Dinding Retak Sering Jadi Masalah Utama Pemilik Rumah
loading...
A
A
A
ANDA selalu dipusingkan dengan masalah keretakan dinding di rumah? Meski tidak semua permasalahan keretakan berbahaya, tapi Anda tidak boleh menyepelekannya.
Seperti yang diketahui, dinding merupakan hal terpenting dalam pembangunan rumah. Keberadaannya di dalam rumah mempunyai beberapa peran penting, seperti menahan beban, sebagai penutup dan pembatas ruangan, serta yang terpenting sebagai perlindungan utama bagi si penghuni rumah dari sengatan matahari dan hujan.
Tapi pada kenyataannya, menampilkan dinding yang indah dan sedap dipandang mata tidaklah segampang yang dikira. Ada masalah-masalah yang ditemui, salah satunya adalah masalah keretakan. Walau masalah retak pada dinding sering dianggap remeh, tapi tak ada salahnya jika Anda harus tetap mewaspadainya.
Arsitek Denny Setiawan mencoba menjelaskan, retak yang timbul di permukaan dinding rumah banyak macamnya. Ada yang membentuk sudut 45 derajat, lurus dan mengarah ke bawah, serta ada pula retakan yang sangat lembut dengan jumlah yang tidak sedikit, biasanya memiliki arah yang tidak beraturan. Langkah pertama untuk mengantisipasi bisa dengan memantau atau memperhatikan retaknya, supaya tahu bagaimana solusi untuk memperbaikinya.
Keretakan merupakan permasalahan yang selalu ditemui pada setiap permukaan dinding. Bagi Anda yang sedang menghadapi permasalahan ini, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu jenis keretakan yang terdapat di dinding supaya Anda bisa memperbaikinya secara tepat.
Secara umum ada dua jenis retak pada dinding, mulai dari retak yang struktur dan yang tidak terstruktur. Pastinya, bila masalah keretakannya saja sudah berbeda, cara penyelesaiannya pun harus berbeda.
“Retak struktur merupakan jenis retak yang berbahaya terhadap kekokohan bangunan. Terdapat ciri tertentu seperti lebar retakan lebih dari 2 mm dan tembus pada sisi dinding lannya. Faktor utama pemicunya biasanya terjadi karena pergeseran pada fondasi karena daya dukung tanah yang kurang baik,” ungkap Denny.
Permasalahan retak struktur memerlukan penanganan serius, bahkan tidak jarang membutuhkan dana yang cukup banyak untuk memperkuat agar struktur bangunan tidak mengalami pergerakan dan tidak menyebar kebagian dinding lainnya.
Sementara itu, arsitek Rizky Artando menambahkan, ada dua penyebab terjadinya retak struktur. Yang pertama karena adanya penurunan permukaan tanah, atau lebih dikenal dengan retak tarik. Sebenarnya, proses penurunan pada bangunan merupakan hal yang lumrah, tapi bisa menjadi masalah jika terjadi secara bersamaan. Biasanya daerah atas berpotensi mengalami keretakan yang besar. Yang kedua retak tekan, ini karena adanya tekanan dari atas dan dari bawah dinding.
Jadi bisa dikatakan faktor penyebab terjadi retak tarik akibat pemadatan yang tidak merata. Pembebanan pada dinding yang tidak merata atau hanya terkonsentrasi pada satu bagian saja. Keretakan ini akan sangat riskan bila terjadi gempa atau ada getaran kencang.
Sedangkan terjadinya retak tekan bermula karena adanya bagian pada bangunan yang tidak bisa bekerja sama secara maksimal. Kondisi ini berakibat sebagian bebannya harus dipikul oleh dinding saja, tanpa ditopang dengan fondasi yang kuat.
“Apabila keretakan terjadi karena fondasi yang tidak kuat, maka bisa diatasi dengan membuat fondasi baru di dekatnya, tapi harus tahu dahulu tingkat keretakannya. Supaya fondasi kuat lebih baik tanah dipadatkan terlebih dahulu, kemudian buat bagian baru untuk membantu menyalurkan beban,” papar Rizky.
Untuk perbaikan pada dinding retak tergantung pada kedalamannya. Jika retak terjadi sampai pasangan bata, maka Anda sebaiknya membongkar sebagian dinding dan mengganti pasangan bata yang rusak. Pastikan bahwa pasangan bata baru sudah kering sempurna sebelum plaster dan aci ulang. Jika retak terjadi akibat tidak homogennya plasteran dengan pipa, sebaiknya lapisi pipa dengan kawat sebelum melakukan plaster dan aci ulang.
Sementara itu, untuk menutup retak rambut pada dinding bisa menggunakan vinil. Dengan cara menempelkan lakban kertas pada dinding yang retak, lalu tempelkan vinil yang sudah dipotong sesuai dengan kondisi retak dinding dan diberi double tape di bagian belakangnya. Supaya vinil menempel dengan kuat, tekan bidang tempelan menggunakan kain majun.
