Smart Grid Bisa Bikin Pemadaman Listrik Berkurang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemenuhan bauran energi baru terbarukan (EBT) pada bauran energi nasional sebesar 23% di tahun 2025 menjadi target pemerintah. Pemanfaatan smart grid atau jaringan listrik pintar sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 dinilai sebagai salah satu solusi yang bisa diterapkan.
"Pemanfaatan smart grid dapat meningkatkan penetrasi pada pembangkit EBT, terutama variabel renewable energy (VRE) di sistem ketenagalistrikan," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif di Jakarta, Kamis (24/9/2020).
Pengembangan smart grid, sambung Arifin, dapat meningkatkan efisiensi, kualitas, dan keandalan sistem ketenagalistrikan. Alhasil akan mengurangi bahkan mencegah pemadaman (black out). ( Baca juga:BEI Ubah Waktu Perdagangan dan Pelaporan Pasar Saham, Yuk Cek! )
"Jadi bisa menghasilkan aksesibilitas yang lebih baik ke jaringan hingga mempercepat proses pemulihan gangguan," katanya.
Selain itu, smart grid juga dapat mengurangi susut (losses) pada jaringan distribusi serta dapat digunakan sebagai langkah dalam pengembangan distributed generation. Manfaat lain yang tak kalah penting adalah meningkatkan integrasi energi terbarukan dalam skala yang besar dan mampu menurunkan tarif listrik dengan mengendalikan beban puncak listrik.
Arifin memaparkan bahwa pengembangan tahap pertama smart grid di Pulau Jawa telah dilaksanakan. Salah satunya di Jakarta, yakni Digital Substation Sepatan II, Digital Substation Teluk Naga II, Realibility Efficiency Optimization Center, Platform E-mobility Electric Vehicle Charging Station, dan Advance Metering Infrastructure.
Adapun, pengembangan smart grid di luar Pulau Jawa telah dilaksanakan di Pulau Selayar, Tahuna, Medang, Semau, Bali Eco Smart Grid-Lora, Smart Micro Grid-Sumba Green Island. ( Baca juga:Pilih Mobil Listrik, Lewis Hamilton 'Garasikan' Supercar Koleksinya Lagi )
"Tentu saja seluruh program ini akan terus berkelanjutan sehingga Indonesia bisa menghasilkan target elektrifikasi yang sempurna, yang dapat dinikmati oleh masyarakat," ungkap Arifin.
Sebagai informasi, kehadiran smart grid memungkinkan adanya partisipasi pelanggan dalam penyediaan tenaga listrik berbasis sumber energi setempat. Smart grid merupakan jaringan listrik pintar yang mampu mengintegrasikan aksi-aksi atau kegiatan dari semua pengguna, mulai dari pembangkit sampai ke konsumen dengan tujuan agar efisien, berkelanjutan, ekonomis dan suplai listrik yang aman.
"Pemanfaatan smart grid dapat meningkatkan penetrasi pada pembangkit EBT, terutama variabel renewable energy (VRE) di sistem ketenagalistrikan," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif di Jakarta, Kamis (24/9/2020).
Pengembangan smart grid, sambung Arifin, dapat meningkatkan efisiensi, kualitas, dan keandalan sistem ketenagalistrikan. Alhasil akan mengurangi bahkan mencegah pemadaman (black out). ( Baca juga:BEI Ubah Waktu Perdagangan dan Pelaporan Pasar Saham, Yuk Cek! )
"Jadi bisa menghasilkan aksesibilitas yang lebih baik ke jaringan hingga mempercepat proses pemulihan gangguan," katanya.
Selain itu, smart grid juga dapat mengurangi susut (losses) pada jaringan distribusi serta dapat digunakan sebagai langkah dalam pengembangan distributed generation. Manfaat lain yang tak kalah penting adalah meningkatkan integrasi energi terbarukan dalam skala yang besar dan mampu menurunkan tarif listrik dengan mengendalikan beban puncak listrik.
Arifin memaparkan bahwa pengembangan tahap pertama smart grid di Pulau Jawa telah dilaksanakan. Salah satunya di Jakarta, yakni Digital Substation Sepatan II, Digital Substation Teluk Naga II, Realibility Efficiency Optimization Center, Platform E-mobility Electric Vehicle Charging Station, dan Advance Metering Infrastructure.
Adapun, pengembangan smart grid di luar Pulau Jawa telah dilaksanakan di Pulau Selayar, Tahuna, Medang, Semau, Bali Eco Smart Grid-Lora, Smart Micro Grid-Sumba Green Island. ( Baca juga:Pilih Mobil Listrik, Lewis Hamilton 'Garasikan' Supercar Koleksinya Lagi )
"Tentu saja seluruh program ini akan terus berkelanjutan sehingga Indonesia bisa menghasilkan target elektrifikasi yang sempurna, yang dapat dinikmati oleh masyarakat," ungkap Arifin.
Sebagai informasi, kehadiran smart grid memungkinkan adanya partisipasi pelanggan dalam penyediaan tenaga listrik berbasis sumber energi setempat. Smart grid merupakan jaringan listrik pintar yang mampu mengintegrasikan aksi-aksi atau kegiatan dari semua pengguna, mulai dari pembangkit sampai ke konsumen dengan tujuan agar efisien, berkelanjutan, ekonomis dan suplai listrik yang aman.
(uka)