BTN Gandeng KoinWorks, Debitur UMKM Bisa Akses Kredit hingga Rp1 M
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. kembali memperluas kerja sama dengan menggandeng KoinWorks, sebuah platform fintech Super Financial App yang menyediakan ragam kebutuhan finansial untuk personal dan bisnis. Langkah strategis tersebut sejalan dengan upaya pemerintah membangun pondasi perekonomian yang kuat dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui sektor UMKM .
(Baca Juga: Potret Kinerja Bank BTN di Kuartal III/2020 Saat Pandemi )
Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan, kemitraan ini menjadi dukungan perseroan mendorong pengembangan dan peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya di sektor properti. Melalui kerja sama penyaluran kredit ini, lanjutnya, Bank BTN berupaya memberikan kesempatan bagi UMKM untuk memiliki kemampuan gerak lebih besar di rantai pasok sektor properti.
“Bank BTN berupaya mengembangkan ekosistem di sektor properti hingga ke berbagai unsurnya termasuk para pelaku UMKM. Dengan akses dan dana kredit Bank BTN melalui KoinWorks, kami berharap pelaku UMKM dapat mengisi rantai pasok di industri properti untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor tersebut,” jelas Pahala di sela Acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Bank BTN dengan KoinWorks tentang Pemberian Pinjaman dengan Skema Supply Chain Financing melalui platform KoinWorks di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Dengan menggandeng KoinWorks, tambah Pahala, perseroan meyakini dapat menjangkau semakin banyak pelaku UMKM. “Kami percaya dengan kolaborasi bersama KoinWorks yang lebih dinamis dapat membuat analisa kredit dan customer experience menjadi lebih baik," lanjutnya.
Melalui kemitraan ini, calon debitur UMKM di sektor properti seperti pemasok, kontraktor, dan subkontraktor dapat mengakses kredit hingga Rp1 miliar melalui layanan KoinBisnis dalam platform KoinWorks. Nantinya, kredit tersebut dapat langsung diterima calon debitur berdokumen lengkap dalam kurun waktu 5 hari. Pada tahap awal, total nilai kredit dari Bank BTN yang disalurkan melalui KoinWorks mencapai Rp75 miliar.
(Baca Juga: BTN Optimistis Target Kredit Rp30 Triliun Terpenuhi di Akhir 2020 )
Dalam kesempatan yang sama, CEO dan Co-founder KoinWorks Benedicto Haryono menjelaskan, sebagai platform yang juga berfokus pada penyediaan layanan finansial pelaku usaha, termasuk UKM, KoinWorks merasa bangga dapat bekerjasama dengan Bank BTN. Kerjasama ini, menurutnya, menambah deretan mitra strategis KoinBisnis untuk penyaluran pembiayaan UKM di Indonesia.
“Melalui kemitraan ini juga kembali membuktikan bahwa sistem credit scoring yang digunakan oleh KoinWorks untuk KoinBisnis terbukti dapat membantu perluasan akses penyaluran pembiayaan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui UKM,” ujar Benedicto.
Sementara itu, hingga kini Bank BTN telah membina 4.792 debitur UMKM baik di segmen konvensional maupun Syariah. Ribuan debitur tersebut terdiri atas 13 sektor usaha mulai dari real estate, konstruksi, hingga pertanian. Per Agustus 2020, emiten bersandi saham BBTN ini telah menyalurkan kredit ke sektor Small Medium Enterprises (SME) sekitar Rp1,9 triliun. Posisi tersebut naik 18,19% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp1,63 triliun di bulan yang sama tahun lalu.
(Baca Juga: Potret Kinerja Bank BTN di Kuartal III/2020 Saat Pandemi )
Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan, kemitraan ini menjadi dukungan perseroan mendorong pengembangan dan peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya di sektor properti. Melalui kerja sama penyaluran kredit ini, lanjutnya, Bank BTN berupaya memberikan kesempatan bagi UMKM untuk memiliki kemampuan gerak lebih besar di rantai pasok sektor properti.
“Bank BTN berupaya mengembangkan ekosistem di sektor properti hingga ke berbagai unsurnya termasuk para pelaku UMKM. Dengan akses dan dana kredit Bank BTN melalui KoinWorks, kami berharap pelaku UMKM dapat mengisi rantai pasok di industri properti untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor tersebut,” jelas Pahala di sela Acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Bank BTN dengan KoinWorks tentang Pemberian Pinjaman dengan Skema Supply Chain Financing melalui platform KoinWorks di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Dengan menggandeng KoinWorks, tambah Pahala, perseroan meyakini dapat menjangkau semakin banyak pelaku UMKM. “Kami percaya dengan kolaborasi bersama KoinWorks yang lebih dinamis dapat membuat analisa kredit dan customer experience menjadi lebih baik," lanjutnya.
Melalui kemitraan ini, calon debitur UMKM di sektor properti seperti pemasok, kontraktor, dan subkontraktor dapat mengakses kredit hingga Rp1 miliar melalui layanan KoinBisnis dalam platform KoinWorks. Nantinya, kredit tersebut dapat langsung diterima calon debitur berdokumen lengkap dalam kurun waktu 5 hari. Pada tahap awal, total nilai kredit dari Bank BTN yang disalurkan melalui KoinWorks mencapai Rp75 miliar.
(Baca Juga: BTN Optimistis Target Kredit Rp30 Triliun Terpenuhi di Akhir 2020 )
Dalam kesempatan yang sama, CEO dan Co-founder KoinWorks Benedicto Haryono menjelaskan, sebagai platform yang juga berfokus pada penyediaan layanan finansial pelaku usaha, termasuk UKM, KoinWorks merasa bangga dapat bekerjasama dengan Bank BTN. Kerjasama ini, menurutnya, menambah deretan mitra strategis KoinBisnis untuk penyaluran pembiayaan UKM di Indonesia.
“Melalui kemitraan ini juga kembali membuktikan bahwa sistem credit scoring yang digunakan oleh KoinWorks untuk KoinBisnis terbukti dapat membantu perluasan akses penyaluran pembiayaan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui UKM,” ujar Benedicto.
Sementara itu, hingga kini Bank BTN telah membina 4.792 debitur UMKM baik di segmen konvensional maupun Syariah. Ribuan debitur tersebut terdiri atas 13 sektor usaha mulai dari real estate, konstruksi, hingga pertanian. Per Agustus 2020, emiten bersandi saham BBTN ini telah menyalurkan kredit ke sektor Small Medium Enterprises (SME) sekitar Rp1,9 triliun. Posisi tersebut naik 18,19% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp1,63 triliun di bulan yang sama tahun lalu.
(akr)