PT PPRO Siap Rampungkan Tujuh Proyek
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PP Properti Tbk (PPRO) optimistis hingga akhir tahun ini dapat merampungkan tujuh proyek properti. Ketujuhnya yaitu Grand Sungkono Lagoon Tower Caspian dan Grand Dharmahusada Lagoon Tower Olive di Surabaya, Begawan apartemen di Malang, Amartha View dan The-Alton di Semarang, Evenciio di Margonda Depok, dan The Ayoma Apartemen di Serpong.
Direktur Utama PPRO Sinur Linda Gustina mengatakan perseroan terus menjaga komitmen kepada konsumen untuk menyelesaikan tujuh proyek yang siap diserahterimakan hingga akhir tahun ini. PPRO juga tetap melanjutkan strategi yang sudah berjalan di antaranya fokus mempercepat serah terima unit apartemen dan memperkuat teknologi informasi perusahaan dalam rangka penerapan digital marketing. (Baca: Agar Doa Cepat Dikabulkan, Perhatikan Tiga Hal Ini)
“Selain itu juga meningkatkan portofolio perusahaan di produk landed house, mengontrol pengeluaran belanja modal, melakukan divestasi saham anak usaha, memperkuat kerja sama dengan perbankan dan upaya lainnya untuk meningkatkan likuiditas serta meningkatkan porsi recurring income,” kata Sinur, di Jakarta, kemarin.
Perseroan telah memiliki beberapa strategi untuk mempertahankan peringkat dan kondisi keuangan di tengah imbas Covid-19 saat ini. Perubahan pengakuan pendapatan berdasarkan PSAK 72 merupakan salah satu strategi untuk mempercepat serah terima hunian kepada para pembeli unit di beberapa proyek yang selesai tahun ini.
Di sisi lain, PPRO telah mendapat nilai idBBB- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi I Tahun 2016. Pada saat yang bersamaan, Pefindo juga memberikan peringkat idBBB- untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2020 senilai maksimal Rp2.4 triliun, Obligasi I Tahap I Tahun 2018, Obligasi I Tahap II Tahun 2019, Obligasi I Tahap III Tahun 2019, MTN XI Tahun 2018, MTN XII Tahun 2018, MTN XIII Tahun 2018, dan MTN XIV Tahun 2019 dengan hasil peringkat BBB- (Triple B Minus). (Baca juga: Wawancara Beasiswa Unggulan Kemendikbud Dilakukan Daring)
Hingga saat ini perseroan telah memiliki lima hotel yang telah beroperasi, di antaranya berada di Jakarta, Bandung, Surabaya, Balikpapan, dan Pekanbaru serta dua shopping mall yang berada di Bekasi dan Surabaya. Selama kondisi pandemi, hotel tetap beroperasi dengan menerapkan Standar CSHE (cleanliness health safety environment), dan shopping mall tetap beroperasi melayani pengunjung dengan mengikuti aturan PSBB transisi sesuai ketentuan pemerintah setempat. “Saat ini kontribusi recurring income PPRO yang berasal dari hotel dan shopping mall sekitar 7%,” kata Linda.
Direktur Keuangan PPRO Deni Budiman mengatakan sampai dengan akhir tahun ini, PPRO memiliki medium term notes (MTN) yang akan jatuh tempo pembayaran. (Lihat videonya: Diduga Depresi Sekolah Dari, Pelajar Nekat Bunuh Diri)
“Kami tetap berkomitmen untuk melunasi seluruh instrumen utang yang akan Wawancara Beasiswa jatuh tempo hingga akhir tahun 2020, sesuai dengan komitmen awal perseroan terhadap para investor,” tuturnya. (Heru Febrianto)
Lihat Juga: Cegah Eksekutif BUMN Dikriminalisasi, Pakar Hukum UI Minta Business Judgment Rule Diperkuat
Direktur Utama PPRO Sinur Linda Gustina mengatakan perseroan terus menjaga komitmen kepada konsumen untuk menyelesaikan tujuh proyek yang siap diserahterimakan hingga akhir tahun ini. PPRO juga tetap melanjutkan strategi yang sudah berjalan di antaranya fokus mempercepat serah terima unit apartemen dan memperkuat teknologi informasi perusahaan dalam rangka penerapan digital marketing. (Baca: Agar Doa Cepat Dikabulkan, Perhatikan Tiga Hal Ini)
“Selain itu juga meningkatkan portofolio perusahaan di produk landed house, mengontrol pengeluaran belanja modal, melakukan divestasi saham anak usaha, memperkuat kerja sama dengan perbankan dan upaya lainnya untuk meningkatkan likuiditas serta meningkatkan porsi recurring income,” kata Sinur, di Jakarta, kemarin.
Perseroan telah memiliki beberapa strategi untuk mempertahankan peringkat dan kondisi keuangan di tengah imbas Covid-19 saat ini. Perubahan pengakuan pendapatan berdasarkan PSAK 72 merupakan salah satu strategi untuk mempercepat serah terima hunian kepada para pembeli unit di beberapa proyek yang selesai tahun ini.
Di sisi lain, PPRO telah mendapat nilai idBBB- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi I Tahun 2016. Pada saat yang bersamaan, Pefindo juga memberikan peringkat idBBB- untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2020 senilai maksimal Rp2.4 triliun, Obligasi I Tahap I Tahun 2018, Obligasi I Tahap II Tahun 2019, Obligasi I Tahap III Tahun 2019, MTN XI Tahun 2018, MTN XII Tahun 2018, MTN XIII Tahun 2018, dan MTN XIV Tahun 2019 dengan hasil peringkat BBB- (Triple B Minus). (Baca juga: Wawancara Beasiswa Unggulan Kemendikbud Dilakukan Daring)
Hingga saat ini perseroan telah memiliki lima hotel yang telah beroperasi, di antaranya berada di Jakarta, Bandung, Surabaya, Balikpapan, dan Pekanbaru serta dua shopping mall yang berada di Bekasi dan Surabaya. Selama kondisi pandemi, hotel tetap beroperasi dengan menerapkan Standar CSHE (cleanliness health safety environment), dan shopping mall tetap beroperasi melayani pengunjung dengan mengikuti aturan PSBB transisi sesuai ketentuan pemerintah setempat. “Saat ini kontribusi recurring income PPRO yang berasal dari hotel dan shopping mall sekitar 7%,” kata Linda.
Direktur Keuangan PPRO Deni Budiman mengatakan sampai dengan akhir tahun ini, PPRO memiliki medium term notes (MTN) yang akan jatuh tempo pembayaran. (Lihat videonya: Diduga Depresi Sekolah Dari, Pelajar Nekat Bunuh Diri)
“Kami tetap berkomitmen untuk melunasi seluruh instrumen utang yang akan Wawancara Beasiswa jatuh tempo hingga akhir tahun 2020, sesuai dengan komitmen awal perseroan terhadap para investor,” tuturnya. (Heru Febrianto)
Lihat Juga: Cegah Eksekutif BUMN Dikriminalisasi, Pakar Hukum UI Minta Business Judgment Rule Diperkuat
(ysw)