Menteri PUPR Pastikan Empat Bendungan Selesai Akhir Desember 2020

Minggu, 18 Oktober 2020 - 16:25 WIB
loading...
Menteri PUPR Pastikan Empat Bendungan Selesai Akhir Desember 2020
Kementerian PUPR memastikan 4 bendungan yang tengah dibangun saat ini akan rampung akhir tahun nanti. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Sumber Daya Air menargetkan penyelesaian empat bendungan baru di sejumlah provinsi. Pembangunan bendungan itu dalam rangka meningkatkan volume tampungan air untuk mendukung ketahanan air dan pangan nasional.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m3/tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m3/tahun dimana yang sudah dimanfaatkan sekitar 222 miliar m3/tahun untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.

(Baca Juga: Bendungan Menjawab Tantangan dan Harapan)

"Namun dengan potensi tersebut, keberadaannya tidak sesuai dengan ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air baru. Dengan begitu pada musim hujan air ditampung untuk dimanfaatkan pada musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk menambah tampungan air," kata Basuki di Jakarta, Minggu (18/10/2020).

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengungkapkan, empat bendungan yang merupakan Program Strategis Nasional (PSN) Pemerintah yang akan rampung pada akhir Desember 2020. "Melalui percepatan pelaksanaan pekerjaan, empat bendungan yang akan selesai tersebut adalah Bendungan Tapin, Tukul, Napun Gete, dan Passeloreng," jelas Jarot.

Menurut Jarot, penyelesaian pembangunan bendungan merupakan salah satu upaya struktural dalam pengelolaan air dan pengurangan risiko banjir, disamping adanya upaya non struktural/non fisik seperti sinergi antar Kementerian/Lembaga dan komunitas peduli sungai, penghijauan kawasan hulu sungai serta edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.

Bendungan pertama yang telah rampung 100% konstruksinya, yakni Bendungan Paselloreng dengan luas genangan 1.892 hektare dan kapasitas tampung 138 juta m3 untuk mengairi 8.510 hektare sawah. Pembangunannya dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-PT Bumi Karsa, KSO (kerja sama operasi) dengan biaya konstruksi Rp753,4 miliar.

Bendungan lainnya yang juga akan rampung pada Desember 2020 berada di Provinsi Jawa Timur yakni, Bendungan Tukul dengan daya tampung 8.68 juta m3 diproyeksikan untuk untuk mensuplai irigasi seluas 600 hektare dan air baku 300 liter per detik. Pembangunan bendungan Tukul dimulai sejak 2013 dengan kontraktor PT Brantas Abipraya dan biaya konstruksi sebesar Rp904 miliar.

Bendungan lainnya yang ditargetkan akan selesai pada Desember 2020 adalah Bendungan Tapin di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang memiliki kapasitas tampung 56,77 m3. Layanan irigasi yang diberikan utamanya di Kabupaten Tapin sebesar 5.472 hektare.

(Baca Juga: Bagaimana Nasib Proyek Bendungan di Tengah Pandemi? Yuks Intip Perkembangannya)

Terakhir adalah Bendungan Napun Gete yang berada di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang rencananya sudah dapat dilakukan pengisian air (impounding) pada Desember 2020. Diharapkan dengan selesainya bendungan ini nanti dapat mengurangi kerentanan ekonomi akibat kelangkaan air.

Bendungan Napun Gete memiliki kapasitas tampung 11,22 juta m3 dengan luas genangan 99,78 hektare. Menurut Menteri Basuki, keistimewaan Bendungan Napun Gete adalah base flow-nya lebih bagus dari Rotiklot di Kabupaten Belu dengan kapasitas tampung 3,3 juta m3 dan Raknamo di Kabupaten Kupang yang memiliki kapasitas 13 juta m3.

Selain untuk irigasi, bendungan multifungsi ini juga berfungsi sebagai penyedia air baku di Kabupaten Sikka sebanyak 214 liter per detik, pengendali banjir sebanyak 219 m3/detik dan memiliki potensi pembangkit tenaga listrik sebesar 0,71 megawatt. Pembangunan bendungan Napun Gete menggunakan biaya APBN Rp880 miliar yang dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero).
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1418 seconds (0.1#10.140)