Ancaman Krisis Pangan, Menkeu Pantau Pasokan Bahan Pokok
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan akan mencermati pernyataan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) yang memproyeksikan terjadinya krisis pangan. Karena itu, Sri Mulyani menegaskan pemerintah fokus pada ketersediaan bahan pangan di dalam negeri.
"Peringatan dari FAO, dimana Covid-19 bisa menyebabkan krisis pangan pada akhir 2020 dan awal 2021," terang Sri Mulyani dalam rapat virtual bersama Komisi XI DPR, Rabu (6/5/2020).
Untuk menjaga bahan pokok, kata Sri Mulyani, pemerintah akan mendata pasokan untuk menghitung kebutuhan yang ada.
Sri Mulyani menambahkan pemerintah juga akan mencermati data pertanian yang ada. Dalam statistik BPS, pertumbuhan sektor pertanian turun tajam, hanya 0,05%. "Kondisi ini bukan karena musibah. Kondisi ini karena masa tanam bergeser sehingga produksi pertanian pangan bergeser pada kuartal II 2020," katanya
Dia pun akan terus melakukan pemantauan untuk seluruh komoditas bahan pokok agar tidak terjadi kelangkaan bahan pangan.
"Kami akan lakukan pantauan sangat detail ke seluruh komoditas dan kecukupannya untuk masyarakat, baik untuk tahun 2020 dan 2021," pungkasnya.
"Peringatan dari FAO, dimana Covid-19 bisa menyebabkan krisis pangan pada akhir 2020 dan awal 2021," terang Sri Mulyani dalam rapat virtual bersama Komisi XI DPR, Rabu (6/5/2020).
Untuk menjaga bahan pokok, kata Sri Mulyani, pemerintah akan mendata pasokan untuk menghitung kebutuhan yang ada.
Sri Mulyani menambahkan pemerintah juga akan mencermati data pertanian yang ada. Dalam statistik BPS, pertumbuhan sektor pertanian turun tajam, hanya 0,05%. "Kondisi ini bukan karena musibah. Kondisi ini karena masa tanam bergeser sehingga produksi pertanian pangan bergeser pada kuartal II 2020," katanya
Dia pun akan terus melakukan pemantauan untuk seluruh komoditas bahan pokok agar tidak terjadi kelangkaan bahan pangan.
"Kami akan lakukan pantauan sangat detail ke seluruh komoditas dan kecukupannya untuk masyarakat, baik untuk tahun 2020 dan 2021," pungkasnya.
(bon)