Gojek Perkuat Fundamental Bisnis Dukung UMKM
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Memasuki usia ke-10, Gojek , platform aplikasi on-demand dan pembayaran digital terdepan di Asia Tenggara mengumumkan sejumlah pencapaian bisnisnya.
Pada tahun 2020, layanan-layanan utama Gojek berhasil mencetak laba operasional di luar biaya headquarter atau dikenal dengan istilah contribution margin positive.
Hal ini merupakan pencapaian luar biasa di tengah pandemi yang semakin memperkuat fundamental bisnis perusahaan untuk tumbuh secara berkelanjutan.
Pencapaian ini antara lain didorong oleh investasi yang terfokus pada sejumlah area strategis seperti inovasi produk dan layanan, otomatisasi (automation) yang berhasil meningkatkan efisiensi dan kualitas performa aplikasi Gojek , antara lain meliputi GoBiz self-serve onboarding dan caretech ticket automation, serta investasi di sumber daya manusia di bidang teknologi.
Selain itu, fundamental perusahaan di tahun 2020 semakin kuat didukung oleh total nilai transaksi di dalam platform Gojek group (gross transaction value-GTV) yang mencapai US$12 miliar (sekitar Rp170 triliun) atau meningkat 10% dibandingkan tahun lalu. Pencapaian ini didorong transaksi dari pengguna aktif bulanan Gojek yang telah mencapai 38 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara .
Sementara itu, GTV dari layanan pembayaran digital, GoPay, saat ini telah melampaui total GTV di masa pra-pandemi; hal ini seiring dengan semakin banyaknya konsumen dan merchant yang beralih ke layanan digital dan bertransaksi secara online. Gojek akan terus mendorong pertumbuhan ini dengan fokus pada investasi di beberapa area utama di tahun 2021 and seterusnya.
Di sisi lain, mendukung digitalisasi dan pertumbuhan UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara salah satu pendorong utama pertumbuhan Gojek adalah ekosistem merchant, yang jumlahnya terus bertumbuh hingga 80% menjadi 900 ribu merchant dari 500 ribu di tahun lalu.
Peningkatan signifikan ini terutama didorong oleh digitalisasi merchant UMKM di masa pandemi .
Pada tahun 2020, layanan-layanan utama Gojek berhasil mencetak laba operasional di luar biaya headquarter atau dikenal dengan istilah contribution margin positive.
Hal ini merupakan pencapaian luar biasa di tengah pandemi yang semakin memperkuat fundamental bisnis perusahaan untuk tumbuh secara berkelanjutan.
Pencapaian ini antara lain didorong oleh investasi yang terfokus pada sejumlah area strategis seperti inovasi produk dan layanan, otomatisasi (automation) yang berhasil meningkatkan efisiensi dan kualitas performa aplikasi Gojek , antara lain meliputi GoBiz self-serve onboarding dan caretech ticket automation, serta investasi di sumber daya manusia di bidang teknologi.
Selain itu, fundamental perusahaan di tahun 2020 semakin kuat didukung oleh total nilai transaksi di dalam platform Gojek group (gross transaction value-GTV) yang mencapai US$12 miliar (sekitar Rp170 triliun) atau meningkat 10% dibandingkan tahun lalu. Pencapaian ini didorong transaksi dari pengguna aktif bulanan Gojek yang telah mencapai 38 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara .
Sementara itu, GTV dari layanan pembayaran digital, GoPay, saat ini telah melampaui total GTV di masa pra-pandemi; hal ini seiring dengan semakin banyaknya konsumen dan merchant yang beralih ke layanan digital dan bertransaksi secara online. Gojek akan terus mendorong pertumbuhan ini dengan fokus pada investasi di beberapa area utama di tahun 2021 and seterusnya.
Di sisi lain, mendukung digitalisasi dan pertumbuhan UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara salah satu pendorong utama pertumbuhan Gojek adalah ekosistem merchant, yang jumlahnya terus bertumbuh hingga 80% menjadi 900 ribu merchant dari 500 ribu di tahun lalu.
Peningkatan signifikan ini terutama didorong oleh digitalisasi merchant UMKM di masa pandemi .