Ini Solusi Efisiensi Biaya Kesehatan Karyawan di Masa Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lifepack, apotek digital penyedia obat berbagai penyakit mengajak pelaku usaha untuk mulai melakukan efisiensi di tengah kondisi pandemi saat ini. Salah satunya adalah dengan menekan biaya kesehatan melalui program Lifepack for Corporate.
Dengan program ini, Lifepack menyediakan manfaat kesehatan bagi perusahaan dan karyawan dengan kemudahan akses konsultasi dokter dan harga obat yang terjangkau. CEO Lifepack & Jovee, Natali Ardianto mengungkapkan, alasan menghadirkan Lifepack for Corporate karena melihat banyak perusahaan memiliki beban biaya kesehatan yang sangat tinggi.
"Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini, perusahaan perlu melakukan penghematan dari berbagai cara agar dapat terus bertahan. Maka dari itu, Lifepack mengajak perusahaan yang menginginkan efisiensi dari sisi biaya kesehatan untuk bekerjasama," sambungnya.
(Baca Juga: Startup Kesehatan Disambut Baik, Dunia Kedokteran Minta Payung Hukum )
Lebih lanjut Natali menerangkan, Lifepack dapat membantu menekan biaya perusahaan untuk kesehatan melalui program Medication Benefit Manager yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan karyawan dan kebijakan perusahaan.
“Program Benefit Manager sudah lebih dulu hadir di Amerika. Berdasarkan data dari Asosiasi Manajemen Perawatan Farmasi (PCMA) sebuah asosiasi nasional yang menjalankan program Pharmacy Benefit Manager di Amerika menunjukan bahwa, program ini diproyeksikan dapat memberikan penghematan biaya tunjangan obat-obatan hingga 30 persen," paparnya
Selain program penghematan biaya kesehatan, Natali mengungkapkan Lifepack juga memberikan berbagai layanan lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan juga karyawan. Lifepack for Corporate memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan dan juga karyawan, di antaranya gratis konsultasi dokter umum dan biaya konsultasi dokter spesialis yang sangat terjangkau.
Di mana program kesehatan perusahaan yang kami rancang cocok digunakan untuk perusahaan pengguna asuransi, sistem reimbursement, atau dapat menjadi tambahan manfaat bagi karyawan yang membayar biaya pengobatannya sendiri. Lifepack juga memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk mendapatkan laporan transaksi via dashboard.
“Kami memberikan kemudahan, hal yang sangat penting bagi perusahaan. Sistem Lifepack memungkinkan perusahaan melakukan monitoring dan mudah diakses,” lanjut Natali.
(Baca Juga: Menristek Dorong FKUI Cetak Startup Bidang Kesehatan )
Selain itu, Lifepack menjamin keaslian obat dan harga obat yang kompetitif. Ditambah dengan fitur pengingat minum obat melalui aplikasi. Lalu ada juga Loyalty Program dengan poin yang dapat ditukarkan menjadi voucher, suplemen, dan lain-lain.
Sejak diluncurkan pada Q1 2020, Lifepack for Corporate telah bekerjasama dengan lebih dari 10 perusahaan dengan total karyawan mencapai 25 ribu.
"Poin utama yang selalu kami tawarkan adalah Lifepack mampu menekan biaya perusahaan. Kurang lebih rata-rata perusahaan menghabiskan dana sebesar 70% operasional untuk membayar gaji dan plafon kesehatan. Mengapa kami bisa menekan biaya kesehatan? Sebagai apotek digital, kami memiliki kemampuan farmakologi serta formularium untuk dapat memberikan rekomendasi obat dengan harga terjangkau,” ungkap Natali.
Lifepack for Corporate juga memberikan berbagai layanan kesehatan pendukung selain pemesanan obat dan konsultasi dokter, di antaranya; suplemen, vaksin, injeksi vitamin, tes Covid-19 (Rapid & PCR Swab). Layanan suntik vitamin C mulai dari Rp130.000 dan vaksin influenza strain 4 mulai dari Rp215.000.
Selain itu Lifepack juga menyediakan layanan dokter umum untuk kunjungan ke rumah dengan harga mulai dari Rp150.000. Bagi perusahaan, Lifepack menyediakan layanan kunjungan dokter umum ke kantor mulai dari Rp1.200.000 per kunjungan.
“Lifepack for Corporate kami harapkan dapat menjadi solusi bagi penghematan perusahaan untuk biaya kesehatan. Karena kami melihat masih banyak perusahaan yang mengabaikan efisiensi biaya kesehatan, padahal dapat berpengaruh besar terhadap keuangan perusahaan," ungkapnya.
"Untuk itu kami terbuka melakukan kerjasama dengan perusahaan yang menginginkan efisiensi biaya kesehatan karyawan, karena di masa pandemi ini, penghematan di segala bidang, termasuk biaya kesehatan sangatlah penting tanpa perlu mengurangi benefit yang sudah didapat oleh karyawan,” tutup Natali.
