Biaya Sekolah Mahal Bu, Ini Panduan Menyiapkannya Sampai S1

Minggu, 18 Oktober 2020 - 12:25 WIB
loading...
Biaya Sekolah Mahal Bu, Ini Panduan Menyiapkannya Sampai S1
Menyiapkan dana pendidikan untuk anak hingga ke jenjang perguruan tinggi butuh strategi agar dapat terpenuhi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Mempersiapkan dana pendidikan anak adalah salah satu tujuan finansial bagi para orang tua. Namun, belum banyak orang tua yang benar-benar telah menyiapkan dana pendidikan itu secara matang dan dengan strategi yang tepat.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi yang timbul dari sektor pendidikan mencapai 3,77% per tahun pada 2019. Namun tidak sedikit publikasi di internet yang menyebutkan bahwa kenaikan uang pangkal masuk sekolah justru mencapai 10% per tahun.

Kenaikan harga barang dan jasa untuk sektor pendidikan tentu akan menjadi perhatian yang cukup serius bagi para pencari nafkah yang sudah punya momongan. Oleh karena itu, selain harus berhemat, para orang tua wajib pula mengelola keuangannya demi menyiapkan dana pendidikan anak.

(Baca Juga: Gaji ke-13 Senilai Rp28,82 T Dikucurkan untuk Dorong Daya Beli dan Biaya Sekolah)

Bagaimana caranya? Berikut strategi dan contoh perhitungan yang dikutip dari Lifepal.co.id untuk mengumpulkan dana pendidikan anak hingga ke perguruan tinggi.

Langkah pertama, mengumpulkan informasi sedetail-detailnya seputar biaya sekolah di sekolah hingga universitas/perguruan tinggi yang dituju. Biaya-biaya tersebut bisa berupa uang pangkal, biaya tahunan, SPP sebulan yang disetahunkan, seragam, serta buku untuk sekolah TK hingga SMA.

Untuk mempermudah melakukan pengelompokkan biaya, Anda bisa menyatukan uang pangkal yang dibayar pertama kali masuk ke dalam biaya tahunan pada tahun pertama, sedangkan untuk seragam, biaya ekstrakurikuler, dan buku ke biaya lain-lain.

Di tahun kedua, untuk jenjang SMP dan SMA, sebagian sekolah juga tidak memberlakukan adanya pembayaran biaya tahunan, namun ada kenaikan SPP. Jadi, total biaya yang dihitung berdasarkan nilai inflasi adalah biaya SPP dan lainnya yang dihitung tahunan.

Sementara itu, untuk biaya kuliah, uang pangkal bisa dimasukkan ke dalam komponen biaya operasional gedung tahunan di tahun pertama. Untuk biaya kartu rencana studi (KRS), praktikum, unit kegiatan mahasiswa, dapat dimasukkan ke biaya lain-lain dengan asumsi 20 SKS atau lebih.

Biaya Sekolah Mahal Bu, Ini Panduan Menyiapkannya Sampai S1


Buatlah rangkuman atas biaya-biaya tersebut dalam sebuah daftar seperti yang tertera di gambar atas dengan menggunakan asumsi usia anak. Usia anak akan menjadi penentu horizon waktu Anda dalam berinvestasi.

Selanjutnya, hitung perubahan biaya pendidikan sesuai dengan asumsi inflasi tahunan. Lakukanlah perhitungan total biaya pendidikan untuk setiap jenjang dengan menggunakan metode future value.

Untuk menentukan besaran inflasi tahunan, Anda bisa menggunakan acuan berupa inflasi biaya pendidikan tahunan dari BPS yang sebesar 3,77% atau 10% sesuai dengan opini yang sering beredar di media massa.

Biaya Sekolah Mahal Bu, Ini Panduan Menyiapkannya Sampai S1


Tabel di atas menunjukkan perhitungan biaya pendidikan dengan asumsi inflasi sebesar 10% per tahun. Jika dijumlahkan, maka total biaya yang harus dikumpulkan seseorang untuk biaya pendidikan anak dalam 22 tahun mencapai Rp2,2 miliar.

Kemudian, lakukan perhitungan kembali atas kebutuhan total dana pendidikan berdasarkan setiap jenjang. Misalkan, dari perhitungan tabel di atas diketahui bahwa untuk TK yang terdiri dari TK A dan TK B, seseorang akan membutuhkan dana kurang lebih Rp14.265.093 dalam lima tahun ke depan. Sementara itu, total biaya pendidikan untuk jenjang SD dari kelas 1 hingga kelas 6 adalah Rp171 juta, dan seterusnya hingga kuliah.

Biaya Sekolah Mahal Bu, Ini Panduan Menyiapkannya Sampai S1


Tabel di bagian kanan menunjukkan jangka waktu investasi yang harus Anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan biaya tersebut. Pilihlah investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda dan jangka waktu investasinya.

Pilih instrumen investasi sesuai profil risiko dan jangka waktu investasi. Semakin pendek jangka waktu menabung Anda, sebut saja di bawah setahun hingga tiga tahun, pilihlah instrumen yang memiliki volatilitas nilai rendah dan imbal hasil stabil. Sebut saja seperti reksa dana pasar uang, deposito, atau obligasi negara seperti ORI, Sukuk, dan lain sebagainya.

Namun untuk jangka menengah atau panjang (di atas 5 tahun), Anda bisa lebih fleksibel memilih instrumen investasi, bisa di instrumen dengan volatilitas rendah seperti yang telah disebutkan, atau yang tinggi sekalipun seperti saham atau reksa dana saham.

(Baca Juga: Juli Terjadi Deflasi, Biaya Sekolah Tetap Masih Mahal)

Untuk menentukan persentase bunga tahunan, Anda bisa menggunakan asumsi imbal hasil dari sebuah investasi dalam jangka waktu setahun. Sebut saja, asumsi imbal hasil setahun untuk deposito adalah 4%, obligasi negara 6%, reksa dana pasar uang 7%, reksa dana pendapatan tetap 9%, reksa dana saham 12%, dan saham blue chip adalah 15%.

Untuk amannya, pastikan bahwa kita memiliki asuransi jiwa dengan uang pertanggungan (UP) yang cukup untuk menanggung biaya hidup serta biaya pendidikan buah hati kita.

Itulah strategi untuk menabung biaya pendidikan anak yang efektif. Pada intinya, menabung dana pendidikan memang penting, namun agar lebih mudah pencapaiannya, Anda harus mengalokasikan dana tabungan ke instrumen investasi.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1239 seconds (0.1#10.140)