Dorong Pariwisata Labuan Bajo, Pemerintah Fasilitasi Sertifikasi CHSE hingga Bangun Internet Super Cepat

Jum'at, 13 November 2020 - 08:24 WIB
loading...
Dorong Pariwisata Labuan...
Destinasi pariwisata prioritas Labuan Bajo di NTT. Foto/Dok Kemenparekraf
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus mendorong pengembangan Labuan Bajo , Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai salah satu destinasi pariwisata prioritas yang diunggulkan. Dukungan digencarkan, mulai pembangunan infrastruktur, amenitas, hingga fasilitasi sertifikasi bagi industri dan stakeholders pariwisata di sana.

Dengan adanya pandemi, sertifikasi protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) di destinasi wisata pun menjadi penting.

Untuk itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong pelaku industri hotel dan restoran untuk menyertifikasi usahanya.

“Upaya ini dilakukan supaya dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan saat berkunjung ke destinasi wisata yang sudah melakukan sertifikasi protokol kesehatan. Karena, sertifikasi ini sudah diselaraskan dengan berbagai macam organisasi pariwisata dunia, seperti UNWTO dan CTTI, serta Kementerian Kesehatan,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio dalam jumpa pers Simulasi Health, Safety, and Security Protocol Destinasi Super Prioritas di Labuan Bajo, Kamis (12/11/2020).

( )

Sebelumnya, Kemenparekraf telah melaksanakan program sertifikasi CHSE gratis bagi industri pariwisata di 34 provinsi di Indonesia. Hingga kini di Labuan Bajo terdapat tiga hotel yang telah memiliki sertifikasi CHSE, yaitu Hotel Inaya Bay, Ayana Komodo Resort, dan The Jayakarta Suite Komodo. Sedangkan, Pelataran Komodo Resort sedang dalam proses dan nantinya beberapa hotel dan restoran juga akan melakukan sertifikasi serupa.

Direktur Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo – Flores, Shana Fatina, menuturkan ke depan wisatawan tidak perlu khawatir untuk datang ke Labuan Bajo, karena saat ini pelaku usaha hotel dan restoran sedang dalam proses sertifikasi CHSE.

“Dengan sertifikasi CHSE, kami siap dan akan berupaya menjamin kesehatan, keselamatan, dan keamanan tiap wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo,” kata Shana.

Selain mengutamakan serifikasi CHSE, Shana menambahkan ke depan pariwisata akan menuju ke teknologi digital. Dengan memanfaatkan aplikasi Indonesia Care, wisatawan dapat mengetahui destinasi wisata mana saja yang sudah tersertifikasi CHSE atau lokasi mana saja yang merupakan green zone.

“Selain itu, wisatawan juga dapat mengetahui mana saja hotel, kapal-kapal, dan restoran yang sudah mendapatkan sertifikasi CHSE. Sehingga ketika terjadi situasi darurat, wisatawan dapat mengklik emergency call dan akan langsung terhubung ke posko terpadu, dilanjutkan langsung ke instansi yang akan melakukan follow up, sehingga respon akan lebih cepat ditanggap. Hal ini dilakukan agar wisatawan merasa aman dimanapun mereka berada selama berwisata di Labuan Bajo,” paparnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1856 seconds (0.1#10.140)