Wow, Hampir 30 Juta Warga Indonesia Punya Cryptocurrency

Minggu, 11 Oktober 2020 - 03:13 WIB
loading...
Wow, Hampir 30 Juta...
Sebuah laporan baru-baru ini oleh Hootsuite memperkirakan bahwa hampir 30 juta warga Indonesia memiliki cryptocurrency, angka yang terus bertambah. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Indodax, Indonesia bitcoin dan crypto asset exchange melisting aset kripto baru, yaitu Nervos CKB. Ini menambah deretan aset kripto yang berpotensi di Indonesia, khususnya di Indodax. CKB siap menyasar pasar aset kripto di Indonesia.

Co Founder Nervos Kevin Wang mengatakan, CKB merupakan kependekan dari Common Knowledge Base. CKB adalah protokol lapisan dasar 1 dari Nervos Network. Menurutnya, Indonesia merupakan pasar potensial bagi pengembangan aset kripto .

“Listing CKB di Indodax merupakan perkembangan yang menarik bagi komunitas Nervos karena mendukung kehadiran kami di tempat yang kami yakni sebagai pasar kripto utama. Dengan mendaftar di pasar aset kripto terbesar di Indonesia, kami dapat lebih memperluas jangkauan global kami sambil juga menciptakan lapisan likuiditas baru bagi pemegang CKB,” kata Kevin Wang di Jakarta, Sabtu (10/10).

(Baca Juga: Resesi di Depan Mata, Bitcoin Bisa Jadi Investasi Aman )

Saat Nervos CKB membangun komunitas di seluruh dunia, mengatakan, Indonesia akan memainkan peran penting dalam pertumbuhan Nervos. Dengan populasi tertinggi dan ekonomi terbesar di negara mana pun di Asia Tenggara, Indonesia menghadirkan peluang besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan komunitas Nervos dan membantu mendorong adopsi CKB secara global.

“Sebuah laporan baru-baru ini oleh Hootsuite memperkirakan bahwa hampir 30 juta warga Indonesia memiliki cryptocurrency , angka yang terus bertambah. Dengan membuat CKB lebih mudah diakses di pasar Indonesia, penduduk setempat akan dapat mengambil bagian dalam Nervos sebagai blockchain terkemuka di China,” kata Kevin Wang.

Nervos didirikan pada tahun 2018 oleh sekelompok veteran industri di balik komunitas Ethereum EthFans, dompet ImToken, kumpulan penambangan SparkPool, dan perusahaan pengembangan perangkat lunak blockchain Cryptape. Tim pendiri, yang terdiri dari talenta teknis top dengan akar yang dalam di China dan AS, berangkat untuk memecahkan tantangan terbesar yang dihadapi blockchain seperti Bitcoin dan Ethereum saat ini.

(Baca Juga: Saingi Bitcoin, Nilai Uang Kripto Ethreum Terus Naik )

Sejak awal, Nervos dirancang untuk memungkinkan skalabilitas dan fleksibilitas tanpa batas tanpa mengorbankan keamanan dan desentralisasi. Ini dicapai melalui arsitektur multi-lapisan yang unik yang memisahkan transaksi dari pondasi lapisan. Menggunakan konsensus Proof of Work yang telah dicoba dan diuji, CKB menyimpan aset dan memberikan anchor of thrust untuk semua lapisan tingkat atas, dengan kemungkinan konfigurasi tak terbatas untuk berbagai protokol Lapisan 2.

Sementara itu, CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, CKB adalah salah satu coin yang menduduki top 100 di seluruh dunia berdasarkan website pemeringkat cryptocurrency, Coinmarketcap.com.

“Dengan listingnya CKB di Indodax menambah daftar aset kripto yang listing di Indodax. Saat ini, ada lebih dari 90 aset kripto yang listing di Indodax. Ada banyak aset kripto selain bitcoin yang mencatatkan performa fantastis,” kata Oscar Darmawan.

Dia mengungkapkan, hingga akhir tahun, Indodax terus menambah deretan aset kripto yang terbaik di seluruh dunia. Ini bertujuan untuk menambah instrumen investasi/trading di Indonesia yang mana juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia dan literasi keuangan digital.

“Kita membuka kerja sama kepada aset kripto terbaik dari seluruh dunia untuk kita hadirkan di Indonesia. Indodax juga menjembatani kepentingan para developer di seluruh dunia yang mengincar market Indonesia, yang sangat potensial. Semoga perusahaan aset kripto juga mampu sejalan dengan Indodax untuk menjadi investasi terbaik zaman now,” ucap Oscar Darmawan mengakhiri.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1830 seconds (0.1#10.140)