Kemenperin Minta Pelaku Industri Kencangkan Ikat Pinggang

Jum'at, 13 November 2020 - 10:28 WIB
loading...
Kemenperin Minta Pelaku Industri Kencangkan Ikat Pinggang
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Para pelaku usaha di Tanah Air, termasuk sektor industri kecil menengah (IKM) , terus didukung agar mampu merumuskan strategi untuk melakukan efisiensi di tengah masa adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi Covid-19 . Langkah ini guna mempertahankan keberlangsungan usaha mereka dalam menopang perekonomian nasional.

“Kami mendorong pelaku IKM melakukan adaptasi bisnis baru melalui optimalisasi produk dan layanan dengan memanfaatkan teknologi modern sehingga menciptakan inovasi atau terobosan yang belum ada sebelumnya,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Jumat (13/11/2020). ( Baca juga:Pakaian Bayi Wajib SNI, Ini Alasan Pemerintah )

Ia menjelaskan, setiap perusahaan memiliki kebutuhan perawatan, perbaikan, dan operasional atau MRO (maintenance, repair and operation) sebagai usaha melakukan efisiensi. Adapun yang termasuk dalam kategori MRO adalah barang maupun jasa yang dibutuhkan untuk proses perawatan, perbaikan dan operasional, misalnya suku cadang mesin, pembersih, peralatan keselamatan, perkakas dan lainnya.

“MRO adalah sembakonya industri yang pasti habis dipakai, akibat rusak atau memang sudah waktunya diganti dan lain-lain. Setiap bulan, industri membutuhkan pasokan dari sisi vendor MRO. Misalnya, bila divisi maintenance tidak beli, divisi repair atau operation juga membutuhkan. Kadang ketiganya membeli. Jarang sekali ada perusahaan yang tidak membeli kebutuhan MRO dalam satu bulan,” paparnya.

Namun menurut Gati, biaya terkait MRO sering kali kurang terpantau dengan baik sehingga pengeluaran tidak efisien. Padahal di masa pandemi saat ini, efisiensi adalah salah satu kunci dalam bertahan dan memenangkan persaingan.

”Dengan pengadaan MRO yang baik, perusahaan dapat meraih efisiensi yang optimal sekaligus meminimalkan downtime operasi dan berdampak positif pada kinerja perusahaan,” ungkapnya. ( Baca juga:Imbas Bom Pemakaman Jeddah, Putra Mahkota Saudi Bersumpah Terapkan 'Tangan Besi' )

Gati optimistis, apabila upaya strategis tersebut dapat dijalankan dengan baik, sektor usaha khususnya pelaku IKM dapat memberikan kontribusi lebih signifikan bagi perekonomian Indonesia. “IKM dipandang memiliki peran besar, baik itu dari sisi jumlah unit usaha atau serapan tenaga kerja. Tercatat dari 16,5 juta tenaga kerja, 10,5 juta berasal dari IKM yang tersebar di 4,2 juta usaha,” tandasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5182 seconds (0.1#10.140)