Seperti yang diketahui, dinding merupakan hal terpenting dalam pembangunan rumah. Keberadaannya di dalam rumah mempunyai beberapa peran penting, seperti menahan beban, sebagai penutup dan pembatas ruangan, serta yang terpenting sebagai perlindungan utama bagi si penghuni rumah dari sengatan matahari dan hujan.
Tapi pada kenyataannya, menampilkan dinding yang indah dan sedap dipandang mata tidaklah segampang yang dikira. Ada masalah-masalah yang ditemui, salah satunya adalah masalah keretakan. Walau masalah retak pada dinding sering dianggap remeh, tapi tak ada salahnya jika Anda harus tetap mewaspadainya.
Arsitek Denny Setiawan mencoba menjelaskan, retak yang timbul di permukaan dinding rumah banyak macamnya. Ada yang membentuk sudut 45 derajat, lurus dan mengarah ke bawah, serta ada pula retakan yang sangat lembut dengan jumlah yang tidak sedikit, biasanya memiliki arah yang tidak beraturan. Langkah pertama untuk mengantisipasi bisa dengan memantau atau memperhatikan retaknya, supaya tahu bagaimana solusi untuk memperbaikinya.
Keretakan merupakan permasalahan yang selalu ditemui pada setiap permukaan dinding. Bagi Anda yang sedang menghadapi permasalahan ini, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu jenis keretakan yang terdapat di dinding supaya Anda bisa memperbaikinya secara tepat.
Secara umum ada dua jenis retak pada dinding, mulai dari retak yang struktur dan yang tidak terstruktur. Pastinya, bila masalah keretakannya saja sudah berbeda, cara penyelesaiannya pun harus berbeda.
“Retak struktur merupakan jenis retak yang berbahaya terhadap kekokohan bangunan. Terdapat ciri tertentu seperti lebar retakan lebih dari 2 mm dan tembus pada sisi dinding lannya. Faktor utama pemicunya biasanya terjadi karena pergeseran pada fondasi karena daya dukung tanah yang kurang baik,” ungkap Denny.
Permasalahan retak struktur memerlukan penanganan serius, bahkan tidak jarang membutuhkan dana yang cukup banyak untuk memperkuat agar struktur bangunan tidak mengalami pergerakan dan tidak menyebar kebagian dinding lainnya.
Sementara itu, arsitek Rizky Artando menambahkan, ada dua penyebab terjadinya retak struktur. Yang pertama karena adanya penurunan permukaan tanah, atau lebih dikenal dengan retak tarik. Sebenarnya, proses penurunan pada bangunan merupakan hal yang lumrah, tapi bisa menjadi masalah jika terjadi secara bersamaan. Biasanya daerah atas berpotensi mengalami keretakan yang besar. Yang kedua retak tekan, ini karena adanya tekanan dari atas dan dari bawah dinding.
Jadi bisa dikatakan faktor penyebab terjadi retak tarik akibat pemadatan yang tidak merata. Pembebanan pada dinding yang tidak merata atau hanya terkonsentrasi pada satu bagian saja. Keretakan ini akan sangat riskan bila terjadi gempa atau ada getaran kencang.
Sedangkan terjadinya retak tekan bermula karena adanya bagian pada bangunan yang tidak bisa bekerja sama secara maksimal. Kondisi ini berakibat sebagian bebannya harus dipikul oleh dinding saja, tanpa ditopang dengan fondasi yang kuat.
“Apabila keretakan terjadi karena fondasi yang tidak kuat, maka bisa diatasi dengan membuat fondasi baru di dekatnya, tapi harus tahu dahulu tingkat keretakannya. Supaya fondasi kuat lebih baik tanah dipadatkan terlebih dahulu, kemudian buat bagian baru untuk membantu menyalurkan beban,” papar Rizky.
Untuk perbaikan pada dinding retak tergantung pada kedalamannya. Jika retak terjadi sampai pasangan bata, maka Anda sebaiknya membongkar sebagian dinding dan mengganti pasangan bata yang rusak. Pastikan bahwa pasangan bata baru sudah kering sempurna sebelum plaster dan aci ulang. Jika retak terjadi akibat tidak homogennya plasteran dengan pipa, sebaiknya lapisi pipa dengan kawat sebelum melakukan plaster dan aci ulang.
Sementara itu, untuk menutup retak rambut pada dinding bisa menggunakan vinil. Dengan cara menempelkan lakban kertas pada dinding yang retak, lalu tempelkan vinil yang sudah dipotong sesuai dengan kondisi retak dinding dan diberi double tape di bagian belakangnya. Supaya vinil menempel dengan kuat, tekan bidang tempelan menggunakan kain majun.
(wan)