Beri Dukungan, Menperin Sidak Proyek Revamping TPPI Tuban
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan proyek revamping PT. Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur masih berjalan baik di kala kondisi pandemi Covid-19.
Pembangunan proyek ini perlu diakselerasi karena akan mendukung program substitusi impor dan penguatan struktur di sektor industri petrokimia .
“Kami mendukung proyek perluasan dan penambahan lini produksi yang tengah dijalankan TPPI saat ini. Tentunya diharapkan dapat menopang pembangunan sektor industri petrokimia nasional yang berdaya saing dan berkesinambungan,” kata Menperin saat meninjau proyek revamping di PT TPPI, Tuban, Kamis (8/10/2020). (Baca: Rama Nidji: Pendapatan Konser Virtual Tak Sebanding dengan Off Air )
Menperin menjelaskan, pembangunan TPPI bakal berperan penting menjadi basis industri petrokimia yang memasok bahan baku olefin dan aromatik.
“Rencana yang disampaikan oleh TPPI sejalan dengan program substitusi impor yang dicanangkan pemerintah, sehingga secara signifikan dapat mengurangi impor bahan baku kimia dan defisit transaksi berjalan Indonesia,” tuturnya.
Menperin mengungkapkan, banyak sekali produk turunan yang bisa didorong dari hasil industri petrokimia. “Masih terdapat kekosongan pada pohon industri, baik di hulu maupun industri antara, dan TPPI sudah membaca peluang tersebut. Sehingga pemerintah akan terus mendukung upaya TPPI dalam menciptakan kemandirian industri kimia nasional,” imbuhnya. (Baca juga: Aksi Anarkis di Demo Penolakan UU Cipta Kerja Dibubarkan, Ini 7 Zat Kimia Gas Air Mata )
Saat ini, TPPI sedang menjalankan proyek revamping platforming dan aromatik yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas platforming unit dari 50.000 barrel per hari menjadi 55.000 barrel per hari dan kapasitas produksi paraxylene 600.000 ton per tahun menjadi 780.000 ton per tahun dengan biaya pembangunan sebesar USD180 juta.
Pembangunan proyek ini perlu diakselerasi karena akan mendukung program substitusi impor dan penguatan struktur di sektor industri petrokimia .
“Kami mendukung proyek perluasan dan penambahan lini produksi yang tengah dijalankan TPPI saat ini. Tentunya diharapkan dapat menopang pembangunan sektor industri petrokimia nasional yang berdaya saing dan berkesinambungan,” kata Menperin saat meninjau proyek revamping di PT TPPI, Tuban, Kamis (8/10/2020). (Baca: Rama Nidji: Pendapatan Konser Virtual Tak Sebanding dengan Off Air )
Menperin menjelaskan, pembangunan TPPI bakal berperan penting menjadi basis industri petrokimia yang memasok bahan baku olefin dan aromatik.
“Rencana yang disampaikan oleh TPPI sejalan dengan program substitusi impor yang dicanangkan pemerintah, sehingga secara signifikan dapat mengurangi impor bahan baku kimia dan defisit transaksi berjalan Indonesia,” tuturnya.
Menperin mengungkapkan, banyak sekali produk turunan yang bisa didorong dari hasil industri petrokimia. “Masih terdapat kekosongan pada pohon industri, baik di hulu maupun industri antara, dan TPPI sudah membaca peluang tersebut. Sehingga pemerintah akan terus mendukung upaya TPPI dalam menciptakan kemandirian industri kimia nasional,” imbuhnya. (Baca juga: Aksi Anarkis di Demo Penolakan UU Cipta Kerja Dibubarkan, Ini 7 Zat Kimia Gas Air Mata )
Saat ini, TPPI sedang menjalankan proyek revamping platforming dan aromatik yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas platforming unit dari 50.000 barrel per hari menjadi 55.000 barrel per hari dan kapasitas produksi paraxylene 600.000 ton per tahun menjadi 780.000 ton per tahun dengan biaya pembangunan sebesar USD180 juta.
(ind)