Aneh? WFH, Digitalisasi Bisnis, dan Belajar Daring Tak Mendongkrak Emiten Telko

Jum'at, 02 Oktober 2020 - 00:29 WIB
loading...
Aneh? WFH, Digitalisasi...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Emiten-emiten sektor telekomunikasi (telko) di regional Asia Pasifik mengalami koreksi harga saham yang cukup signifikan selama pandemi Covid-19 . Tidak hanya dirasakan emiten halo-halo di dalam negeri, koreksi serupa juga dialami oleh raksasa telekomunikasi di negara tetangga.

Equity Analyst Samuel Sekuritas Indonesia Selvi Ocktaviani mencatat, kinerja harga saham dari pemain besar di kawasan tersebut seperti SingTel, Axiata, Telstra, hingga Telkom Indonesia terdampak pandemi.

"Jika kita perhatikan, kinerja saham regional sepanjang pandemi kompak mengalami penurunan. Per data tanggal 28 September 2020, year to date (YTD) SingTel -37,1%, Axiata -29,5% dan Telstra -19,8%," kata Selvi Kamis (1/10/2020).

Dalam pantauan Samuel Sekuritas, koreksi harga saham juga dialami oleh tiga emiten telekomunikasi besar di dalam negeri. Di mana secara YTD, saham Telkom Indonesia (TLKM) terkoreksi sebesar35,5%. Senada dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang mengalami penurunan 35,5% dan PT Indosat Tbk (ISAT) yang amblas 31,6%. Penurunan kinerja saham-saham tersebut sedikit banyak membuat IHSG tertekan minus 22,7%.

Menurutnya, setidaknya ada dua penyebab utama harga saham raksasa telekomunikasi di kawasan Asia Pasifik terkoreksi dalam kurun waktu enam bulan terakhir. ( Baca juga:Pengusaha Bakal Berlomba-lomba Tangkap Dana Rp20,5 Triliun di Pasar Modal )

Pertama, kondisi secara global mempengaruhi kinerja saham telekomunikasi regional maupun domestik. Ia melihat adanya switching preferensi investor ke sektor yang lebih menarik seperti teknologi dan farmasi.

"Selain itu kondisi market uncertainty akibat pandemi membuat investor berpindah ke kelas-kelas aset yang dianggap lebih aman," ujar Selvi.

Selvi menilai, perbaikan kinerja saham sektor telekomunikasi nasional sangat bergantung pada perkembangan pandemi Covid-19 dan strategi pemerintah dalam memulihkan ekonomi.

"Namun sektor telko diproyeksi menjadi salah satu sektor yang resilience, dengan dampak minim pada kinerja sebab kebutuhan masyarakat akan akses data dan informasi semakin meningkat," jelasnya.

Terkait dengan pergerakan harga saham pemain lokal seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menurut Selvi memiliki pengaruh yang besar terhadap IHSG secara keseluruhan. TLKM sebagai emiten dengan bobot 4,5% dari indeks dan memiliki market cap sebesar Rp253,5 triliun alias terbesar ke-4, membuat pergerakan harga sahamnya cukup signifikan dalam mempengaruhi harga indeks.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1523 seconds (0.1#10.140)