )
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
"Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," ujar Nafan Aji di Jakarta, Kamis (17/6/2020).
(Baca Juga: Jaga Nilai Tukar Rupiah Stabil, BI Repo Rate Bakal Ditahan )
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut :
1. AUTO
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 845 – 855 area, dengan target harga secara bertahap di level 880, 960 dan 1040. Support: 845 & 820.
2. BJTM
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 515 – 555, dengan target harga secara bertahap di level 590, 650 dan 710. Support: 515 & 500.
3.CTRA
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada level 620 – 660, dengan target harga secara bertahap di level 695, 720, 745, 840 dan 870. Support: 610 & 575.
4. ERAA
Terlihat pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham. “Partial Sell” pada area 1670 – 1760, dengan target harga di level 1570. Resistance: 1725.
6. INDF
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 7575 – 7625, dengan target harga secara bertahap di level 7775, 8025 dan 8375. Support: 7575 & 7400.
7. LPCK
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 800 – 810, dengan target harga secara bertahap di level 865, 905 dan 1080. Support: 800 & 730.
8. MAIN
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level level 545 – 565, dengan target harga secara bertahap di level 585, 615, 650, 735 dan 820. Support: 545 & 520.
(Baca Juga: Investasi di Indonesia Berjoget Lebih Baik dari Negara Shahrukh Khan )
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
"Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," ujar Nafan Aji di Jakarta, Kamis (17/6/2020).
(Baca Juga: Jaga Nilai Tukar Rupiah Stabil, BI Repo Rate Bakal Ditahan )
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut :
1. AUTO
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 845 – 855 area, dengan target harga secara bertahap di level 880, 960 dan 1040. Support: 845 & 820.
2. BJTM
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 515 – 555, dengan target harga secara bertahap di level 590, 650 dan 710. Support: 515 & 500.
3.CTRA
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada level 620 – 660, dengan target harga secara bertahap di level 695, 720, 745, 840 dan 870. Support: 610 & 575.
4. ERAA
Terlihat pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham. “Partial Sell” pada area 1670 – 1760, dengan target harga di level 1570. Resistance: 1725.
6. INDF
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 7575 – 7625, dengan target harga secara bertahap di level 7775, 8025 dan 8375. Support: 7575 & 7400.
7. LPCK
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 800 – 810, dengan target harga secara bertahap di level 865, 905 dan 1080. Support: 800 & 730.
8. MAIN
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level level 545 – 565, dengan target harga secara bertahap di level 585, 615, 650, 735 dan 820. Support: 545 & 520.
(akr)