Bangkit dari Resesi, Pemerintah Diminta Genjot Konsumsi Rumah Tangga

Kamis, 05 November 2020 - 18:32 WIB
loading...
A A A


Oleh karena itu, Misbakhun mendorong pemerintah lebih serius dalam program penempatan dana di perbankan. Tujuannya ialah membantu program restrukturisasi kredit sektor perbankan. "Penempatan dana pemerintah ini akan sangat menyelamatkan sektor perbankan dan membantu likuiditasnya. Perbankan mengalami kesulitan likuiditas akibat program restrukturisasi yang saat ini dijalankan guna menyelamatkan aktivitas sektor riil yang terhantam karena Covid-19," katanya.

Misbakhun menilai penempatan dana pemerintah pada perbankan anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) melalui mekanisme treasury dealing room (TDR) tenyata kurang efektif dan jumlahnya terbatas. Menurutnya, jika pemerintah hendak membangun rasa percaya diri sektor keuangan, harus ada program penempatan dana ke sektor perbankan dalam jumlah yang signifikan. "Jumlahnya sekitar 25 sampai 30 persen dari total portofolio kredit perbankan dan diinjeksikan kepada seluruh perbankan tanpa membedakan mereka anggota Himbara atau Perbanas," cetusnya.

Misbakhun menegaskan, upaya-upaya tersebut perlu dikuatkan dan lebih diperinci. "Kemudian dieksekusi sebagai kebijakan untuk perbaikan pertumbuhan ekonomi kita saat ini supaya segera keluar dari situasi resesi," pungkasnya.

Sebelumnya Kepala BPS Suhariyanto menyatakan bahwa perekonomian Indonesia pada kuartal III-2020 tumbuh negatif 3,49 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy). Sebelumnya pertumbuhan perekonomian Indonesia pada triwulan II-2020 juga minus 5,32 persen.
(nng)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1812 seconds (0.1#10.140)