Disambangi Jokowi, Brantas Abipraya Siap Dongkrak Pariwisata di Labuan Bajo Lewat Karya
loading...
A
A
A
LABUAN BAJO - Presiden Joko Widodo berkunjung ke Labuan Bajo untuk meninjau progres pengembangan kawasan wisata (1/10/2020). Digadang akan menjadi destinasi super premium, PT Brantas Abipraya turut berkontribusi dengan melakukan pembangunan Terminal Multipurpose Wae Kelambu dan Penataan Kawasan Strategis Nasional (KSPN) di Kawasan Pantai Marina, Bukit Pramuka. Kedua proyek yang berlokasi di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), garapan Brantas Abipraya ini pun tak luput dari kunjungan Presiden.
Dalam kunjungannya ke dua proyek garapan Brantas Abipraya yang turut mendukung pengembangan kawasan wisata di Labuan Bajo, Jokowi didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian dan Viktor Bungtilu Laiskodat selaku Gubernur NTT. Sedangkan perwakilan dari Brantas Abipraya, turut hadir Bambang E. Marsono selaku Direktur Utama.
“Ini salah satu bentuk komitmen kami, menunjukkan BUMN selalu hadir untuk Indonesia dengan turut berperan mengembangkan pariwisata Labuan Bajo. Selain pengerjaan Terminal multifungsi, kami (Brantas Abipraya) kami juga akan menata kawasan wisata di Pantai Marina. Walau sedang pandemi, kami pastikan pekerjaan ini akan selesai tepat waktu,” ujar Bambang E. Marsono.
Bambang, atau yang akrab disapa dengan Bem ini menambahkan, menjadi salah satu proyek unggulan Presiden Joko Widodo, Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo ini adalah bagian dari revitalisasi Pelabuhan Labuan Bajo. Ditargetkan rampung pada akhir tahun ini, nantinya terminal ini akan memberikan wajah baru bagi Pelabuhan Labuan Bajo. Selain menjadi lalu lintas logistik, terminal ini juga akan menjadi bongkar muat kontainer dan kargo sehingga akan memisahkan aktivitas pariwisata dan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Labuan Bajo.
Di hari yang sama, Jokowi juga menyempatkan diri meninjau proyek Penataan KSPN di Kawasan Pantai Marina Bukit Pramuka. Untuk pengerjaan proyek ini, Bem sampaikan bahwa akan memakan waktu hingga 15 bulan, sehingga ditargetkan selesai pada Desember 2021. Proyek ini merupakan salah satu pekerjaan yang akan mewujudkan Labuan Bajo menjadi kota tepian air atau waterfront city.
Brantas Abipraya fokus pada pengerjaan Zona 3 dan Zona 5. Pengerjaan pada Zona 3 meliputi pembangunan terminal penumpang, pusat informasi wisata, kantor dan ruang tunggu. Keseruan suasana di zona ini juga nantinya akan semakin menyenangkan bila sudah rampung.
Hal ini dikarenakan Brantas Abipraya juga akan membangun amphitheater atau gelanggang terbuka. Sehingga nantinya di sini para wisatawan dapat menikmati berbagai hiburan dan pagelaran. Tak hanya itu, keelokannya pun dipersiapkan dengan membangun patung. Ditambah lagi, pada Zona 5, Brantas Abipraya akan mempersiapkan lokasi untuk kios-kios untuk menjamin kenyamanan pengunjung saat berada di sini, pasalnya mereka dapat berwisata kuliner.
Optimistis menyelesaikan dua proyeknya tepat waktu dan mutu, tak lantas membuat BUMN konstruksi ini abai akan keutamaan kesehatan dan keselamatan kerja selama pandemi ini. Para pekerja diharuskan menerapkan disiplin protokol kesehatan, kawasan proyek pun tak luput disinfektasi secara rutin.
“Kami sangat serius dalam menerapkan protokol kesehatan baik di kantor pusat maupun di proyek-proyek, untuk dapat terus berproduktif di masa pandemi ini kami Direksi telah membuat jadwal patrol secara virtual yang dijalankan dari bulan September sampai Desember 2020,” tutup Bem.
Dalam kunjungannya ke dua proyek garapan Brantas Abipraya yang turut mendukung pengembangan kawasan wisata di Labuan Bajo, Jokowi didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian dan Viktor Bungtilu Laiskodat selaku Gubernur NTT. Sedangkan perwakilan dari Brantas Abipraya, turut hadir Bambang E. Marsono selaku Direktur Utama.
“Ini salah satu bentuk komitmen kami, menunjukkan BUMN selalu hadir untuk Indonesia dengan turut berperan mengembangkan pariwisata Labuan Bajo. Selain pengerjaan Terminal multifungsi, kami (Brantas Abipraya) kami juga akan menata kawasan wisata di Pantai Marina. Walau sedang pandemi, kami pastikan pekerjaan ini akan selesai tepat waktu,” ujar Bambang E. Marsono.
Bambang, atau yang akrab disapa dengan Bem ini menambahkan, menjadi salah satu proyek unggulan Presiden Joko Widodo, Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo ini adalah bagian dari revitalisasi Pelabuhan Labuan Bajo. Ditargetkan rampung pada akhir tahun ini, nantinya terminal ini akan memberikan wajah baru bagi Pelabuhan Labuan Bajo. Selain menjadi lalu lintas logistik, terminal ini juga akan menjadi bongkar muat kontainer dan kargo sehingga akan memisahkan aktivitas pariwisata dan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Labuan Bajo.
Di hari yang sama, Jokowi juga menyempatkan diri meninjau proyek Penataan KSPN di Kawasan Pantai Marina Bukit Pramuka. Untuk pengerjaan proyek ini, Bem sampaikan bahwa akan memakan waktu hingga 15 bulan, sehingga ditargetkan selesai pada Desember 2021. Proyek ini merupakan salah satu pekerjaan yang akan mewujudkan Labuan Bajo menjadi kota tepian air atau waterfront city.
Brantas Abipraya fokus pada pengerjaan Zona 3 dan Zona 5. Pengerjaan pada Zona 3 meliputi pembangunan terminal penumpang, pusat informasi wisata, kantor dan ruang tunggu. Keseruan suasana di zona ini juga nantinya akan semakin menyenangkan bila sudah rampung.
Hal ini dikarenakan Brantas Abipraya juga akan membangun amphitheater atau gelanggang terbuka. Sehingga nantinya di sini para wisatawan dapat menikmati berbagai hiburan dan pagelaran. Tak hanya itu, keelokannya pun dipersiapkan dengan membangun patung. Ditambah lagi, pada Zona 5, Brantas Abipraya akan mempersiapkan lokasi untuk kios-kios untuk menjamin kenyamanan pengunjung saat berada di sini, pasalnya mereka dapat berwisata kuliner.
Optimistis menyelesaikan dua proyeknya tepat waktu dan mutu, tak lantas membuat BUMN konstruksi ini abai akan keutamaan kesehatan dan keselamatan kerja selama pandemi ini. Para pekerja diharuskan menerapkan disiplin protokol kesehatan, kawasan proyek pun tak luput disinfektasi secara rutin.
“Kami sangat serius dalam menerapkan protokol kesehatan baik di kantor pusat maupun di proyek-proyek, untuk dapat terus berproduktif di masa pandemi ini kami Direksi telah membuat jadwal patrol secara virtual yang dijalankan dari bulan September sampai Desember 2020,” tutup Bem.
(atk)