Vaksin Corona Kian Mendekat, Industri Properti Bakal Menggeliat

Jum'at, 13 November 2020 - 22:01 WIB
loading...
Vaksin Corona Kian Mendekat, Industri Properti Bakal Menggeliat
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Keberhasilan uji coba salah satu vaksin Covid di penghujung tahun 2020 yang mencapai 90% telah memunculkan optimisme akan bangkitnya sektor properti yang sempat terpuruk. Optimisme makin bertambah dengan adanya UU Citpa Kerja yang diyakini mampu memperlancar perekonomian pasca-Covid-19.

Demikian yang mengemuka dalam webniar Outlook Property & Bank 2021: “Siasat Industri Menangkis Gempuran Corona” yang diselengarakan Urban Forum, Jumat, (13/11/2020). ( Baca juga:Izin Penggunaan Darurat Tetap Perhatikan Khasiat dan Keamanan Vaksin )

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia (REI) Hari Gani mengungkapkan, sektor properti adalah salah satu penyumbang ekonomi terbesar di Indonesia. Ada 175 industri yang terkait dengan industri properti, dengan 30 juta pekerja di sektor ini.

“Sektor properti harus mendapat perhatian, mengingat banyak industri yang terkait. Ada 175 industri terkait dan kurang lebih 30 juta pekerja di sektor property,” jelasnya.

Menurutnya, pemerintah saat ini sedang menyusun Perpres dan PP yang merupakan aturan turunan dari UU Cipta Kerja. DPP REI sendiri telah membentuk 15 tim untuk memberikan masukan kepada pemerintah.

“Yang terkait industri properti setidaknya dengan lima PP turunan dari UU Cipta Kerja, mulai dari PP sektor PUPR hingga PP tentang pengadaan lahan,” jelasnya.

Commercial and Business Development Director AKR Land, Alvin Andronicus mengatakan, pasar property yang mulai bergairah saat ini akan semakin baik di tahun 2021, lantaran keberhasilan uji coba vaksin corona yang mencapai 90%. Menurutnya ini dapat dilihat dengan melonjaknya harga saham global usai kabar tentang keberhasilan vaksin corona buatan perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech.

“Pasar saham melonjak ke rekor tertinggi, kita tahu ini terjadi setelah Pfizer dan BioNTech mengumumkan bahwa vaksin virus corona yang mereka buat 90%efektif. Karena itu tahun 2021 adalah saatnya para pelaku industri properti bangkit, seperti macan turun gunung,” katanya.

Heintje Mogi, Mortgage Business and Indirect Auto Group Head CIMB Niaga, menuturkan, semasa Covid-19 ini, CIMB Niaga melakukan berbagai inovasi untuk bisa bertahan dari badai covid-19. Meski target tertekan, namun kredit properti CIMB Niaga bisa tetap tumbuh.

“Saya ajak tim saya untuk tidak hanya berfikir out of the box tetapi no box, bahkan kita di CIMB tidak ikut trend tetapi melawan trend itu. Ini pula yang menjadikan CIMB niaga bisa tumbuh 7,9% year on year (yoy) di masa Covid-19,” ujarnya.

Diakui, target penyaluran kredit properti yang mencapai Rp11,5 triliun sampai dengan akhir tahun ini sulit tercapai. Namun keberhasilan pertumbuhan yang mencapai 7,9 % yoy, merupakan pencapai yang sangat baik di tahun Covid-19.

Pengamat dari Epic Property, M. Gali Ade Novrans mengatakan, dampak pandemi Covid-19 membuat industri properti sedikit kontraksi di awal. Namun naik terus hingga Oktober. Selain itu, lanjutnya, Covid-19 telah secara tidak langsung mempercepat transporasi industri properti dari konvensional ke dunia digital.

“Pada project yang dikelola epik angka pertumbuhannya mencapai 28 hingga 30%. Transaksi properti baik primer maupun sekunder trendnya terus meningkat, ” ujarnya.

Ditambahkan, masa Covid-19 bisa menjadi pelajaran tersendiri bagi industri properti bagaimana bertahan, beradaptasi dan harus bisa berinovasi. Menurutnya tahun 2021 semua industri akan bangkit sering ditemukannya vaksin corona.

“Saya selaku pelaku properti selalu berfikir positif. Dengan ditemukannya vaksin lima tahun ke depan Covid-19 bisa dianggap seperti penyakit flu biasa saja,” ujarnya.

Sementara itu pada sesi pertama webniar urban forum, Kamis (12/11/2020), Direktur Consumer dan Commercial Lending Bank Tabungan Negara (BTN) Hirwandi Gafar mengungkapkan BTN memproyeksikan penyaluran KPR bakal lebih tinggi.

Optimisme ini didorong sejumlah faktor, di antaranya anggaran FLPP meningkat menjadi Rp16,63 triliun untuk 157.500 rumah pada 2021. Selain itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan di kisaran 4,5% hingga 5,5%.

Adanya kebiasaan gaya hidup baru yang membuat lebih banyak orang bekerja dan berinteraksi dari rumah juga ikut menjadi faktor pendorong. Di samping itu, perkiraan vaksin mulai bisa digunakan di Indonesia pada awal tahun depan sehingga ekonomi dan bisnis akan bergerak ke arah yang lebih positif.
“Kami berkeyakinan serapan tinggi di 2021 karena rumah merupakan kebutuhan paling pokok saat ini, di mana orang lebih banyak berada di rumah,” tandasnya.

Semengara itu Tuti Mugiastuti, Direktur Utama TMA Group mengungkapkan memang tiga bulan pertama pandemi mengalami penurunan mencapai 60%, tetapi di bulan Agustus-Oktober permintaan KPR meningkat kembali pada kalangan menengah ke bawah karena strategi pemasaran yang mengadakan promo besar-besaran. ( Baca juga:Gara-Gara Salah Ketik, Heboh Soal Kepemilikan Saham DKI di Perusahaan Bir )

“Prospeknya apa pun kondisinya rumah subsidi akan tetap diminati karena adanya bantuan dari pemertintah. Perumahan subsidi adalah jawaban yang tepat untuk masyarakat Indonesia karena memang pendapatan rata-rata 4 juta per bulan,” ungkapnya.

Tuti mengatakan TMA Group terus on the treck dengan dengan yang di targetkan, yaitu penyerahan kunci pada awal tahun, dengan membangun tiga perumahan di bandung , di tambun dan cikarang dengan lebih darai 500 hunian baru.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2557 seconds (0.1#10.140)