Orang Kota Makin Banyak, yang Produksi Pangan Siapa?

Senin, 09 November 2020 - 15:53 WIB
loading...
Orang Kota Makin Banyak,...
Makin banyaknya penduduk di perkotaan dan menurunnya penduduk perdesaan dikhawatirkan mengganggu produksi pangan ke depan. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Perubahan komposisi penduduk perkotaan yang melebihi penduduk perdesaan menambah tekanan pada pangan dan gizi. Pengamat Ekonomi Pertanian dari Universitas Lampung (Unila) Bustanul Arifin mengatakan, beban tambahan pangan ini terjadi karena perpindahan penduduk kota yang lebih cepat daripada penduduk desa.

"Pada tahun 2045, proyeksi komposisi penduduk perkotaan 65% dan perdesaan 35%. Nantinya akan terjadi disparitas, keterbatasan lahan, sehingga siapa yang akan memproduksi pangan?" ujarnya dalam webinar Ketahanan dan Swasembada Pangan Indonesia 2045, Senin (9/11/2020).

(Baca Juga: Mentan Tegaskan Komitmen Jaga Target Produksi Pangan)

Bustanul melanjutkan, jumlah penduduk dunia pada tahun 2030 diperkirakan akan bertambah lebih dari 3 miliar orang. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan pangan juga akan meningkat sebesar 50%.

"Kondisi kekurangan pangan akan menjadi kenyataan jika manusia tidak mampu mengembangkan teknologi pangan dan pertanian," tuturnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki sejumlah program peningkatan ketahanan pangan. Pertama, peningkatan kapasitas produksi melalui pengembangan lahan rawa di Kalimantan Tengah seluas 164.000 hektare (ha).

Kemudian adanya perluasan area tanaman baru sekitar 250.0000 ha dan peningkatan produksi gula, daging sapi, dan bawang putih untuk mengurangi impor. "Program lainnya diversifikasi pangan lokal berbasis kearifan lokal, pemanfaatan pangan lokal, dan pemanfaatan lahan pekarangan dan urban farming," jelasnya.

(Baca Juga: Kementan Tingkatkan Produksi Pangan Lewat Optimasi Lahan Rawa)

Selanjutnya, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan melalui lumbung pangan nasional, pengembangan pertanian modern, dan gerakan tiga kali ekspor.

"Permintaan sayur dan buah meningkat sekali baik di dalam negeri maupun ekspor. Pertanian juga tumbuh positif pada kuartal III tahun ini dan ekspor meningkat menjadi Rp304,57 triliun," tandasnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2231 seconds (0.1#10.140)