PT Vale Tetap Catatkan Keuntungan Meski di Tengah Pandemi COVID-19
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Hari ini, PT Vale Indonesia Tbk bersama anak grupnya mencatatkan pencapaian kinerja keuangan yang belum diaudit untuk triwulan ketiga tahun 2020 (3T2020).
Grup mencatat pengiriman sebesar 19.954 metrik ton dengan pendapatan sebesar AS$210,6 juta pada triwulan ini.
Sementara harga realisasi pada 3T20 13% lebih tinggi dibandingkan harga realisasi pada triwulan III tahun 2020 (2T2020).
Dimana, beban pokok pendapatan pada 3T20 naik sebesar 0,4% dari beban pokok pendapatan yang dikeluarkan pada 2T20.
“Operasi kami pada triwulan ketiga tahun 2020 lebih baik meskipun dalam situasi pandemi, menghasilkan volume produksi yang lebih tinggi,” kata CEO PT Vale, Nico Kanter , dalam rilisnya, Jumat, (30/10/2020).
Dia menjelaskan, jika perseroan berhasil mengendalikan beban pokok pendapatan secara berkelanjutan pada triwulan ini, disaat yang bersamaan perseroan juga diuntungkan dari kenaikan harga nikel.
Hasilnya, kata dia, perseroan membukukan laba sebelum pajak sebesar AS$32,2 juta pada 3T20, 53% lebih tinggi dibandingkan level pada 2T20 sebesar AS$21,1 juta.
Sedangkan laba bersih dan EBITDA untuk triwulan ini masing-masing sebesar AS $23,5 juta dan AS $84,7 juta.
“Peningkatan EBITDA pada triwulan ini, terutama didorong oleh harga realisasi rata-rata nikel yang lebih tinggi,”jelasnya.
Grup mencatat pengiriman sebesar 19.954 metrik ton dengan pendapatan sebesar AS$210,6 juta pada triwulan ini.
Sementara harga realisasi pada 3T20 13% lebih tinggi dibandingkan harga realisasi pada triwulan III tahun 2020 (2T2020).
Dimana, beban pokok pendapatan pada 3T20 naik sebesar 0,4% dari beban pokok pendapatan yang dikeluarkan pada 2T20.
“Operasi kami pada triwulan ketiga tahun 2020 lebih baik meskipun dalam situasi pandemi, menghasilkan volume produksi yang lebih tinggi,” kata CEO PT Vale, Nico Kanter , dalam rilisnya, Jumat, (30/10/2020).
Dia menjelaskan, jika perseroan berhasil mengendalikan beban pokok pendapatan secara berkelanjutan pada triwulan ini, disaat yang bersamaan perseroan juga diuntungkan dari kenaikan harga nikel.
Hasilnya, kata dia, perseroan membukukan laba sebelum pajak sebesar AS$32,2 juta pada 3T20, 53% lebih tinggi dibandingkan level pada 2T20 sebesar AS$21,1 juta.
Sedangkan laba bersih dan EBITDA untuk triwulan ini masing-masing sebesar AS $23,5 juta dan AS $84,7 juta.
“Peningkatan EBITDA pada triwulan ini, terutama didorong oleh harga realisasi rata-rata nikel yang lebih tinggi,”jelasnya.