Dengan Rp25 Juta Bisa Punya Warung Sekaliber Indo....dan Alf...

Kamis, 15 Oktober 2020 - 22:50 WIB
loading...
Dengan Rp25 Juta Bisa Punya Warung Sekaliber Indo....dan Alf...
Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Digital UMKM Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang solusi aplikasi untuk ritel dan penyedia total solusi kios digital modern, memberi kesempatan kepada masyarakat untuk dapat membuka usaha warung yang mampu bersaing dengan ritel modern .

PT Digital UMKM Indonesia menghadirkan program diKios yang bertujuan untuk memastikan warung-warung tradisional dapat bersaing dengan ritel-ritel modern (mini market) dan memiliki akses untuk membeli barang dengan harga yang kompetitif.

Selain itu, program diKios juga bertujuan mengedukasi masyarakat untuk go digital, go cashless serta membantu perbankan agar dapat menjangkau hingga ke pelosok-pelosok daerah dengan menjadikan warung diKios sebagai agen laku pandai. Konsep ini sendiri tengah digencarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia.

Direktur PT Digital UMKM Indonesia Rizal Mulyana mengatakan, program diKios membuka peluang bagi masyarakat yang terdampak krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Para pekerja yang kehilangan pendapatan akibat terkena imbas PHK, atau para pensiunan dapat mulai mengikuti program ini. ( Baca juga:Mendag: Awas Kalau Ada yang Menghambat UMKM Masuk Ritel Modern! )

“Di saat-saat krisis seperti ini kita harus memaksimalkan potensi yang kita miliki, maka kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan space yang tidak terpakai di rumah, garasi yang tidak terpakai, lahan-lahan yang terbengkalai selama ini, ayo kita berdayakan dengan membuka warung,” kata Rizal.

Syarat untuk ikut program diKios cukup mudah, tidak perlu menyiapkan ruko atau ruang yang besar. Masyarakat cukup menyiapkan ruang minimal seluas 2,5 meter x 2,5 meter, namun properti tersebut harus milik sendiri agar pemilik warung tidak dibebani biaya sewa.

Sedangkan untuk modal awal, Rizal menjelaskan, masyarakat hanya perlu menyetorkan modal sebesar Rp 25 juta. Modal sebesar itu pun bisa dengan mengajukan pinjaman ke perbankan.
“Kami PT Digital UMKM Indonesia bekerja sama dengan perbankan untuk pinjaman permodalan ini jika syarat kepemilikan ruang usaha sudah terpenuhi. Apalagi pemerintah saat ini sedang gencar membantu permodalan masyarakat dengan kredit KUR (Kredit Usaha Rakyat), atau kredit PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional). Selain itu juga bisa dengan pendanaan dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta CSR perusahaan,” jelasnya.

Sejauh ini, Program Warung Modern Digital diKios ini telah bekerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB). Ke depannya PT Digital UMKM Indonesia juga akan bekerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) seperti Bank Mandiri, BRI, Bank BNI, dan Bank BTN.

“Ini adalah peluang bagi masyarakat untuk membuka warung yang dapat bersaing dengan toko ritel modern. diKios memutus mata rantai panjang jalur distribusi barang ke warung-warung tradisional yang dulunya bisa sangat berjenjang, menjadi langsung dari pabrik dan distributor ke warung-warung tradisional yang tergabung di diKios,” jelas Rizal.

Aplikasi diKios ini melakukan efisiensi waktu dan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik usaha, karena sistem pemesanan dan pengelolaan warungnya cukup dilakukan dengan menggunakan aplikasi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1558 seconds (0.1#10.140)