Sepekan, Nilai Kapitalisasi Pasar Modal Tembus Rp6.199,566 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selama satu pekan terakhir pada periode 2-6 November 2020, Pasar Modal Indonesia mencatatkan pergerakan data perdagangan yang didominasi pada zona positif. Nilai kapitalisasi pasar bursa turut menunjukkan kenaikan sebesar 4,05% menjadi Rp6.199,566 triliun dari Rp5.958,186 triliun seminggu sebelumnya.
"Peningkatan tertinggi selama sepekan ini terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 16,16 persen menjadi Rp9,105 triliun dari Rp7,838 triliun pada penutupan pekan yang lalu," tulis keterangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Sabtu (7/11/2020).
Kemudian, peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi harian selama sepekan sebesar 9,33% menjadi 768,340 ribu kali transaksi dibandingkan 702,764 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya. Sedangkan rata-rata volume transaksi meningkat tipis 0,39% menjadi 12,455 miliar saham dari 12,406 miliar saham pada minggu lalu.
(Baca Juga: IHSG Tetap Menghijau Meski Resesi, Analis: Ini anomali Positif )
Tidak hanya itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mengalami peningkatan 4,04% mencapai level 5.335,529 dari posisi 5.128,225 pada penutupan pekan yang lalu. Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp711,04 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp47,356 triliun.
Selama sepekan, terdapat 2 (dua) pencatatan obligasi, yaitu pada Rabu (4/11), Obligasi Berkelanjutan I Bank QNB Indonesia Tahap III Tahun 2020 (Obligasi Tahap III) yang diterbitkan oleh PT Bank QNB Indonesia Tbk mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai nominal sebesar Rp448.000.000.000,- jangka waktu 367 hari.
Hasil pemeringkatan untuk Obligasi Tahap III adalah AAAidn (Triple A) dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Permata Tbk.
Hari berikutnya, Kamis (5/11), Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap II Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp600.000.000.000,- dan tingkat bunga tetap sebesar 8,20% per tahun serta jangka waktu 3 Tahun.
(Baca Juga: Komisaris BEI: IPO Perusahaan Teknologi Akan Terjadi Lebih Cepat )
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idAA- (Double A Minus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 90 emisi dari 56 Emiten senilai Rp72,06 triliun. Dengan kedua pencatatan tersebut, maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 465 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp438,63 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 127 Emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 123 seri dengan nilai nominal Rp3.615,86 triliun dan USD400 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp7,18 triliun.
"Peningkatan tertinggi selama sepekan ini terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 16,16 persen menjadi Rp9,105 triliun dari Rp7,838 triliun pada penutupan pekan yang lalu," tulis keterangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Sabtu (7/11/2020).
Kemudian, peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi harian selama sepekan sebesar 9,33% menjadi 768,340 ribu kali transaksi dibandingkan 702,764 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya. Sedangkan rata-rata volume transaksi meningkat tipis 0,39% menjadi 12,455 miliar saham dari 12,406 miliar saham pada minggu lalu.
(Baca Juga: IHSG Tetap Menghijau Meski Resesi, Analis: Ini anomali Positif )
Tidak hanya itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mengalami peningkatan 4,04% mencapai level 5.335,529 dari posisi 5.128,225 pada penutupan pekan yang lalu. Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp711,04 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp47,356 triliun.
Selama sepekan, terdapat 2 (dua) pencatatan obligasi, yaitu pada Rabu (4/11), Obligasi Berkelanjutan I Bank QNB Indonesia Tahap III Tahun 2020 (Obligasi Tahap III) yang diterbitkan oleh PT Bank QNB Indonesia Tbk mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai nominal sebesar Rp448.000.000.000,- jangka waktu 367 hari.
Hasil pemeringkatan untuk Obligasi Tahap III adalah AAAidn (Triple A) dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Permata Tbk.
Hari berikutnya, Kamis (5/11), Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap II Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp600.000.000.000,- dan tingkat bunga tetap sebesar 8,20% per tahun serta jangka waktu 3 Tahun.
(Baca Juga: Komisaris BEI: IPO Perusahaan Teknologi Akan Terjadi Lebih Cepat )
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idAA- (Double A Minus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 90 emisi dari 56 Emiten senilai Rp72,06 triliun. Dengan kedua pencatatan tersebut, maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 465 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp438,63 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 127 Emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 123 seri dengan nilai nominal Rp3.615,86 triliun dan USD400 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp7,18 triliun.
(akr)