Dengan program ini, Lifepack menyediakan manfaat kesehatan bagi perusahaan dan karyawan dengan kemudahan akses konsultasi dokter dan harga obat yang terjangkau. CEO Lifepack & Jovee, Natali Ardianto mengungkapkan, alasan menghadirkan Lifepack for Corporate karena melihat banyak perusahaan memiliki beban biaya kesehatan yang sangat tinggi.
"Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini, perusahaan perlu melakukan penghematan dari berbagai cara agar dapat terus bertahan. Maka dari itu, Lifepack mengajak perusahaan yang menginginkan efisiensi dari sisi biaya kesehatan untuk bekerjasama," sambungnya.
(Baca Juga: Startup Kesehatan Disambut Baik, Dunia Kedokteran Minta Payung Hukum )
Lebih lanjut Natali menerangkan, Lifepack dapat membantu menekan biaya perusahaan untuk kesehatan melalui program Medication Benefit Manager yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan karyawan dan kebijakan perusahaan.
“Program Benefit Manager sudah lebih dulu hadir di Amerika. Berdasarkan data dari Asosiasi Manajemen Perawatan Farmasi (PCMA) sebuah asosiasi nasional yang menjalankan program Pharmacy Benefit Manager di Amerika menunjukan bahwa, program ini diproyeksikan dapat memberikan penghematan biaya tunjangan obat-obatan hingga 30 persen," paparnya
Selain program penghematan biaya kesehatan, Natali mengungkapkan Lifepack juga memberikan berbagai layanan lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan juga karyawan. Lifepack for Corporate memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan dan juga karyawan, di antaranya gratis konsultasi dokter umum dan biaya konsultasi dokter spesialis yang sangat terjangkau.
Di mana program kesehatan perusahaan yang kami rancang cocok digunakan untuk perusahaan pengguna asuransi, sistem reimbursement, atau dapat menjadi tambahan manfaat bagi karyawan yang membayar biaya pengobatannya sendiri. Lifepack juga memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk mendapatkan laporan transaksi via dashboard.
“Kami memberikan kemudahan, hal yang sangat penting bagi perusahaan. Sistem Lifepack memungkinkan perusahaan melakukan monitoring dan mudah diakses,” lanjut Natali.
(Baca Juga: Menristek Dorong FKUI Cetak Startup Bidang Kesehatan )
Selain itu, Lifepack menjamin keaslian obat dan harga obat yang kompetitif. Ditambah dengan fitur pengingat minum obat melalui aplikasi. Lalu ada juga Loyalty Program dengan poin yang dapat ditukarkan menjadi voucher, suplemen, dan lain-lain.
Sejak diluncurkan pada Q1 2020, Lifepack for Corporate telah bekerjasama dengan lebih dari 10 perusahaan dengan total karyawan mencapai 25 ribu.
"Poin utama yang selalu kami tawarkan adalah Lifepack mampu menekan biaya perusahaan. Kurang lebih rata-rata perusahaan menghabiskan dana sebesar 70% operasional untuk membayar gaji dan plafon kesehatan. Mengapa kami bisa menekan biaya kesehatan? Sebagai apotek digital, kami memiliki kemampuan farmakologi serta formularium untuk dapat memberikan rekomendasi obat dengan harga terjangkau,” ungkap Natali.
Lifepack for Corporate juga memberikan berbagai layanan kesehatan pendukung selain pemesanan obat dan konsultasi dokter, di antaranya; suplemen, vaksin, injeksi vitamin, tes Covid-19 (Rapid & PCR Swab). Layanan suntik vitamin C mulai dari Rp130.000 dan vaksin influenza strain 4 mulai dari Rp215.000.
Selain itu Lifepack juga menyediakan layanan dokter umum untuk kunjungan ke rumah dengan harga mulai dari Rp150.000. Bagi perusahaan, Lifepack menyediakan layanan kunjungan dokter umum ke kantor mulai dari Rp1.200.000 per kunjungan.
“Lifepack for Corporate kami harapkan dapat menjadi solusi bagi penghematan perusahaan untuk biaya kesehatan. Karena kami melihat masih banyak perusahaan yang mengabaikan efisiensi biaya kesehatan, padahal dapat berpengaruh besar terhadap keuangan perusahaan," ungkapnya.
"Untuk itu kami terbuka melakukan kerjasama dengan perusahaan yang menginginkan efisiensi biaya kesehatan karyawan, karena di masa pandemi ini, penghematan di segala bidang, termasuk biaya kesehatan sangatlah penting tanpa perlu mengurangi benefit yang sudah didapat oleh karyawan,” tutup Natali.
(akr)