Lewat KBI, Registrasi Resi Gudang Kini Makin Mudah

Jum'at, 09 Oktober 2020 - 16:04 WIB
loading...
Lewat KBI, Registrasi...
Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi meluncurkan aplikasi IS-Ware NextGen bersama Bappebti di Jakarta, Jumat (9/10). Foto/dok.KBI
A A A
JAKARTA - PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI melakukan sosialisasi dan soft Launching aplikasi IS-Ware NextGen, yang merupakan pengembangan dari aplikasi resi gudang yang telah digunakan sejak tahun 2010. Dengan Aplikasi yang berbasis Block Chain dan Smart Contract ini, akan menjadikan pelaksanaan registrasi resi gudang menjadi lebih aman karena didukung dengan teknologi yang handal dan terukur. Selain itu, aplikasi ini dikembangkan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada para pelaku resi gudang untuk melakukan registrasi.

Hal tersebut disampaikan Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama KBI kepada media, setelah acara Sosialisasi dan Soft Launching aplikasi IS-Ware NextGen bersama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) kepada para pelaku Resi Gudang nasional di Jakarta, Jumat (9/10/2020).

Menurut Fajar IS-Ware sendiri merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh KBI untuk supporting Sistem Resi Gudang. Dengan aplikasi ini, pemilik komoditas yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia dapat dengan mudah mendaftarkan komoditasnya kedalam Sistem Resi Gudang untuk dapat diterbitkan dokumen resi gudang secara realtime dan relatif cepat. Sehingga pemilik komoditas dapat segera melakukan kegiatan penjaminan atau perdagangan agar nilai dari komoditas tersebut dapat termanfaatkan secara maksimal.

"Pengembangan aplikasi ini, tentu dalam upaya kami menghadapi industri 4.0, di mana semua sektor industri akan berbasis kepada Teknologi Informasi. Selain itu, pengembangan aplikasi ini juga merupakan upaya kami sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang untuk meningkatkan ekosistem resi gudang nasional. Dengan perkembangan teknologi yang ada, mau tidak mau juga harus kita terapkan dalam hal Registrasi Resi Gudang," kata dia.



Dia menejelaskan KBI merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berperan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang. Adapun peran dan fungsi KBI adalah untuk melakukan Penatausahaan Resi Gudang, menyediakan sistem informasi yang terintegrasi dengan pengelola gudang, lembaga pembiayaan, badan pengawas, Kementrian Keuangan, menjaga kerahasiaan data dan informasi serta memberikan informasi dan data serta melakukan verifikasi dan konfirmasi transaksi resi gudang kepada pelaku pasar dan pemangku kepentingan. Adapun peran dan fungsi KBI sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang yang melakukan penatausahaan resi gudang, meliputi pencatatan, penyimpanan, pemindahbukuan kepemilikan, pembebanan hak jaminan, pelaporan serta penyediaan sistem dan jaringan informasi.

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, aplikasi IS-Ware NextGen yang dikembangkan KBI ini juga mengedepankan beberapa aspek teknologi, seperti terkait keamanan Informasi, peningkatan integrasi, pengembangan artsitektur, serta penggunaan teknologi block chain.

"Dengan teknologi block chain yang digunakan, kedepan sangat memungkinkan ekosistem resi gudang dapat menggunakan Resi Gudang Tanpa Warkat (scriptless). Dengan resi gudang anpa warkat (scriptless), akan sangat membantu para pelaku resi gudang. Hal ini dikarenakan dari sisi biaya akan menjadi lebih ekonomis, aman karena tidak dapat dipalsukan, memiliki ketahanan karena tidak mudah rusak. Selain itu, proses registrasinya akan lebih cepat karena dilakukan secara online dan instan," imbuh Fajar.

Dia mengatakan bahwa apa yang telah dijalankan tersebut sejalan dengan kapasitas sebagai BUMN, di mana memiliki peran untuk turut mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. Selain itu, yang dilakukan KBI dengan mengembangkan IS-Ware NextGen ini juga merupakan implementasi dari core value BUMN yaitu AKHLAK, dimana salah satu aspeknya adalah ADAPTIF.

"Kita tahu, dengan memanfaatkan Resi Gudang, masyarakat pemilik komoditas akan mampu menjaga kestabilan harga, yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf ekonominya. Pengembangan aplikasi ini merupakan langkah adaptif KBI, yaitu melakukan inovasi dalam upaya menghadapi perubahan," terang dia.



Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas BAPPEBTI Widiastuti mengatakan, Bappebti sangat mengapresiasi atas apa yang telah diupayakan oleh KBI dalam melakukan pemutakhiran sistem IS-Ware dalam mendukung Resi Gudang ini.

"Dengan sistem yang baru yang menggunakan tekhnologi block chain ini, kecdepan dimungkinkan sebuah resi gudang dalam bentuk tanpa warkat (Scriptless), dan secara ketentuan Bappebti dimungkinkan untuk itu. Terkait Resi Gudang Tanpa Warkat ini, Bappebti akan menyiapkan dari sisi ketentuan teknis, sehingga ketika Resi Gudang Tanpa Warkat berjalan semua ketentuan sudah berjalan dengan baik," kata dia.

Terkait Resi Gudang di Indonesia, data KBI sampai dengan Quarter III tahun 2020 menunjukkan pertumbuhan nilai pembiayaan sebesar 36 % dibandingkan dengan Quarter III 2019 (yoy). Sampai dengan akhir September 2020, tercatat penerbitan Resi Gudang sebanyak 259, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp56.813.026.916. Untuk periode yang sama di tahun 2019, tercatat penerbitan Resi Gudang sebanyak 299, dengan nilai pembiayaan Rp41.780.047.200.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1569 seconds (0.1#10.140)